lonelylontong
TS
lonelylontong
Apakah Platform Digital adalah Kesempatan Cersil untuk Kembali Berjaya?

Gbr diambil dr CNN Indonesia



Agan-agan yang pernah hidup dan mengalami era 80-90an, kemungkinan besar termasuk pecandu cerita silat. Entah itu karangan Kho Ping Hoo, Batara, S.H Mintardja, Herman Pratikto, Bastian Tito, atau terjemahan dari cerita silat mandarin Gu Long dan Jin Yong. Selain nama-nama itu masih banyak nama pengarang cerita silat yang lainnya yang juga punya banyak penggemar.

Berbeda dengan nasib cerita silat di negara China, yang sampai sekarang masih tumbuh subur, nasib cerita silat di Indonesia sempat mengalami pasang surut (dan sekarang sepertinya sedang surut).

Di era-nya Kho Ping Hoo, penggemar cerita silat itu hampir melintasi semua usia, mulai anak-anak SD (TS waktu itu mulai baca Kho Ping Hoo saat SD) sampai dengan bapak-bapak yang sudah masuk usia pensiun. Cerita silat bukan hanya hadir dalam bentuk tertulis, tapi juga dalam bentuk media komik, sandiwara radio, serial di TV dan Bioskop.

Namun entah kenapa, era kejayaan cerita silat kemudian meredup.

Sempat ramai kembali sebentar beberapa tahun yang lalu. Tatkala itu pentolan-pentolan dunia persilatan (Gan KL, dkk) berusaha memunculkan kembali cerita silat, kali ini dengan bungkus yang lebih wah, hadir dalam cetakan hard cover yang elegan. Tentu dengan harga yang jauh berbeda dibandingkan harga di masa kejayaannya dulu. Saat itu mungkin pembeli kebanyakan adalah penggemar cersil yang sekarang sudah mapan dan kolektor buku.

Kemudian semangat itu pun surut kembali tak berapa lama kemudian.

Cerita silat sendiri sejatinya tidak pernah mati. Penggemar cersil di jamannya, saat ini banyak pula yang bergerilya menciptakan cersil-cersil mereka di berbagai media modern yang ada. Dalam bentuk blog, di forum seperti kaskus ini, dan bentuk-bentuk platform digital lainnya.

Bahkan kemungkinan besar, hadirnya berbagai platform literasi digital adalah awal kebangkitan kembali era cerita silat.

Model cerita silat jaman Kho Ping Hoo yang hadir dalam jilid-jilid tipis dengan harga murah, bisa dikatakan sepadan dengan banyak model platform digital yang menjual ceritanya per satu bab. Kemudahan untuk membaca jilid-jilid tipis komik cerita silat jaman dahulu, juga bisa dipadankan dengan kemudahan membaca cerita dari platform digital yang terinstall di HP kita.

Sebagai salah satu bukti, sebuah cerita silat yang ditulis di era masa kini sempat (mungkin sampai sekarang masih) menduduki peringkat cerita terlaris di sebuah platform membaca digital.




sumber youtube

TS sendiri sebagai penggemar cerita silat dari SD, juga ingin ikut terjun menulis cerita silat di platform digital.

Baru ane upload Bab Pertama Gan, kalau tertarik mohon mampir, ane janji bakal update sehari 1 bab, minimal sampai 5 bulan ke depan.
emoticon-Leh Uga
Soalnya simpenan tulisan ane sampai segitu doang.

Dan mestinya kali ini nggak kentang, nggak kayak cerbung "Mahakala Yajna" ane yang untuk sementara masuk ke fase kentang.

Kenapa bisa janji ga bakal kentang? Karena outline-nya dah ane bikin sampai tamat, sampai jagoannya nikah ama ce seksi.
emoticon-Wakakaemoticon-Wakakaemoticon-Wakaka

Jadi bagaimana menurut agan-agan? Kira-kira apakah cersil akan kembali memasuki era kejayaan? Tentu dengan format baru, plot yang lebih modern, dan menggunakan platform modern pula.


Sumber referensi
1. https://www.boombastis.com/kejayaan-...ta-silat/35255
2. https://www.cnnindonesia.com/hiburan...i-era-internet
red.wangyiEriksaRizkiMrinandya
rinandya dan 23 lainnya memberi reputasi
24
5.4K
153
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
hadramaut.boy
hadramaut.boy
#22
Bu kek sian su tetep idolak gw
lonelylontong
lonelylontong memberi reputasi
1
Tutup