ulungrinjaniAvatar border
TS
ulungrinjani
Mengenang Atapers KRL, Super Nyebelin Tapi Ngangenin
Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar atapers KRL yang luar biasa nyebelin, tetapi ngangenin setelah 8 tahun tanpanya.


Atapers, mungkin Gansis yang dahulu sering wara-wiri dengan KRL pernah melihat atau bahkan gabung di dalamnya (hayo ngaku), terutama yang sering naik KRL kelas Ekonomi.

Arti dari Atapers ini adalah orang-orang yang menaiki atap kereta api, biasanya ada di KRL. Atapers menyerbu kereta karena biasanya tidak mau bayar karcis, dan kereta sudah penuh, sehingga memilih untuk berada di atap kereta.


Jika kita melihat film-film zaman dulu seperti Kereta Api Terakhir, akan terlihat jika atapers sudah ada pada zaman penjajahan. Bedanya, pada zaman penjajahan atapers biasanya hanya ada dalam keadaan darurat dan tidak sebanyak atapers era 2000-2010an hingga 2013, seperti evakuasi atau lain-lain.

Atapers sendiri mulai eksis pada tahun 90an di KRL Jakarta terutama yang kelas Ekonomi, pada KA-KA Ekonomi pun kadang juga ada namun jauh lebih jarang, mungkin hanya ketika hari-hari tertentu. 


Orang-orang yang menjadi Atapers ini biasanya adalah mahasiswa, ada juga warga biasa namun relatif jarang. Atapers ada di jam-jam tertentu saja pada KRL ekonomi, kadang juga diluar jam tersebut juga ada namun seringnya di jam-jam tertentu saja. KRL Ekonomi AC juga sering menjadi sasaran para Atapers.

Atapers inilah yang (setahu ane) menyebabkan fungsi pintu geser otomatis pada KRL Ekonomi. Dahulu, di era 70an dan 80an, memang semua KRL punya pintu geser otomatis, bahkan KRL Rheostatik zaman dahulu sempat memiliki toilet, yang dilepas pada tahun 90an.


Atapers setahu ane mengganjal pintu, sehingga pintu pun rusak, dan ane lihat KAI pun abai pula dengan kondisi seperti ini, mungkin karena frustasi benerin, baru berapa hari rusak lagi, benerin, rusak lagi, dan seterusnya.

Berbagai cara dilakukan untuk mencegah atapers, namun seperti biasa, warga +62 tetap punya cara untuk mengakalinya. Seperti pada video tersebut yang berjudul "Manggarai Rush", yang memperlihatkan serbuan penumpang di Stasiun Manggarai untuk menaiki KRL Ekonomi AC.


Hingga pada 2013, penanganan Atapers dan peningkatan kualitas perkeretaapian Indonesia mulai digalakkan dan mulai sangat diseriuskan di masa kepemimpinan Ignasius Jonan.

Kasta-kasta di KRL dihapus, dijadikan satu semua. Sistem pembelian tiket yang masih menggunakan karcis yang ribet diganti dengan sistem kartu yang di-tap di stasiun tempat berangkat dan tempat tujuan.

[URL=https://news.detik.com/adv-nhl-detikcom/d-2663765/lagi-naik-keretaS E N S O Rmuter-line-jabodetabek-dengan-flazz-hanya-rp1]sumber gambar[/URL]

Tidak ada lagi pedagang-pedagang di dalam stasiun dan kereta api, digantikan dengan toko-toko resmi dari outlet--outlet ternama (biasanya yang ada itu Roti O). Tidak ada lagi semboyan (berapa ya, ane lupa) dibunyikan ketika masih ada atapers yang menandakan bahwa KRL tidak bisa diberangkatkan jika masih membawa atapers di atapnya.

KRL Ekonomi non AC, seperti Rheos, Holec, ABB Hyundai dan lain-lain dibawa ke Purwakarta untuk disimpan menjadi sebuah "pemandangan baru untuk cuci mata" di stasiun Purwakarta. Selain itu, beberapa KRL eks Ekonomi AC dan Ekspres juga disimpan dan tidak lagi dioperasikan, walau memang beberapa KRL Ekonomi Non AC didaur ulang menjadi KRD. KA jarak jauh, menengah dan jarak dekat (KA lokal) pun di-AC-kan secara bertahap, sehingga AC tersedia pada semua kelas, tak hanya eksekutif saja.


Hasilnya mengejutkan, KRL kini menjadi jauh lebih nyaman, kereta api pun jauh lebih nyaman sekarang, jauh lebih tertib dan lebih enak untuk bepergian. Jauh lebih aman juga, kini sudah hampir tidak ada yang namanya telat hingga berjam-jam, yang dulu biasa terjadi di kereta ekonomi.

Hingga saat ini, syukurlah tidak ada atapers lagi. Tapi KRL dan MRT yang penuh pada jam sibuk tentu masih ada, masih dempet-dempetan jika penuh meski jauh lebih tertib dan aman dibanding zaman dulu. Harga tiket juga naik tentunya, sekarang tidak ada lagi ceritanya bisa mudik ke kampung di Surabaya dengan harga tiket hanya 37 ribu rupiah, hahaha.


Nah, jadi itulah isi thread ane yang membahas seputar atapers. Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: 1
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan maupun menjatuhkan siapapun.

Original Written By: @ulungrinjani

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-Toastemoticon-Rate 5 Star
                                 
Mougeryne
screamo37
eko15728
eko15728 dan 34 lainnya memberi reputasi
31
8.3K
210
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kucinglistrikAvatar border
kucinglistrik
#44
ane mah ingetnya jaman 2000an tu naek kereta jakarta jogja cuman 15rb bayar d atas...
masi sejaman sama atapers d krl jakarat bogor...

tapi sekarang udah jauh lebih manusiawi dan nyaman...
TuanLi
muhamad.hanif.2
crot113
crot113 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup