sumurresapaniesAvatar border
TS
sumurresapanies
Soal Sumur Resapan Anies Baswedan, Sudin SDA: Untuk Konservasi Air


TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang menuding proyek sumur resapan Gubernur DKI Anies Baswedan sia-sia dalam mengendalikan banjir Jakarta. Hal ini mengemuka setelah banjir melanda sebagian wilayah Jakarta pada Selasa, 18 Januari 2022 lalu.

Politikus PDIP Gembong Warsono misalnya yang menyebut sumur resapan jelas tak efektif mengentaskan banjir Jakarta.

"Faktanya ada 26 ribu yang dibangun pada 2021, faktanya kan tidak menjawab persoalan banjir, itu fakta jadi bukan Gembong yang ngomong," ujar anggota DPRD DKI Jakarta itu.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat Abdul Rauf Gaffar mengatakan, pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal bukan hanya berfungsi sebagai pengendali banjir maupun menghilangkan genangan.

"Sumur resapan itu kan bukan untuk pengendalian banjir saja. Itu untuk konservasi air. Bukan berarti menghilangkan genangan," kata Abdul Rauf seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis, 20 Januari 2022.

Rauf menjelaskan, banjir di sembilan lokasi wilayah Jakarta Pusat pada Selasa (18/1) dipengaruhi oleh intensitas curah hujan yang tinggi, luapan air dari Kali Sunter hingga back water atau berbaliknya air.

Salah satu ruas jalan yang terdampak, yakni Jalan Jenderal Suprapto dan Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dengan tinggi genangan mencapai 70 cm.

Para petugas pun memompa hingga pukul 18.30 WIB, sebelum akhirnya jalan bisa dilalui kembali.

"Rata-rata di bawah 1 jam sudah surut, cuma memang yang di area (Jalan) Suprapto agak lama. Jam setengah 7 bisa buka satu jalur lambat," kata dia.

Ia menambahkan, kesiagaan pompa yang membuat air cepat surut. Setidaknya ada 23 rumah pompa dan 95 pompa stasioner di Jakarta Pusat.

Gubernur DKI Anies Baswedan menyebut banjir yang melanda Jakarta pada Selasa lalu karena hujan ekstrem.

Lewat akun Instagram, Anies menyebut curah hujan di Kemayoran tercatat mencapai 204 milimeter, di Teluk Gong 193 mm, di Pulomas 177 mm, dan Kelapa Gading 163 mm.

"Curah hujan di atas 150 mm adalah kondisi ekstrem. Kapasitas drainase di Jakarta berkisar antara 50-100 mm. Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, pasti akan terjadi genangan banjir di Jakarta," tulis Anies.

Namun Anies mengklaim berkat kerja cepat banjir bisa segera ditangani dan surut di hari yang sama.

Dia menyebut lebih dari 100 pompa mobile diaktifkan dan belasan truk pemadan kebakaran diturunkan untuk menyedot banjir. Sebanyak 480 pompa stasioner juga dalam posisi siap, dan di daerah yang terdapat banjir dan genangan langsung diaktifkan.

"Semua dikerahkan untuk memompa dari kawasan tergenang dan dialirkan ke saluran/kanal/sungai. Surut cepat karena semua sumber daya dikerahkan. Itulah kerja jajaran DKI: senyap dan tuntas!" tulis Anies Baswedan.

https://metro.tempo.co/read/1552277/...r/full?view=ok
bukan.bomat
aldonistic
viniest
viniest dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2K
102
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
sunny.wijayaAvatar border
sunny.wijaya
#48
Btw gw bukan ngeles..
Tapi nastak berame nanya hal2 baik.

Emang gw ada waktu ngeladeniin kebodohan kalian satu per satu

Wkwkw
sudarmadji-oye
sudarmadji-oye memberi reputasi
1