Halo gansist! Thread kali ini terinspirasi dari rekan - rekan TS yang kerap curhat mengenai penyesalan mereka setelah menikah dan hal apa saja yang bisa kita ambil pelajarannya dari permasalahan mereka. Kira - kira seperti apa? Lanjut baca sampai akhir yuk!


Menikah, semua orang pasti mendambakannya, terutama perempuan. Apalagi jika sedari kecil dia sudah dicekoki dengan cerita dongeng dengan akhir cerita dimana tuan puteri akan menikah dengan seorang pangeran tampan dan hidup bahagia selamanya. Menikah juga dianggap sebagai sebuah pencapaian dalam hidup seseorang. Jadi semua pada pengen nikah, berharap semua akan indah bagaikan hidup di surga bersama pujaan hatinya.

Padahal di kehidupan nyata, tidak ada pernikahan yang selamanya manis sepanjang waktu, ada badai yang harus dilalui sepanjang bahtera rumah tangga itu berlayar. Kadang manis bahkan pahit. Itulah mengapa butuh kesiapan dalam hal mental, fisik, kedewasaan berpikir dan finansial yang memadai sebelum memutuskan untuk menikah.

Bila belum sepenuhnya siap, terkadang penyesalan kerap datang kepada pasangan yang sudah menikah. Mereka jadi sering bertanya - tanya kepada diri sendiri, "Kenapa aku dulu menikah terlalu cepat?", "Seharusnya dulu aku bisa memilih orang lain ketimbang pasanganku sekarang". Memang ya gansist, penyesalan selalu terjadi belakangan. Kesalahan baru akan kita sadari kalau keputusan yang diambil sudah dijalani. Demi terhindar dari kondisi seperti ini, ada baiknya agan dan sista yang punya keinginan menikah memikirkan hal - hal di bawah ini terlebih dahulu :

1. Menikah agar tidak zina

Menikah memang sebuah tindakan mulia yang bisa memelihara seseorang agar tidak terjerumus dalam dosa zina. Tapi tetap harus digarisbawahi bahwa bukan hal itu yang bisa dijadikan alasan utama kalian untuk menikah. Untuk menghindari zina sebenarnya bisa dilakukan dengan menjauhi perbuatan yang bisa menggoda agan untuk berzina dan juga berpuasa.

Kenapa ane bisa bilang hal itu tidak bisa dijadikan alasan utama untuk menikah? Karena ada teman TS yang salah kaprah dengan menjunjung tinggi prinsip tersebut. Dia menikah di saat masih ada dalam masa pendidikan dengan alasan "agar tidak zina" dan "menikah untuk ibadah". Memang tidak salahsih! Tapi karena dia sebenarnya belum cukup matang secara mental dan finansial untuk menikah, akhirnya dia tidak bisa menafkahi istrinya, cekcok hampir setiap hari, istri dipulangkan ke rumah orangtuanya bahkan terancam berpisah karena kurang persiapan dan salah paham dalam memaknai prinsip tersebut.

2. Alasan menikah bukan atas dasar desakan orang lain

Jika kalian menikah hanya karena tidak tahan mendengar cemooh tetangga, capek ditanya kerabat tentang status jomblo yang tak kunjung berakhir, sampai desakan orang tua untuk bisa segera menimang cucu, STOP! Itu bukanlah sebuah motivasi yang tepat untukmu melangsungkan pernikahan.

Walau bagaimanapun hidupmu ada di bawah kendalimu, bukan komando dari orang lain. Jika agan masih nekat menikah karena desakan tersebut, agan tidak bisa menikmati kebahagiaan pernikahan yang sesungguhnya sebagaimana pasangan yang menikah murni karena kehendak dan keinginan sendiri.

3. Sudahkah saya menerima segala kekurangannya?

Menikah bukanlah main - main, ketika kata sah terucap dari bibir saksi, otomatis agan dan pasangan telah resmi menjadi suami istri yang harus hidup satu atap. Setiap hari melihat dia, makan bersama dia, bertukar pikiran dengan dia, mengelola keuangan bersama dia. Sifat asli seseorang akan tampak ketika kita mencoba hidup seatap bersamanya dan berurusan masalah uang dengannya.

Tak jarang orang berpikir kenapa suami / istrinya menjadi berbeda dengan ketika mereka masih pacaran. Disinilah kalian akan mengetahui sifat buruk pasangan masing - masing, "eh ternyata dia aslinya gini ya?". Jika kalian tidak bisa menerima & mentolerir kebiasaan maupun sifat buruknya, bukan tidak mungkin kalian akan bosan, ilfeel (ilang feeling) sampai marah - marah.

Amarah inilah yang bisa membuka celah bagi keretakan rumah tangga jika tak dikontrol dengan baik. Jadi usahakan menerima semua kelebihan beserta kekurangannya ya gan!

Setidaknya tiga hal di atas adalah hal yang mungkin perlu dibenahi dan dipertanyakan kepada diri sendiri sebelum maju ke jenjang kehidupan pernikahan bersama pasangan. Semoga bermanfaat, silahkan sharing pengalaman kalian atau teman kalian yang menyesali pernikahannya dan hal apa yang membuat mereka menyesal di kolom komentar ya. Ane pamit, jangan lupa dishare ke media sosial kalian dan follow adnanami di kaskus, facebook dan instagram!



Sumber gambar : Liputan6.com
Sumber thread : curhatan teman yang dirangkum dan dirangkai menggunakan bahasa TS sendiri