New Info (update pada 02 Mei 2021) :

New Info (update pada 16 Mei 2021) :
Semenjak TS mempelajari ras metafisika berkode Nibiru, TS seringkali melakukan konfrontasi. Konfrontasi terjadi bukan karena TS yang memulai terlebih dahulu, dan TS selalu berusaha agar memperingatkan ke Fulan-Fulan agar segera berhenti untuk menebarkan kekacauan melalui penyalahgunaan amanah (baca: ilmu metafisika). Allah telah memberikan ridha’ agar Fulan tersebut menguasai materi +ilmu metafisika, dan hendaklah materi +ilmu metafisika tersebut dipergunakan secara (minimal) stand by di sirath Allah, atau bijak dan mengutamakan kemaslahatan masyarakat agar tercipta kedamaian, kerukunan, aman, dan tentram.
Meski TS telah melakukan beberapa kali warning (memberikan peringatan agar sadar dan bertaubat) pada setiap Fulan, namun tetap saja Fulan menyerang tanpa henti.

Pasca warning ke-5, TS terpaksa melakukan konfrontasi, dan konfrontasi berhenti disaat TS melihat lawan sudah kondisi enggak berdaya. TS sampaikan warning, dan hasilnya ada sebagian yang akhirnya sadar dan bertaubat, dan ada sebagian yang tetap menyerang (meskipun dirinya mengetahui bahwa dirinya sudah enggak berdaya).
Pada sebagian konfrontasi, TS pernah kalah dan terpaksa meminta bala bantuan karena sebelumnya lawan telah memanggil bala bantuan.

Konfrontasi terjadi bukan karena TS bermain-main didekat api, tetapi dihadapan TS terdapat kemungkaran yang harus dicegah dan bilaperlu harus dilawan.
Meskipun ras metafisika berkode Nibiru ini bagaikan bahaya dan ancaman pada semua bangsa jin, namun TS bukanlah orang bar-bar, ras metafisika ini adalah anugerah dari Allah sekaligus cobaan dari Allah sehingga TS selalu mempergunakan secara bijak dan untuk beribadah sesuai dengan koridor agama dan Pancasila. TS enggak mempermasalahkan aneka ragam, yang terpenting adalah saling berkolaborasi ditengah kerukunan antar SARA sehingga tercipta keharmonisan.

Satu diantara banyak materi dari hasil didikan Mbah Buyut, Sang Guru, dan Guru Utama adalah Islam dan Pancasila itu sama. Pancasila itu sendiri dibuat berdasarkan Islam dan diprakarsai oleh orang-orang Islam (mayoritas Pejuang) dan orang-orang beragama non-Islam (minoritas Pejuang). Karena ini adalah negara yang beraneka ragam kepercayaan kepada Tuhan, maka dibuatlah sistem yang bernama Pancasila. Sehingga, Pancasila menjadi pondasi dari semua aturan dan semua pemeluk kepercayaan agama. Suatu saat pasti akan ada sekelompok orang yang mengkucilkan Pancasila dan mengagungkan Islam, padahal sekelompok orang tersebut telah sengaja dibiaskan oleh beberapa orang.

New Info (update pada 19 Juni 2021 direvisi pada 20 Juni 2021) :
Mohon maaf, bagian Luka Baru akan menjadi part terakhir yang TS tuliskan. TS sengaja menghentikan penulisan, karena sudah lebih dari 275 lembar(kertas A4 dengan font calibri, size 11, normal spacing,) dan diluar dari prediksi TS (maksimal 150lembar).
Kejadian Wilayah Emas akan berhenti disaat H-5 TS meninggalkan Kota Pahlawan. Ending pada bagian Luka Baru itu terjadi kira-kira 4tahun sebelum H-5 TS meninggalkan Kota Pahlawan.
Bagian 67 menjadi part yang terputus kelanjutannya, karena saat ini sudah lebih dari 275 lembar halaman. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini Terima kasih kepada Para Pembaca dan semoga kisah ini bisa menjadi berbagi pengalaman kebaikan

Revisi pada info yang bertanda miring.

New Info (update pada 24 Juni 2021) :
Mohon maaf ada beberapa thread yang sengaja ane hapus (hapus sebagian konten mapun hapus semua konten) karena khawatir akan terjadi pembiasan maksud dan tujuan.
Serta, pada beberapa thread telah ane tambahkan info pada Balasan disetiap thread tertentu. Info tersebut ditulis agar memperjelas maksud dan tujuan dari konten thread.