the.commandosAvatar border
TS
the.commandos
Dibanggakan Jokowi, Bandara Kualanamu Bakal Dikelola India, Roy Suryo: Meroket Hutang


Hadirnya perusahaan asal India, GMR Airports Consortium dalam pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang, Sumatera Utara disoroti Roy Suryo.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pun nyinyir.



Bukan tanpa sebab, bandara modern yang sebelumnya dibanggakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo itu justru akan dikelola pihak asing hingga 25 tahun mendatang.

Hal tersebut disampaikan Roy Suryo lewat status twitternya @KRMTRoySuryo2 pada Jumat (26/11/2021).

Dirinya menyebut bandara yang bisa bersaing dengan Bandara Ibternasional Changi, Singapura itu justru dilepas kepada pihak asing.

"Th 2014, Indonesia Bangga dgn Bandara termodern di Medan yg diproyeksikan bersaing dgn Changi, Singapura. Tetapi kini dgn entengnya 'dijual' 25th ke India," tulis Roy Suryo.

"Belum besok2 Bandara2 lainnya (Kertajati & Purbalingga)? Anak2 cucu kita dpt apa? Malu, Mangkrak, Meroket (Hutangnya) AMBYAR," ujarnya.

Pernyataan Roy Suryo pun memicu beragam pendapat masyarakat.


Sebagian besar mengaku sedih dengan keputusan tersebut, namun tidak sedikit yang mendukung lantaran kepemilikan saham masih dimiliki BUMN.

Dikutip dari Antaranews.com, PT Angkasa Pura II menegaskan tidak ada penjualan aset Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang, Sumatera Utara dengan masuknya mitra strategis terpilih GMR Airports Consortium.

Direktur Transformasi dan Portofolio Strategis AP II Armand Hermawan menjelaskan, kemitraan strategis ini untuk bersama-sama mengelola dan mengembangkan Bandara Kualanamu.

Adapun PT Angkasa Pura II (Persero) dengan GMR Airports Consortium membentuk Joint Venture Company (JVCo).

"AP II sebagai pemegang saham mayoritas dengan menguasai 51 persen saham di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara GMR Airports Consortium memegang 49 persen saham. Jadi, tidak ada penjualan aset atau penjualan saham. Kepemilikan Bandara Kualanamu beserta asetnya 100 persen tetap milik AP II," jelas Armand Hermawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/11).

JVCo hanya akan menyewa aset kepada AP II untuk dikelola selama 25 Tahun.

Setelah periode kerja sama berakhir, JVCo tidak berhak lagi mengelola Bandara Kualanamu dan semua aset hasil pengembangan akan dikembalikan kepada AP II.

"Kemitraan dapat dianggap seperti perjanjian sewa menyewa dengan para tenant di terminal Bandara," terangnya.

Armand mengemukakan tujuan dari kemitraan strategis ini adalah mengakselerasi 3E yaitu Expansion the traffic (memperluas penerbangan), Equity partnership (menambah permodalan) dan Expertise sharing (berbagi teknologi dan keahlian), sehingga daya saing Bandara Internasional Kualanamu dapat lebih cepat ditingkatkan.

Terkait Expansion the traffic, Bandara Kualanamu akan dijadikan hub penerbangan internasional khususnya di wilayah barat yang akan mendatangkan banyak penerbangan dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya.

Sementara Equity partnership, AP II dan GMR Airports Consortium akan berbagi pendanaan sehingga dapat diakselerasi dan pengelolaan dapat menerapkan best global practice.

"Adapun di dalam kemitraan strategis ini, mitra strategis akan menanamkan investasi sedikitnya Rp15 triliun untuk pengembangan Bandara Internasional Kualanamu. Di samping itu, mitra strategis juga akan memberikan upfront payment kepada AP II, yang dapat digunakan bagi AP II untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan," ungkapnya.

Sementara Direktur Operasi dan Layanan AP II Muhamad Wasid mengatakan kemitraan strategis ini juga mendatangkan Expertise sharing atau alih teknologi dan keahlian dalam pengoperasian bandara serta pelayanan kelas dunia.

“Kemitraan strategis berkontribusi dalam memberikan global best practice kepada AP II, baik itu dalam aspek operasional bandara dan penerbangan maupun layanan disamping pengembangan aktivitas ekonomi dan area komersial non-aeronautika. Begitu juga akan mengakselerasi pengembangan dan pengelolaan Bandara Kualanamu sehingga dapat optimal dan maksimal mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," pungkasnya.

https://wartakota.tribunnews.com/amp...oket-hutangnya

India sama Indonesia bandaranya bagusan mana sih
muhamad.hanif.2
phyu.03
viniest
viniest dan 12 lainnya memberi reputasi
7
5.4K
214
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
boringman2Avatar border
boringman2
#6
Pengen tau? kalo nguntungin kenapa pengelolaannya mesti dikasih ke pihak lain selama sekian tahun? Bukannya lebih enak dikelola senditi untungnya dipake sendiri?

samsol...
chandra398
coddot26
coddot26 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup