penikmatsenja06
TS
penikmatsenja06
Cerita Lama Polemik Internal Terulang, Bagaimana Sejarah Awal Keraton Kasepuhan?


Quote:



Dikutip dari

Keraton Kasepuhan Cirebon

Quote:




Sejarah Awal
Keraton kasepuhan Cirebon didirikan oleh Pangeran Cakrabuana pada masa perkembangan islam atau sekitar 1529. Pada awal dibangunnya, Keraton Kasepuhan merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati yang merupakan keraton tertua di Cirebon. Keraton Pakungwati, yang terletak di sebalah timur Keraton Kasepuhan, dibangun oleh Pangeran Cakrabuana (Putera Raja Pajajaran) pada 1452, bersamaan dengan pembangunan Tajug Pejlagrahan yang berada di sisi timurnya.

Pada 1529, cicit Sunan Gunung Jati yang bernama Pangeran Mas Zainul Arifin atau Panembahan Pakungwati I membangun keraton baru di sebelah barat daya keraton lama.

Keraton baru ini dinamai Keraton Pakungwati, mengabadikan nama Ratu Dewi Pakungwati. Sejarah Keraton Kasepuhan berkaitan dengan runtuhnya Kerajaan Cirebon yang dimulai pada 1666, pada masa pemerintahan Panembahan Ratu II atau Pangeran Rasmi.

Pada saat itu, Sultan Amangkurat I, penguasa Mataram yang juga mertua Panembahan Ratu II, memanggil menantunya tersebut ke Surakarta dan menuduhnya telah bersekongkol dengan Banten untuk menjatuhkan kekuasaannya di Mataram.

Setelah Panembahan Ratu II diasingkan dan wafat di Surakarta pada 1667, kekosongan dalam Kerajaan Cirebon diambil alih oleh Mataram.

Pengambilalihan sepihak ini memicu amarah dari Sultan Ageng Tirtayasa yang berkuasa di Banten.Sultan Ageng Tirtayasa kemudian turun tangan untuk membebaskan dua putra Panembahan Ratu II yang juga diasingkan oleh Mataram, yaitu Pangeran Kartawijaya dan Pangeran Martawijaya.

Pada 1677, terjadi konflik internal di Kesultanan Cirebon karena perbedaan pendapat di kalangan keluarga mengenai penerus kerajaan.

Oleh karena itu, Sultan Ageng Tirtayasa memutuskan untuk membagi Kesultanan Cirebon menjadi tiga, yaitu Kesultanan Kanoman, Kesultanan Kasepuhan, dan Panembahan Cirebon.

Kesultanan Kanoman dipimpin oleh Pangeran Kartawijaya yang bergelar Sultan Anom I, Kesultanan Kasepuhan diberikan kepada Pangeran Martawijaya yang bergelar Sultan Sepuh I, dan Pangeran Wangsakerta menjadi panembahan di Cirebon.

Sejak saat itu, Sultan Sepuh I menempati Keraton Pakungwati yang kemudian berganti nama menjadi Keraton Kasepuhan

Peta Letak Pembagian Wilayah Keraton Cirebon


Well setelah membaca Thread kali ini, bagaimana komentar agan terhadap polemik internal yang kembali terjadi di Keraton Cirebon? semoga masalah internal cepat selesai dan berdama kembali ya aamiin...
Diubah oleh penikmatsenja06 30-08-2021 06:55
Qthikronggahan6661190077238
6661190077238 dan 24 lainnya memberi reputasi
25
7.2K
58
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
bolink
bolink
#4
ane asli cirebon, besar dan hidup juga di cirebon ...

kalo keraton kesepuhan sih ga terawat gan ... emang jadi obyek wisata, tapi manajemennya kacau balau... guide yang selalu memaksa dan mematok harga, obyek wisata yang sepertinya dibiarkan saja, tanpa perawatan lebih.... dan areanya lumayan kotor ...

tapi lebih "kotor" lagi itu keraton kanoman, karena bagian depannya adalah pasar kanoman, sehingga sangat sulit masuk ke kanoman, harus melalui pasar yang lumayan jorok ... dalamnya... ya begitulah ..

sedangkan keraton kacirebonan, mungkin ini yang paling terawat, mulai dari seni tari yang banyak mengundang turis asing buat berkunjung, makanan khas, hingga perawatan area keraton, hanya karena wilayahnya sangat kecil, jadi kesannya suram ...

sedangkan keraton keprabonan... entah ada dimana ...

kalo konflik di kasepuhan ... sudah tidak aneh...
dengan (maaf) kualitas para elang (bangsawan) seperti itu, saya tidak bisa mengharapkan lebih untuk peningkatan kualitas keraton kasepuhan ...


sorry kalo bahasanya agak kasar, tapi emang itu kenyataannya
sukakudaAraminaatamlee
atamlee dan 17 lainnya memberi reputasi
18
Tutup