mataduniawiAvatar border
TS
mataduniawi
Pria di Sulbar Curi Kotak Amal di 15 Masjid, Uangnya untuk Foya-foya
Satuan Reserse Kriminal Polresta Mamuju, Polda Sulawesi Barat (Sulbar), menangkap seorang pelaku pencurian spesialis kotak amal masjid. Pelaku sudah beraksi belasan kali.


Kasat Reskrim Polresta Mamuju Ajun Komisaris Polisi Pandu Arief Setiawan mengatakan pelaku pencurian spesialis kotak amal masjid berinisial Fjr (21). Warga Kabupaten Majene itu ditangkap saat melakukan aksinya di Masjid Nurul Muttahida, di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Mamuju.

"Memang benar, kami telah mengamankan seorang terduga pelaku pencurian uang spesialis kotak amal masjid. Pelaku ditangkap warga saat melakukan aksi pencurian kotak amal masjid Nurul Muttahida pada Sabtu (9/10) dini hari sekitar pukul 01.40 Wita," kata Pandu Arief Setiawan seperti dilansir Antara, Selasa (12/10/2021).


Ia menyampaikan Fjr kepergok penjaga masjid saat sedang beraksi mencongkel salah satu kotak amal di dalam Masjid Nurul Muttahida menggunakan obeng. Pelaku, masuk ke masjid dengan cara mencongkel pintu masjid.

"Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku sudah beraksi di 15 masjid di Kabupaten Mamuju. Bahkan, pelaku sudah tiga kali melakukan pencurian uang di kotak amal Masjid Nurul Muttahida ini," ujarnya pula.

"Modus operandi yang digunakan pelaku yakni berkeliling Mamuju untuk mencari masjid yang sepi untuk dijadikan sasaran. Pelaku beraksi antara pukul 01.00 hingga 03.00 Wita," kata Pandu Arief Setiawan.

Kepada polisi, Fjr mengaku uang hasil mencuri kotak amal di sejumlah masjid itu mencapai Rp 8-9 juta.

"Uang hasil pencurian dari kotak amal itu, sebagian digunakan untuk menafkahi istri dan sebagian dipakai tersangka sendiri untuk foya-foya," kata Pandu Arief Setiawan.

Pelaku, kata Pandu Arief Setiawan, telah ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

"Karena sudah berulang sehingga ancaman hukumannya bisa ditambah pemberatan sepertiga," ujar Pandu Arief Setiawan.
sumber berita

=-=-=-=-=
Kondisi sekarang emang lagi sulit, tidak sedikit orang-orang yang punya pekerjaan jadi pengangguran dan yang tadinya sudah pengangguran bertambah sulit untuk mencari pekerjaan. Sementara hidup ini banyak kebutuhan, apalagi yang sudah berkeluarga dan punya anak, mau tidak mau harus dicukupi.

Berita tentang pencurian tampaknya sering tersuguh di koran, televisi, radio dan portal-portal berita online. Ini yang tertangkap oleh media massa. Tentu aslinya bakal lebih banyak karena belum ketahuan.

Sudah naluri manusia untuk bertahan hidup. Ujian berupa kekurangan finansial kerap membuat manusia gelap mata. Menghalalkan segala cara. Halal haram hantam. Isi kotak amal di tempat ibadah pun diembat. Padahal dia tahu itu tempat suci, ada yang menyebut rumah Tuhan, dia juga mungkin tahu betapa mengerikannya ancaman azab, tetapi semua pengetahuan itu diinjak diposisikan paling bawah demi memuncakkan nafsu dan hidup enak yang instan.

TS sebenarnya pengen cerita tentang masa kecil yang pernah dimarahi-dipukul Ayah karena mencuri jeruk dari kebun yang bertetanggaan dengan ladang padi kami. Tapi ntar bakal banyak yang komen itu cerita halu bin karangan. Jadi TS sampaikan intinya saja gan-sis: mencuri emang bikin ketagihan alias candu. Sekali dua kali berhasil akan terus-terusan dilakukan. Merasa pro. Padahal sepandai-pandai tupai melompat suatu saat akan jatuh juga. Seperti berita di atas pelaku sudah melakukan aksinya hingga belasan kali hingga akhirnya tertangkap.

Cara terampuh untuk menginsyafkan pelaku pencurian adalah dibikin jera. Diberi rasa sakit biar kapok. Bahkan seperti yang umum diketahui ada hukum yang memberlakukan potong tangan. Terlihat kejam dan menakutkan, tapi rasa takut emang terbukti ampuh bikin orang nurut.

TS secara pribadi sangat mendukung hukum potong tangan, asalkan bisa diterapkan secara adil. Misal ada nenek yang hanya hidup bersama dua cucu yang masih anak-anak. Karena himpitan ekonomi si nenek terpaksa nyolong semangka dari kebun sebelah rumahnya untuk sarapan cucu-cucunya. Nah kalau yang model begini kena hukuman potong tangan gak bijak lah. TS gak setuju.

Berbeda kasus dengan oknum pejabat yang sudah punya banyak harta tetapi masih tega nyolong duit rakyat. Kalau ini mah jangankan dipotong tangan, lehernya sekalian TS setuju. Ya ini sebatas pendapat sih, mana mungkin kan bisa berlaku di negara +62 ini.

Ada yang punya sudut pandang lain?
 
sumber ilustrasi

areszzjay
pakisal212
achaeronis
achaeronis dan 4 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kanggelandaftarAvatar border
kanggelandaftar
#6
Kok bisa ?
Virus Corona yang kecil sekali saja katanya tidak bisa menular di masjid, kok pencuri Segede manusia bisa mencuri di masjid ?

Di atas pada memuja² hukum syariah, memang ada bukti hukum syariah bisa membikin negara makmur ?

Bukannya Muhamad sendiri gagal ketika jadi raja di Arab ? Masih banyak orang² miskin, perang saudara, aturan yang gagal dimengerti oleh orang banyak misal aturan pergantian kekuasaan yang tidak jelas hingga menimbulkan kekacauan berkali-kali
0
Tutup