Jakarta, CNBC Indonesia - Penemu PlayStation Ken Kutaragi menyebut dunia virtual metaverse yang lagi booming sebagai pemisah dunia nyata dan virtual, alih-alih menyatukan keduanya.
"Berada di dunia nyata sangat penting, tetapi metaverse adalah tentang membuat quasi-nyata di dunia virtual, dan saya tidak melihat ada gunanya melakukan itu," ujar pengusaha berusia 71 tahun itu kepada Bloomberg News, dikutip CNBC Indonesia, Senin (24/1/2022).
"Kamu lebih suka menjadi avatar yang dipoles daripada dirimu yang sebenarnya? Itu pada dasarnya tidak berbeda dari situs messageboard (area diskusi online di mana pengguna memiliki ketertarikan yang sama) anonim."


Ken Kutaragi mendirikan bisnis video game Sony Group Corp pada 1993. Kini ia menjabat sebagai chief executive officer Ascent Robotics Inc, sebuah startup kecerdasan buatan (artificial intelligence) berbasis di Tokyo yang baru saja mengumpulkan US$8,7 juta dari Sony dan SBI Holdings Inc.
Tujuan dari Ascent Robitics, yang digambarkan Ken Kutaragi sebagai misi hidupnya, adalah untuk memadukan dunia nyata dengan dunia maya secara mulus, tanpa gadget seperti hologram Star Wars.
Perusahaan teknologi termasuk Apple, Meta Platforms dan unit Sony PlayStation sedang meningkatkan pengembangan headset virtual-reality di tengah perlombaan untuk mengantisipasi perkembangan pesat metaverse. Tapi Ken Kutaragi bukan penggemar hal itu.
"Headset akan mengisolasi Anda dari dunia nyata, dan saya tidak setuju dengan itu," katanya. "Headset hanya mengganggu."
Teknologi yang dikembangkan Ascent untuk sistem robotiknya akan membantu mengubah objek dunia nyata menjadi data yang dapat dibaca komputer.
Idenya adalah untuk membuat robot yang lebih cerdas dan lebih fleksibel yang dapat melakukan berbagai tugas dan menghasilkan lebih dari satu jenis produk. 


KLIK