si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
Tone Gunnes - History of The Killer Lady
Apa yang agan dan sista lakukan menjelang usia 20 tahun ? Mungkin di usia tersebut ada yang sedang kuliah atau mungkin bekerja ? Bahkan mungkin ada yang sudah menikah di usia belia tersebut. Namun, bagi Tone Gunnes, di usianya yang waktu itu menginjak usia 20 tahun, ia justru dikirim ke medan perang.

Tone Gunnes, seorang gadis cantik dengan rambut berwarna almond, mata abu-abu dan wajah yang dihiasi freckle yang merupakan ciri khas wanita dari daratan Skandinavia. Dengan dagu tirus dan hidung lancip, pria yang dekat dengannya dijamin langsung jatuh hati.

Waktu itu sebenarnya usia Tone Gunnes belum genap berusia 20 tahun, tapi gadis cantik ini justru ditugaskan ke Afghanistan oleh negaranya. Tone Gunnes mengemban tugas menjadi seorang gunner (penembak) dari kendaraan tempur CV9030, bukan tugas yang mudah bagi gadis muda sepertinya, apalagi misi tersebut adalah tugas pertamanya.

Pada tahun 2007 Amerika dan sekutunya melaksanakan operasi Harekate Yolo II, yang dalam bahasa Persia berarti "Perkuatan Garis Depan".Operasi ini melibatkan pasukan dalam jumlah besar, terdiri dari 900 personel ANA (Afghanistan National Army), 260 prajurit Norwegia dari 2nd Batt, N Brig., 300 prajurit Jerman serta beberapa kompi pasukan dari Italia, Spanyol, dan Hungaria.




Tone Gunnes, gadis cantik yang ikut beraksi di Afghanistan.

Ilustrasi: aftenposten.no



Operasi yang melibatkan banyak pasukan tersebut, bertujuan untuk mengusir Taliban yang berada di distrik Ghowrmach, barat daya Afghanistan, pada tanggal 1 November tahun 2007. Pada hari operasi tersebut dilakukan, pasukan Taliban melakukan perlawanan dengan sengit terhadap pasukan koalisi. Pada hari ketiga, diputuskan untuk menggunakan mortir dan kendaraan tempur (ranpur).

Sebenarnya saat operasi tersebut dimulai, tugas Tone Gunnes sudah berakhir, gadis asal Norwegia ini sudah mengemasi barang-barangnya. Ia juga sudah menyiapkan oleh-oleh berupa selendang khas Afghanistan untuk saudaranya. Namun, situasi berubah saat sedang makan malam, tiba-tiba perintah untuk ikut bertempur datang. Tanpa banyak bicara, awak CV9030 lantas mulai mempersiapkan kendaraannya.

Tanggal 5 November, Tone dan rekan-rekannya yang rata-rata juga berusia 20 tahun mengawal pergerakan infanteri menuju wilayah Ghowrmach. Sebenarnya ada rasa takut yang masih menggelayuti para tentara muda tersebut, walau CV9030 yang mereka awaki sudah dibekali perlindungan tambahan berupa panel komposit MEXAS, sebenarnya ranpur ini masih rentan terkena hantaman RPG-7.




CV9030 Norwegia.

Ilustrasi: wikipedia.org



Menjelang sore hari, para Taliban sudah menempati parit yang digali mengitari batas terluar desa. Dari kejauhan hanya terlihat kepala dan senjatanya saja yang tampak. Dari layar digital yang menampilkan hasil pengintaian optik dari atap kendaraan, semua terlihat jelas. Terlihat beberapa orang berlarian, mengorganisasikan pertahanan dari ujung ke ujung.

Ketika pasukan koalisi mulai mendekat, Taliban mulai menembakan senjatanya. Awalnya tembakan dibuka dengan AK-47, lalu disusul RPG yang ditembakkan secara serampangan. Dari jarak lebih dari 500 meter, hanya keberuntungan yang membuat RPG-7 bisa mengenai pasukan koalisi di wilayah berangin tersebut.

Sementara itu, Kopral Tone sedang menempatkan retikula bidiknya di atas garis parit pertahanan Taliban. Dari posisinya tersebut, mudah saja membidikan meriam Bushmaster II yang menjadi andalan CV9030. Ia kemudian memindahkan kanal pada layar LCD, dengan segera tampilan kelabu berubah menjadi tampilan hijau yang menjadi ciri khas optik termal.

Ia menunggu dan menunggu, sampai perintah datang. "Tembak-Tembak !",tak lama berselang, komandan CV9030 memberi perintah kepada Tone saat melihat tembakan dari Taliban semakin terarah. Tanpa rasa ragu, Tone dengan sigap menekan tombol. "Tat!Tat!Tat!Tat!Tat!" Tone menembakkan salvo lima peluru, yang masing-masing melontarkan hulu ledak HE seberat 34 gram tepat ke sasaran.




Ilustrasi penglihatan dari alat bidik.

Ilustrasi : wikipedia.org



Tone lantas memindahkan bidikannya ke parit lain, ia kemudian melakukan tembakan salvo yang sama berulang kali. Pekik ngeri dan panik terdengar berdahut-sahutan dari dalam parit. Hal tersebut tentu saja tak terdengar dari dalam kabin CV9030 yang kedap. Tone pun kemudian terus mencari sasaran baru yang bergerak di dalam parit.

Setelah 9 kali tembakan salvo, parit tempat para Taliban segera dipenuhi asap dan debu. Komandan Tone lantas memerintahkan untuk menghentikan tembakan, setelah debu mulai reda, masuk laporan dari pasukan khusus Norwegia yang mendirikan pos observasi di desa tersebut. Dari hasil laporan, total 25 Taliban tewas bergelimpangan, mereka tidak sempat menyentuh CV9030 Norwegia. Ironisnya para Taliban tewas oleh wanita yang mereka anggap rendah derajatnya.

Kiprah CV9030 di Afghanistan memang biasa saja, karena yang dilawan adalah manusia. Namun, dalam misi tersebut CV9030 mampu membuktikan bahwa kemampuannya setara dengan ranpur buatan negara lain, di mana ranpur ini dapat memberi dukungan tembakan yang diperlukan. Sebelum diterjunkan ke Afghanistan, CV9030 milik Norwegia sudah di upgrade ke tipe C. Pada upgrade ini ditambahkan lapisan IDB Deisenroth MEXAS dan spall liner.

CV9030 Norwegia juga dimodifikasi dengan penambahan tapak karet pada rantainya, yang memangkas bobot kendaraan sampai satu ton dan mengurangi kebisingan. Tapak karet tersebut merupakan rancangan bersma antara Soucy International dan BAE Land System.




Ilustrasi: aftenposten.no



Setelah Operasi Harekate Yolo selesai, Tone sama sekali tidak dibayangi trauma atau rasa bersalah setelah berhasil menghabisi nyawa 25 Taliban. Para psikaiter militer yang ditugaskan mewancarianya tidak menemukan adanya guncangan kejiwaan. Setelah pulang ke Norwegia, karena prestasinya di Afghanistan, Tone ditawari menjalani kursus komandan CV9030 oleh Angkatan Darat Norwegia. Namun, Tone menolak penawaran tersebut. Gadis cantik ini pun lebih memilih masuk sekolah kepolisian, susuai cita-citanya sebelum mengikuti wajib militer.

Dikutip dari aftenposen.no (05/11/2009), dalam sebuah wawancara, Tone Gunnes sama sekali tidak menyesal dan merasa trauma atas kejadian yang pernah ia alami. Menurutnya apa yang ia lakukan adalah untuk membela diri, ketika ia dan teman-temannya diserang oleh musuh, ia akan menembak untuk melawan.

Ia juga mengatakan bahwa di kawasan terpencil, banyak warga sipil yang tidak tahu kenapa pasukan asing dikirim kesana, tapi mereka cukup senang dengan kehadiran pasukan tersebut. Bagi Tone sendiri, misinya waktu itu dilakukan untuk kepentingan warga Afghanistan, agar bisa mengembalikan kedamaian di tempat tersebut. Saat ini ia menjalani tugas sebagai seorang polisi, sebuah cita-cita yang diimpikannya sejak dulu. Kini ia tak akan kembali ke medan perang lagi.

Menjadi seorang gunner kendaraan tempur tentu bukan hal yang mudah, apalagi bagi seorang gadis muda seperti Tone. Ketika belum genap berusia 20 tahun, ia sudah ditugaskan ke Afghanistan pada tahun 2007. Bagi Tone Gunnes, tidak ada alasan untuk trauma apalagi menyesalsetelah menghabisi 25 nyawa Taliban dengan Bushmaster II di tangannya.




Setelah pulang dari misinya, ia memutuskan menjadi polisi, cita-cita yang ia impikan sejak dulu.

Foto: STEINAR FUGELSØY



Semoga kisah "The Killer Lady"ini bisa menginspirasi agan dan sista semuanya, terutama bagi para sista. Ingat, wanita di zaman modern punya derajat yang sama dengan laki-laki. Masa muda hanya datang sekali, jangan sampai masa tersebut menjadi tak berarti, misalnya dengan memutuskan untuk menikah di usia dini. Wanita tak selamanya harus berada di dapur, wanita juga bisa maju di garis depan dan ikut bertempur.


History of The Killer Lady





Referensi: aftenposten.nodan dirangkum dari Majalah Commando Volume VIII Edisi No.2 Tahun 2012
Ilustrasi: google image dan berbagai sumber
Diubah oleh KS06 15-05-2021 05:56
otongtongkimateraitempelindrastrid
indrastrid dan 35 lainnya memberi reputasi
36
6.7K
86
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
jlamp
jlamp
#6
Bikinan Eropa emang cakep, rapi dan teknologinya keren..

Kayaknya stidsfordon Combat vehice 90 ini pakek mesin Scania DS14 yak.. cmiiw.

Mantap. emoticon-Recommended Seller
gonugraha76si.matamalaikatdidududi
didududi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup