Selamat siang Agan Aganwati. Sehat dan Bahagia selalu ya.

sumber

Banyak cara untuk kita mendapatkan pemasukan dari uang yang sudah kita miliki ya Agan Aganwati. Aku pribadi tidak bisa menulis banyak tentang pengetahuan tentang mengembangbiakkan uang. Bukan karena apa-apa, karena Aku memang belum punya kapasitas untuk menjelaskan hal itu.


Namun, dari hasil membaca referensi di beberapa situs tentang apa saja cara untuk mengembangbiakkan uang, salah satunya adalah dengan deposito. Deposito merupakan alternatif mengembangbiakkan uang yang sudah kita miliki, sekalian kita tabung uang tersebut di bank pilihan kita yang menawarkan bunga deposito yang menarik. Bunga deposito memang tidak terasa kalau uang yang kita miliki cuman dua atau tiga juta, karena bunganya gak ada yang sampai 5% dalam satu bulan. Namun, beda lagi kalau uang yang kita depositkan itu nominalnya milliaran, jelas terasa kan ya. Untuk uang 1 milliar saja jika bunga deposito sebesar 1%/bulan, kita sudah bisa menikmati uang Rp.10 juta setiap bulan. Udah bisa buat biaya hidup orang normal dalam satu bulan.
Mungkin sebagian dari Agan Aganwati lebih faham tentang deposito, jadi silahkan ditambahkan ya. Aku tidak berani menulis terlalu banyak karena belum pernah memiliki pengalaman tentang deposito.


Nah, dari hitungan sederhanaku saja, kalau ada orang yang memiliki uang sebesar Rp.20 Miliar jelas akan tergiur dong. Ya mungkin tidak semua orang, namun pasti ada yang tergiur dengan iming-iming sederhanaku tadi.

Terjadi lagi, kasus hilangnya uang di Bank plat merah Indonesia. Bukan jutaan, namun miliaran. Uang milik Hendrik dan Heng Pao Tek hilang di Bank Negara Indonesia atau biasa kita kenal BNI. Uang ini hilang secara misterius entah kemana.

Hendirk (41) ini mendepositkan uangnya di BNI sejak tahun 2019. Tujuannya dia mendepositkan uang tersebut adalah untuk biaya berobat orang tuanya yang sedang sakit. Dia kena iming-iming bunga sebesar 8,25% per tahun dari BNI jika dia mendepositokan uangnya. Jelas sudah keliatan kan ya Agan Aganwati.

Kalau dihitung kasar saja uang 8,25% dari Rp.20 Miliar adalah Rp.1,6 Miliar. Cukup buat biaya pengobatan kan ya kira-kira.  Bisa dihitungkan berapa itu uangnya kalau dia deposito mulai tahun 2019 ?
Apesnya, segalanya yang bisa kita hitung belum tentu sesuai perhitungan kan ya? Pada tanggal 21 Maret 2021 kemarin ini Hendrik ingin menarik bunga deposit yang dijanjikan pihak Bank, namun pihak bank tidak segera mencairkan uang tersebut kecuali uang Rp.3 Miliar.

Kejanggalan yang dia rasakan kemudian dia komunikasikan ke pihak Bank, sedangkan pihak bank bilang kalau uangnya dibayarkan dengan cara dicicil. Bapak Hendrik ini terus berupaya untuk menarik uangnya dari BNI sebesar Rp.20 Miliar tersebut dan menempuh jalur hukum.

Oia, sebenarnya uangnya Hendrik sebesar Rp.10,5 Miliar dan uang Ayahnya sebesar Rp.9,5 Miliar. Jadi total uang yang hilang adalah Rp.20 Miliar.
Hendrik dan Ayahnya merasa ditipu karena ternyata bilyet yang dicetak oleh BNI Cabang Peti Kemas Pelabuhan Makasar adalah palsu. Hal itu diketahui saat mereka mau mencairkan dananya di BNI Cabang Sudirman. Ngeri Bree.

Pihak Bank Negara Indonesia diwakili Kepala Wilayah Regional 7, Bimawan Singgih Yulianto mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan hukumnya. Dia berucap bahwa BNI merupakan bank pelat merah dan segala sesuatunya menunggu proses hukum yang berlaku. Apapun keputusan hukum, pihak BNI akan menghormati keputusan tersebut.


Semoga pihak Bank segera menemukan solusinya dari permasalahan ini. Semoga orang tua Bapak Hendrik segera diberikan kesembuhan. Sungguh jadi tambah beban pikiran jika tujuannya adalah untuk pengobatan, malah terkena kendala permasalahan seperti ini.