sintabelaAvatar border
TS
sintabela
Suara Hati Dikejar Usia
Manusia ditakdirkan berpasangan, tak heran banyak yang berlomba-lomba mencari tambatan hati walaupun acap kali alami patah hati. Kenyataannya memang sedikit susah, tak seperti begitu mudahnya sumpah serapah terucap oleh kekasih yang hilang ditelan bumi. Saat sebuah hubungan putus, sekuat jiwa raga untuk bergegas menjauh dari relationship yang telah kandas, beranjak untuk menatap hari esok meski hati masih serasa pelik.


Sekadar perspektif dari perempuan yang masih aktif mengais rejeki (bekerja) sembari berharap ada insentif di akhir bulan meskipun itu fluktuatif. Terlahir dan besar dalam keluarga pas-pasan seperti jadi alasan klasik harus kerja keras, menuntut tak boleh lelah untuk menggapai apa yang ingin direngkuh. Jangan pernah kalah dengan keadaan dicoba jadi kebiasaan, seraya menuntun pribadi ini untuk tak cepat berpuas diri. Sering kali otak alami overclock guna mencari jalan mencapai target penjualan yang terkadang seperti tak mau diajak kompromi.

Kegigihan dan koneksi dalam hal pekerjaan serasa jadi kunci, atas hasil dan pengakuan yang pernah menghampiri. Namun dibalik gegap gempita pencapaian, ada satu hal yang terkadang menimbulkan kekhawatiran, menghuni di otak dan terus mengejar perasaan. Tak lagi soal pekerjaan dan bukan pula tentang seberapa banyak jumlah tabungan, tapi…. usia. Yes!, ‘umur’. Banyak mereka yang beropini usia itu sebatas angka, bukan lagi soal berapa umur tapi apa yang sudah kita lakukan mengisi waktu-waktu itu.

OK Fine, Age is Just a Number”. Nyatanya, justru satu kata sakti inilah yang mampu memberi serangan berupa kegalauan hingga berujung buntu.

Undangan dan Form Survey seakan dua hal yang sepakat jadi alat pengingat, akan cita dan tujuan hidup yang sampai detik ini tak kunjung tamat. Undangan (pesta pernikahan) yang terkadang memanggil rasa iba pada diri sendiri, serta formulir survey yang membawa ingatan akan usia. Jelas kepikiran! Pada posisi wanita yang telah melewati ambang usia 35 dan berstatus masih “single”, memiliki beban tersendiri baik di lingkungan keluarga atau pertemanan. ‘Kapan Nikah?’ tak lagi jadi nyinyiran yang datang saat lebaran, serasa sudah kenyang dengan pertanyaan itu tatkala arisan keluarga ataupun celoteh orang tua saat berbicara di sambungan telepon.

Bukanlah cemoohan label ‘Perawan Tua’ yang jadi ketakutan, tetapi beberapa hal yang menjadi konsekuensi ketika menikah di usia matang. Salah satunya adalah bersumber informasi yang ku baca, bahwa sejalan dengan bertambahnya umur menjadikan jumlah sel telur serta kualitas sel telur pun akan menurun. Penurunan tingkat kesuburan di atas usia 35 tahun akan berlangsung cepat. Kabarnya hal tersebut bisa menjadikan wanita lebih sulit untuk hamil di atas usia 35 tahun. Selain itu, hamil di atas usia 35 tahun juga rentan membuat seorang wanita mengalami keguguran.

Belum lagi, di usia sekarang ini pun juga harus berlomba dengan kompetitor, yakni sesama kaum hawa 😁. Persaingan sesama wanita dalam memikat lawan jenis pun semakin ketat, pasalnya per tahun 2020 jumlah penduduk perempuan di Indonesia sebanyak 133,54 juta orang, atau 49,42 persen dari penduduk Indonesia. Dengan kata lain, ada 102 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di Indonesia pada 2020.

Sekarang diri ini hanya bisa berserah, berusaha, dan sekaligus menikmati predikat berstatus jomblo. Entah aku yang terlalu sibuk kerana urusan kerja hingga lupa soal asmara, mungkin keterbatasan diri ini menjadikan ‘Dia’ enggan mendekat, atau memang “Sang Pencipta” belum berkehendak untuk pertemukan dengan teman masa depan.

Hanya bisa berharap, semoga ‘Dia’ yang kelak menjadi imamku adalah paling terbaik dari yang terbaik. emoticon-Big Kiss





Diubah oleh sintabela 08-06-2021 20:05
ngopoiki
hoorray
screamo37
screamo37 dan 28 lainnya memberi reputasi
29
4.5K
90
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
senangwaeAvatar border
senangwae
#8
Ga usah buru-buru asal jodoh pasti bertemu
bam09
coldblacksnow
coldblacksnow dan bam09 memberi reputasi
2
Tutup