machinAvatar border
TS
machin
Mengapa Atheis Terkesan Sangat Dibenci di Indonesia?

Ilustrasi atheis | Google Image

Quote:

Pertanyaan ini muncul akibat dari keisenganku sendiri sih. Aku punya akun game dan nickname yang aku pakai cukup tidak menyenangkan dan mungkin akan menjadi masalah di trit ini, jadi aku tidak akan menulisnya di sini. Intinya nickname - ku berhubungan dengan Tuhan. Bagi mereka yang tahu dan sadar Tuhan mereka tidak mungkin bisa disamakan dengan segala sesuatu dan tidak bisa dibandingkan dengan segala sesuatu, mereka akan membiarkan dan tidak ada komentar dengan nickname-ku. Namun, ya begitulah, kadang ada sesuatu yang memang tidak bisa dibuat becanda kepada orang tertentu. Akibatnya, responnya bermacam-macam. Ada yang bilang,
"Lo, sesat anjim"
"Nickname  govlok"
"Mak lo lento"

Daan banyak lagi komentar lainnya yang keren-keren dan ditujukan ke aku. Aku tanggepinnya sederhana dengan pertanyaan, "Emang aku Tuhanmu?". Mereka malah marah-marah tak terbendung. Intinya aku menyinggung mereka dengan menggunakan nickname  itu. Dan, banyak juga yang bilang,
"Atheis govlok"
"Atheis sesat"
"Atheis vngst"

Daan seterusnya. Aku masih menggunakan nickname  itu dan masih menggunakannya sampai saat ini. Tapi itu akun yang tidak aku amanin, jadi kalau aku uninstal, akun itu akan hilang. Dari kejadian itu aku bertanya, Kenapa selalu tertuju ke atheis ya? Padahal kan nggak juga itu yang melakukan orang atheis. Bisa saja itu kelakuan orang yang masih takut dengan neraka dan surga, tapi nggak begitu taat beragama, dan melakukan hal itu.
Dari pertanyaan itu saya mencoba menjawab dari sudut pandang saya sendiri sebagai orang yang memilih untuk beragama. 
Quote:

Dari jurnal yang berjudul, "Assessing The Relation Between Majority And Minority Groups a Critical Study on the Spirit of Domination in a Heterogeneous Society, tahun 2017, Miftahul Huda, UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang. Hubungan sosial dalam masyarakat yang heterogen cenderung ada perilaku yang kurang bijak dikarenakan adanya dominasi atas kelompok minoritas. Secara filosofis yang didasarkan dari teori evolusi Charles Darwin tentang "The Survival of Fittest" yang menganggap dan membenarkan bahwa tindakan dominasi mereka atas minoritas merupakan proses alam.  
Begitulah manusia, kerumitannya kadang memberikan keindahan dan mimpi buruk bagi dirinya sendiri. emoticon-Ngacir

--
Terimakasih sudah membaca trit ringan ini.
Seperti biasa, sehat dan bahagia selalu.
Sumber 1 & opri.







EriksaRizkiM
riyon89
drkhntr3ss
drkhntr3ss dan 29 lainnya memberi reputasi
22
14K
350
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
jhonlenon60Avatar border
jhonlenon60
#68
Ya karena banyak yg cari makan dri bisnis agama.
decodeca
seojoon
seojoon dan decodeca memberi reputasi
2
Tutup