ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Mimpi Yang Akhirnya Mati Terinjak Realita


Tahu nggak kenapa kisah seseorang yang berjuang meraih mimpi selalu menarik untuk di dengar? Katakanlah cerita Habibie dan Ainun atau The Greatest Showman. Kisah dimana seseorang tak punya apa-apa selain mimpi, melalui segunung kesulitan hingga akhirnya menjadi terkenal adalah sebuah tema yang begitu klise dimana-mana sampai kebanyakan orang bosan mendengarnya.

Tapi meraih mimpi tetap menjadi sesuatu yang istimewa.

Saya pernah melihat sebuah lawakan di internet, sebuah dark joke lebih tepatnya, yang berbunyi: Mimpi adalah hal pertama yang akan kau buang setelah mengetahui bagaimana dunia ini bekerja.

Kejam, tak terhitung berapa banyak manusia di dunia ini yang membuang mimpinya untuk kemudian memilih pekerjaan yang lebih realistis. Katakanlah seorang badut yang mencoba menjadi stand up comedian namun akhirnya berakhir menjadi Joker.

Banyak orang (mungkin saya dan Anda termasuk) memulai hidup dengan penuh impian. Saat guru Sd kita bertanya kita ingin jadi apa kita akan menjawab dengan semangat, "JADI POWER RANGER!" atau yang paling biasa, "JADI DOKTER!" ahh, indahnya masa muda.

Namun saat Sma Anda akan dihadapkan pada pilihan. Pertama Anda akan melihat nilai ujian Anda dan kedua Anda akan melihat situasi keluarga Anda. Apakah otak dan dompet Anda cukup untuk masuk universitas kedokteran? Tidak, sepertinya tidak cukup. Karna itu Anda mencoba pilihan lain yakni menjadi power ranger (atau polisi lebih tepatnya). Sayangnya untuk masuk polisi ada begitu banyak syarat yang perlu Anda penuhi dan proses pendaftarannya juga tak sepenuhnya murni (ada uang dan koneksi yang bermain). Akhirnya Anda pun mengucapkan selamat tinggal pada dua impian Sd itu dan terlunta-lunta, mencoba mencari mimpi yang lain.

Beberapa orang baru mulai menemukan apa yang benar-benar mereka minati saat sudah berhenti bersekolah. Dengan banyaknya waktu luang bebas pr mereka bisa mencoba begitu banyak hal baru seperti bermain mobile legend, merancang NFT hingga meracik kopi. Rasanya menyenangkan, itu adalah pekerjaan yang Anda inginkan.

Dan kemudian realita menyerang. Berapa sih penghasilan seorang pemain mobile legend? Meski pemenang turnamen mobile legend menghasilkan milyaran namun bagaimana dengan yang tidak menang? Dunia ini sangat tidak ramah pada mereka yang tidak menang.

Lalu bagaimana jika Anda suka meracik kopi? Nampaknya menjadi barista cukup keren juga. Ide menarik, cukup menjanjikan namun Anda harus dihadapkan dengan dinding selanjutnya, keinginan orangtua.

Keinginan orangtua adalah satu hal yang amat sulit untuk diterobos dan orangtua mana sih yang mau melihat anaknya hidup susah? Orangtua mana yang tak bangga jika anaknya memakai seragam dinas dan mendapat gaji tetap setiap bulan? Orangtua mana yang senang melihat anak mereka menjelajahi hutan rimba penuh ketidakpastian dan belum tentu berakhir dengan kesuksesan?

Akhirnya, Anda menyerah. Anda memilih jalan yang normal-normal saja, jalan yang pasti dan tidak akan membuat siapapun khawatir.

Dan disinilah quote hidup tak semudah bacotnya Mario Teguh bisa kita gunakan. Para motivator diluar sana akan menyuruh Anda untuk mengejar mimpi Anda, jangan dengarkan ucapan orang lain. Namun hidup tidak semudah itu. Inilah realita. Kita tak bisa menjadi apapun yang kita mau karna kita adalah makhluk hidup yang butuh sandang, pangan, papan dan sekedar mimpi tak akan menghidupi kita.

Dan begitulah kisah mengenai mimpi yang terkubur seiring bertambahnya usia. Tak apa-apa, itu bukan salah siapapun, itu sama sekali bukan kesalahan. Manusia mengubur mimpi mereka dalam-dalam dan mengagumi siapapun yang berhasil meraih mimpinya. Dan saat tiba di akhir cerita kita pun sadar bahwa tidak semua orang bisa menjadi orang hebat, orang-orang hebat adalah mereka yang hidup tanpa penyesalan apapun.

Quote:
Diubah oleh ih.sul 15-01-2022 07:29
asamboigan
hyde13
screamo37
screamo37 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
7.1K
128
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
baibai21Avatar border
baibai21
#50
Saya kenal beberapa orang yang hidupnya keras, rajin dan ada kemauan untuk berubah namun tetap miskin. Dulu jaman saya masih SMA saya kenal seorang tukang warkop. Saking seringnya mampir sampe udah kaya temen sendiri padahal umur dia udah kepala 4, manggilnya juga lu gua emoticon-Ngakak (S). Buka usaha warkop di trotoar, tidur pun di trotoar. Pernah ikut bantuin dia nyuci di rumah orang sekedar numpang nyuci sama jemur. Saat saya lulus SMA dia kena gusur. Selang beberapa tahun ketemu lagi di warung ternyata dia beralih jadi kuli panggul di pasar. Gak lama ketemu lagi di pasar, dia beralih jualan perabotan dapur, kena gusur lagi. Entah sudah berapa tahun gak ketemu lagi.

Ada juga kuli bangunan. Dia pernah coba jualan jajanan gak laku, akhirnya bangkrut. Balik lagi jadi kuli bangunan. Ada juga yang kerja serabutan cuman jadi tukang disuruh suruh sekian tahun, dari saya kecil sampai sekarang. Padahal orangnya rajin, gesit dan jujur. Mau mau aja kalau ditawarin kerja, tapi sayang gak ada perubahan sampai sekarang. Ada pegawai ortu saya dia kerja juga rajin gesit, masuk kerja subuh jam 3/jam 4. Dalam setahun gak masuk pun kehitung jari. Seandainya gak masuk itu pun memang karna ada urusan baru dia gak masuk. mau sakit kek, keseleo kek selama masih bisa kerja dia tetep masuk. Namun tetap tidak ada perubahan.

Saya gak bilang kerja keras dan rajin itu omong kosong. Saya pun kenal beberapa orang yang memang sulit murni dari 0 hanya lulusan SD bisa sukses. Namun berapa banyak sih yang memang murni dari 0 bisa sukses? Berapa banyak yang lulusan dibawah SMA bisa sukses? Untuk kerja pun kebanyakan minimal SMA bahkan sekedar gudang atau kasir. Didikan ortu, tempat tinggal, makan, ijazah SMA, D3, S1, relasi dan uang itu termasuk modal dari ortu. Bukan murni dari sendiri. Nyatanya kondisi setiap orang berbeda-beda. Jika anda bisa sukses dari 0 belum tentu semua bisa.

Bahkan ada penelitiannya, bisa anda cari di google "EFFECT OF GROWING UP POOR ON LABOR MARKET OUTCOMES: EVIDENCE FROM INDONESIA". Jika anda tidak mengerti statistik dan perhitungannya cukup baca kesimpulan nya saja, masih banyak lagi penelitian terkait.

Ada yang hanya mencoba beberapa kali akhirnya berhasil, ada yang harus puluhan kali. Ada yang bermodalkan bantuan ortu langsung ngacir. Ada yang tetap bertahan dengan gaji kecilnya selama bisa cuan buat makan.

Saya sendiri belum ada mimpi, belum ada gambaran. Gak tau mau jadi apa dengan upah 1,2 per bulan. Gak tau harus mulai darimana. Masih ada orang diluar sana yang belum kerja luntang lantung pinggir jalan pusing gimana bisa kerja. Banyak mimpi yang sirna digampar kenyataan.

Waduh curhatan kepanjangan emoticon-Ngakak
Diubah oleh baibai21 17-01-2022 03:33
NgezNgoz
caerbannogrbbt
ih.sul
ih.sul dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup