Pandemi covid 19 masih ada dikeliling kita. Buktinya setiap hari kasus orang yang positif masih terus ada, bahkan bertambah terus. Meski begitu sebenarnya pemerintah, tenaga kesehatan, dan segenap masyarakat tetap berusaha sebaik mungkin untuk bagaimana mencegah penularan dan berbagai cara.

Covid-19 memang telah merubah segenap tatanan kehidupan manusia. Yang dulunya bisa kerja, berkumpul, berdekatan, sekarang jarak dijaga. Orang yang kerja harus WFH. Bahkan anak-anak sekolah pun belajarnya harus secara daring.



Sekolah online atau secara daring di indonesia ini sudah diberlakukan sejak awal-awal pandemi, sekitar bulan maret sampai april. Hal ini tentu saja untuk mencegah penularan. Tetapi sekolah online ini tidak terlepas dari yang namanya dampak. Kita bicarakan dampak negatifnya saja ya.

Dimana ane lansir dari laman
alodokter.com, bahwa sekolah online ternyata memiliki dampak negatif yang cukup terasa untuk anak-anak, yang kemudian juga sangat dirasakan oleh orang tua dari anak-anaknya tersebut. Jadi seperti;


Itu dampak-dampaknya yang terjadi di masyarakat karena sekolah online. Dan itu fakta gan. Ane merasakannya sendiri. Dimana ane punya 2 orang keponakan nih, yang satu kelas 4 SD dan satunya lagi kelas 1 SD. Sehari-hari gak lepas dari gadget. Bahkan bisa seharian tiduran sambil main game. Kan bahaya banget kalau kayak gitu terus.

Nah untuk menjawab Apakah kelamaan sekolah online jadi ancaman? jawaban ane tentu saja iya. Karena selain dampaknya sudah mulai terasa seperti yang ane sebutkan diatas, juga nantinya akan timbul implikasi lainnya.



Misalnya kayak kasus pernikahan dini karena masa pandemi. Sebenarnya kalau memang umurnya sudah sampai, dan anak juga sudah kebelet untuk nikah ya tidak masalah. Tapi yang jadi masalah adalah mereka melakukannya atas dasar sudah bablas. Ngerti gak sih ente gan? Bablas disini karena hamil diluar nikah. Itu yang bahaya.

Belum lagi yang mumet adalah orang tuanya. Sebenarnya orang tua disini juga berperan penting. Kenapa sampai anak dibiarkan pergaulannya bebas sebebas mungkin. Seharusnya sekolah online justru dimanfaatkan oleh orang tua untuk membatasi pergerakan anak-anaknya. Lagipula diluar lagi pandemi kan?



Kasus lainnya nih terjadi pada orang tua yang anaknya sekolah online. Dampaknya ke orang tua juga ternyata gan. Karena sekolah online butuh gadget dan kuota internet kan? Sedangkan gak semua keluarga taraf ekonominya di taraf "mampu". Kemudian yang terjadi ya seperti ini.

Oleh sebab itu beberapa minggu yang lalu pak Mendikbudristek, yaitu pak nadiem makarim telah mengeluarkan kebijakan untuk sekolah offline atau tatap muka langsung disekolah. Tentu saja ini setelah melalui beberapa kajian dan pertimbangan ya.



Sebelumnya juga ente pasti juga tau kalau kebijakan pemerintah mengenai sekolah online di indonesia telah mengalami tarik ulur. Ini bukan karena pemerintah labil atau apa ya, tapi karena memang pandemi ini susah diprediksi.

Hari ini bisa aja kasus positif covid menurun. Besok bisa aja langsung boom naik lagi. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan, pak Budi Gunadi Sadikin. Beliau enggan prediksi akhir dari Covid-19 ini karena memang susah diprediksi.



Oleh sebab itu marilah kita bersama-sama untuk saling bahu membahu peduli akan lingkungan kita saat ini. Kalau memang daerahnya lagi zona hitam, yuk dirumah aja. Kalau memang harus keluar mari patuhi protokol kesehatan. Supaya virus covid ini segera putus rantai penularannya.

Oke segitu dulu untuk thread ane, ini thread entertainment yang bersumber dari pertanyaan ane pribadi saja. kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi. Gak berniat untuk menyinggung atau menghina pihak manapun. Terimakasih udah baca. Jumpa lagi di thread ane selanjutnya ya.

Referensi: Opini pribadi & klik
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2021