harbisindoAvatar border
TS
harbisindo
Cyber Army Siap Bentengi Anies Baswedan, MUI DKI Pasang Badan?


Bisnis, JAKARTA - MUI DKI Jakarta tengah menjadi sorotan. Setelah DPRD DKI Jakarta menyetujui dana hibah Rp10 miliar untuk organisasi tersebut, Ketua MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar mengumumkan akan membentuk cyber army untuk membela Anies Baswedan di media sosial. Menurut Munahar, pasukan siber itu nantinya juga akan digunakan untuk melindungi tokoh-tokoh yang telah berjasa terhadap kemajuan Jakarta. Bukan untuk Anies saja.

"Ini [cyber army] bukan hanya untuk Pak Anies saja, siapa pun tokoh di Jakarta yang berbuat, bekerja untuk kemaslahatan warga ibu kota, kenapa tidak, kita bisa bekerja sama dengan mereka. Sehingga Jakarta bisa lebih baik dan maju," kata Munahar.

Politisi PDIP Gembong Warsono menilai pembentukan pasukan cyber army oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI untuk membela Gubernur Anies Baswedan tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang dimiliki organisasi.

Gembong yang duduk di kursi legislatif Ibu Kota juga tidak meyakini MUI DKI pernah mengajukan proposal untuk pembentukan cyber army ke Komisi E DPRD DKI Jakarta dalam pembahasan anggaran.

"Apakah MUI punya tugas sebagai (pasukan) siber? Saya kira tidak. Dalam pembahasan di Komisi E [DPRD DKI] rasa-rasanya kok saya enggak yakin kalau MUI ada proposal yang mengajukan hibah untuk pembentukan cyber army," ujarnya kepada wartawan, Senin (22/11/2021).

Dia menambahkan, perihal cyber army merupakan tugas dari pihak lain sehingga MUI tidak perlu merambah sektor yang bukan menjadi tugas pokok dan fungsinya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tidak melihat ada masalah dalam pembentukan cyber army oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta karena dinilai sebagai hak. Namun, kata Riza, hal terpenting yang perlu dilakukan pada era digital adalah tidak menggunakan spektrum internet untuk melakukan penyebaran hoaks serta meneliti kembali informasi yang beredar di media sosial.

"Membentuk cyber army di semua organisasi atau komunitas itu hak masing-masing. Hal yang penting di era digital jangan menyebarkan hoaks. Gunakan media sosial secara baik," ujar Riza kepada wartawan, Senin (22/11/2021).

Pemprov, lanjutnya, mengajak masyarakat mencermati kembali, memastikan informasi yang diterima bisa dipercaya sebelum meneruskannya menggunakan ranah media sosial. Riza juga meminta warga Jakarta tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang beredar di media sosial.

Sebelumnya, Ketua MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar mengumumkan pihaknya akan membentuk Cyber Army untuk membela Anies Baswedan di media sosial. Menurut Munahar, pasukan siber itu nantinya juga akan digunakan untuk melindungi tokoh-tokoh yang telah berjasa terhadap kemajuan Jakarta. 

Baca : Luhut vs Haris Azhar, Pintu Mediasi Sudah Benar-Benar Tertutup?

"Ini (cyber army) bukan hanya untuk Pak Anies saja, siapa pun tokoh di Jakarta yang berbuat, bekerja untuk kemaslahatan warga ibu kota, kenapa tidak kita bisa bekerja sama dengan mereka. Sehingga Jakarta bisa lebih baik dan maju," kata Munahar.

Rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta membentuk pasukan siber atau cyber army untuk menyebarluaskan keberhasilan Anies Baswedan, sekaligus melindungi sang Gubernur DKI dari serangan para buzzer di media sosial ditanggapi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Samsul Ma’arif.

Samsul Ma’arif mengingatkan MUI DKI bahwa fungsi ulama adalah sebagai alat kontrol penguasa, bukan mitra pemerintah apalagi pasang badan sebagai pembela penguasa. Samsul mengingatkan bahwa dana hibah Pemprov DKI sebesar Rp10,6 miliar untuk MUI DKI adalah uang rakyat dan bukan milik Anies Baswedan. Karena itu, kata Samsul, sebagai organisasi keagamaan, MUI DKI seharusnya memberitahu penguasa jika ada yang melenceng atau melanggar aturan. Bukannya malah membentuk pasukan siber yang membela Anies Baswedan.

"Jadi bukan pasang badan kalau ada apa-apa kita membela, bukan itu tugasnya, itu penjilat namanya," kata Samsul saat dihubungi Tempo, Minggu (21/11/2021).

Dengan membentuk cyber army, kata Samsul, mengesankan Gubernur DKI Anies Baswedan seolah-olah membayar Majelis Ulama Indonesia atau MUI DKI untuk membuat pasukan melawan buzzer.

"Ada kesan seakan-akan MUI itu kan dibayar oleh Pemda, dikasih yang banyak. Padahal itu uang rakyat bukan uang Anies," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum MUI DKI Munahar Muchtar berharap jajarannya di bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) dapat membela dan membantu Anies Baswedan. Jika buzzer mencari kesalahan Anies, menurut dia, MUI DKI justru harus menyampaikan berita soal keberhasilan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

MUI DKI diberitakan akan mendapat jatah dana hibah dari pemerintah DKI senilai Rp10,6 miliar. Alokasi dana itu tercatat dalam Rancangan APBD (RAPBD) DKI 2022.

Ketua MUI pusat Sholahuddin Al Aiyub mengatakan tak tahu soal sumber pendanaan program cyber army MUI DKI Jakarta. "Saya enggak tahu aturannya (anggarannya), ya. Apalagi ini di (MUI) DKI," kata Aiyub kepada Tempo.

Mengenai tudingan dana hibah akan digunakan untuk membiayai Cyber Army, Munahar membantahnya. Dia menjelaskan dana hibah akan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program kerja serta kegiatan operasional MUI. "Dana hibah hanya untuk melaksanakan program kerja serta operasional MUI, dari tingkat provinsi, kota, kecamatan, hingga kelurahan," ujar Munahar seperti dikutip dari Antara, Sabtu (20/11/2021).




Diubah oleh harbisindo 22-11-2021 10:06
pphitam
jenggalasunyi
BrickLesnar
BrickLesnar dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.8K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
HabibMusoAvatar border
HabibMuso
#3
gara2 FPI dibrangus jokodok jebol armornya anis.

Game changer. Ga ada lagi yg buat ngerjain pekerjaan kotornya anis di layer luar
mau ga mau langsung di take over sama MUI sendiri (layer 1) pasang badan no armor.

begitu dapat hibah 10M langsung declare bikin buzzeRp halal

ga bisa lama2 declare udah 2021 end. Running out of time

niatnya biar jedar gelegar bikin buzzeRp cebi down syndrome dan recall buzzer MCA.... ga taunya plot twist. kontraproduktif di bully abis2an

Sampe2 MUI pusat juga gerah sama buzzeRp hibah

at least bisa dibaca kaki2 "black ops" nya anis udah ancur lebur. Ga seluasa dulu mainin isu agama dan politik identitas seperti 2017

Syiah yaman jembud ini harus berpikir keras kali ini buat maksimalin alokasi 10M yg udah dia utak utik dg ekstrim di depan publik

emoticon-Cool
baikapuk
jiresh
haidar057
haidar057 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup