alioskiAvatar border
TS
alioski
Bule Geram Dengan Pengasong Memaksa di Pantai Kuta, Cok Ace : Ini Kondisi Sosial


SuaraBali.id - Beredar viral di media sosial video seorang wisatawan asing perempuan yang resah akan keberadaan para pengasong di destinasi wisata Pantai Kuta, Bali. Hal ini karena para pengasong itu bukan terkesan menawarkan barang dagangan saja tetapi memaksa.

Hal itu membuat bule itu merasa tidak nyaman saat berjalan-jalan di pantai, bukan healing yang ia dapat tapi justru dibikin pening ulah para pedagang asongan.

Bahkan dalam video viral pada Jumat (22/4/2022) berdurasi 23 detik itu, bule berambut pirang dan berkacamata itu menyebutkan bahwa menjadi hal buruk pergi ke Kuta, ia bahkan mengaku kapok dan tak ingin kembali lagi ke Kuta, Bali serta berharap segera pulang ke negaranya.

"I don't wanna come back to Kuta, or to Bali. It's terrible, It is really terrible," ucap bule yang belum diketahui identitasnya itu.

Warganet justru mendukung apa yang disampaikan bule tersebut, rupanya tak hanya warga asing, warga lokal pun juga merasa terganggu dengan ulah para pedagang yang memaksa.

"Jangankan tamu, kita saja kalau berkunjung ke suatu tempat wisata terus dipepet ditawarin barang apalagi selalu bilang belum dapat harus dari pagi, waduh jadi risih tapi akhirnya beli juga walau ga perlu karena kasihan. Tapi ada baiknya para pedagang jangan terlalu memaksa, tawarin aja sekali, 2 kali klo ga mau ya jangan paksa, semua demi kenyamanan tamu," tulis akun inisial SD

"Petugas Pemkab Dispar, Satpol PP, Polisi Pariwisata, Pecalang adat setempat dan lembaga terkait yang behubungan apapun terhadap kelangsungan pariwisata harus berani menindak tegas para Pengasong, pemijat sepertinya menjual kemiskinan dengan memelas, merengek memaksakan kehendaknya untym dibeli produk/dipakai jasanya, jangan biarkan pariwisata kita hancur lagi (kita baru bangkit dan metaki taki akibat bencana dunia covid 19), para pengasong bertambah terus jumlah mereka banyak datang dari luar, jangan hanya karena sogokan yang jumlahnya tak seberapa, mereka menjadi besar dan memiliki position bargaining, dan citra tourism kita bisa jelek reputasinya dikarenakan preveledge and convort tidaknada sama sekali buat mereka yang datang dari negara lain," tulis akun AY.

Menyikapi keluhan hal itu, Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati merespons cepat dengan berkoordinasi dengan Bendesa Adat setempat.


"Sudah saya dengar, keluhan itu, bahkan ada pemaksaan terhadap para wisatawan dari para penjual - penjual asongan di sana. Kami koordinasikan dengan Bendesa, ini menjadi tangung jawab bersama di masyarakat," tegasnya

Pejabat yang karib disapa Cok Ace itu langsung bertindak untuk lebih intens melakukan penertiban pedagang asongan agar tidak lagi berjualan dengan memaksa.

Karena bagaimana pun hal yang mengundang keresahan wisatawan bukan memperbaiki pariwisata namun malah membuat wisatawan pergi.

"Selalu ada tindakan penertiban, bahkan sebelum COVID-19 pun tindakan itu kita lakukan, sekarang lebih intens," paparnya.

Bagi Cok Ace, kondisi sosial memang rentan menimbulkan keresahan namun hal itu sudah sewajarnya diantisipasi.

"Ini kondisi sosial, rentan sekali. Dari sebelumnya dua tahun kita kesulitan sekarang begitu ada sedikit wisatawan pasti ada peristiwa seperti itu, perlu kita antisipasi," ujarnya.

Cok Ace pun langsung meminta pelaku industri pariwisata turut peduli dengan wilayah dan lingkungan kerja mengamankan dan memberikan kenyamanan bagi para wisatawan bukan justru sebaliknya.

"Pelaku pariwisata saya harapkan tidak saja mengamankan di wilayah kerjanya saja. Tapi bersama-sama untuk peduli di lingkungan wilayah kerjanya ikut diperhatikan dan ikut peduli kegiatan-kegiatan atau hal-hal berpotensi menimbulkan kiriminal dan ganguan pada wisatawan atau pun kepada masyarakat kita, saya harap bisa mengambil posisi dan peluang untuk bersama-sama memperhatikan," pungkasnya.

https://bali.suara.com/amp/read/2022...-sosial-rentan
viniest
eyefirst2
nawir98
nawir98 dan 18 lainnya memberi reputasi
19
8.7K
238
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
masamune007Avatar border
masamune007
#6
banyak masalah di kuta, pendatang cari nafkah resek buanyakkkk, sampah gak ke urus, diareal pantai malah dibiarin bikin bedeng bedeng jorok buat naruh dagangan, kursi, tenda dll, toilet jelek, bau.. ... pengelola pantai tutup mata, banyakan terima pungli kali ya

sementara pantai melasti lebih bagus pengelolaan dan fasilitasnya

pantai pandawa... so.. so... mengarah ke jorok juga kalo dibiarkan
ReaksiKimia
juanemyr
dante_craze
dante_craze dan 21 lainnya memberi reputasi
22
Tutup