gitalubisAvatar border
TS
gitalubis
Ketika Emak Lupa






“Iyah, nggak bangun juga kau, Ta? Baiklah, mamak ambil dulu air, ya.”

Aku membuka mata setelah mendengar langkah kaki emak beranjak, lalu kemudia barulah kududukkan diri dengan bahu yang menyandar di kepala tempat tidur. Tak lama setelah itu, emak kembali masuk dengan membawa segelas air di tangannya.

“Ha, bangun juga kau, ‘kan. Tidur kok kayak orang mati,” cecar emak membuatku memasamkan muka.

Sebenarnya sudah dari tadi aku terbangun dari tidur, tapi karena tahu maksud tujuan emak kalau sudah membangunkan jam segini, menyebabkanku malas untuk menyahuti beliau.

“Cepat cuci muka sana! Emak mau panaskan kereta dulu.”

Nah, ‘kan benar dugaanku. Tanpa diberitahu pun, aku sudah tau kemana emak akan membawaku di jam segini.

“Jangan lama kali gerak kau ya, Ta. Nanti nggak mamak kasih kau makan malam!” ancam emak ketika tubuhnya masih di ambang pintu.

Aku menghela malas, setelah itu segera beranjak dari kamar menuju kamar mandi. Bukan karena takut tak diberi jatah makan malam, karena uang sakuku pun masih bisa menyelamatkan perutku untuk hari ini. Melainkan karena tak ingin mendengar ocehan emak yang sepanjang jalan kenangan.

“Ayo, Mak!” ajakku yang suduh duduk di belakangnya.

Biasa, emak akan pergi ke pasar seorang diri. Namun, bila barang yang akan dibeli banyak, emak akan mengajakku untuk membantunya membawa barang-barang. Jarak antara pasar dengan rumah tidak terlalu jauh, hanya sekitar lima menit perjalanan menggunakan sepeda motor kami telah sampai tujuan.

“Turun dulu, Ra! titah emak saat kami sudah sampai di depan gang masuk.

Karena di depan gang pasar banyak orang yang keluar-masuk, emak sedikit kesulitan jika harus memboncengku. Namun, setelah berhasil melewati padatnya kerumunan, bukannya berhenti emak malah menambahkan kecepatan motornya.

“Mak! Mamak!” jeritku berhasil membuatnya berhenti.

Bukan hanya emak yang menoleh, tapi orng-orang sekitar pun juga ikut menolah. Bahkan sampai ada yang tertawa.

“Makanya, jangan suka ngelawan sama orang tua. Jadi, nggak sadar kan kalau anaknya ketinggalan,” ucapnya yang diselingi tawa kala aku sudah kembali duduk di belakangnya.

Langkat, 4 Juni
pulaukapok
nomorelies
bukhorigan
bukhorigan dan 4 lainnya memberi reputasi
5
811
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
margareth23Avatar border
margareth23
#2
Ada2 aja nih ulah si emak, anaknya ga sadar bisa tertinggal...hahahaha
gitalubis
gitalubis memberi reputasi
1
Tutup