Orang-orang seakan tidak pernah berhenti untuk mengunjungi kota ini untuk menghabiskan
waktu mereka,kemunculan mereka pastinya membuat kesibukan tersendiri untuk kota ini.
Dibawah langit cerah dan sang surya yang nampak mulai menunjukan eksistensinya, pikiranku gusar menunggu kabar dari temanku yang akan mengajaku untuk bertolak ke salah satu hiburan duniawi di kota ini.

Saya adalah karyawan swasta di salah satu perusahaan di kota ini, cita-cita saya dulu menjadi dokter karena dokter banyak uang,itu lah yang terbersit dari pikiran anak-anak yang bahkan untuk kencing saja masih belum lurus. Tapi jalan lain yang harus ditempuh
ternyata saya harus melenceng jauh dari cita-cita saya terdahulu.

detik berganti menit bahkan jarum jam pun tidak segan untuk bergerak lebih cepat, nampak dari kejauhan sepeda motor sudah berhenti didepan tempatku bekerja
akhirnya temanku sampai juga, dia kupersilahkan duduk untuk melepas lelah sambil sesekali dia menghembuskan asap yg mengepul ke udara.

"jalanan panas banget hari ini, janc*k. Jadi kan kita hari ini meluncur kesana?", ujar kawanku.

ia menghela napas sambil sesekali menghisap tembakau ditanganya.

aku pun mengiyakan ajakanya, karena jujur saja akupun sudah lama tidak berkunjung kesana. sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Sambil menemani temanku yang baru pertama kali kesana, aku pun bisa sambil menemui dia yang namanya tidak pernah tenggelam di forum, gumamku. Kurogoh ponsel pintar di saku celanaku untuk sekiranya menanyakan
ketersediaan angel disana, dengan kecewa saya harus mendapatkan kabar bahwa angel yang hendak kami kunjungi sudah bersama pria tampan yang lain. Dengan berat hati kamipun mengalihkan perhatian ke angel yang masih free saat itu. Sebetulnya kami berjudi untuk memilih karena namanya jarang terdengar atau bahkan tak terlihat di forum, bermodalkan info sekilas kami pun berangkat menuju tempat peraduan.

"bruuum bruum" motor pun melaju dengan kecepatan normal membelah padatnya jalanan kota ini di siang hari, tak lama kita berdua sampai disalah satu tempat
perbelanjaan disalah satu wilayah dekat dengan stasiun besar di kota Bandung. Suasana tempat perbelanjaan itu sedikit sepi, mungkin memasuki masa psbb jadi tidak aneh juga hanya sedikit orang yang berkunjung kesana. singkat cerita saya pun memarkirkan motor dan mencari bangunan untuk mengambil rupiah, karena setauku disana tidak menerima kartu gesek.

Sedikit berjalan kaki kami pun tiba di tempat tujuan dengan bangunan rumah toko yang mungkin bagiku tempat ini sudah tidak asing lagi, berbeda dengan temanku yang baru pertama kali mengunjungi
tempat ini. Pintu kubuka, terlihat tidak ada orang di lobby terkecuali Paman receptionist dan asistenya mungkin, "koh, tadi udah book R dan O yah" ujarku dengan semangat, "siap, duduk dulu om. minumnya mau
ambil apa om ?" tanya beliau dengan ciri khasnya pria yang humble pastinya, "saya teh aja om, sekalian temanku juga air putih ya" jawabku.

Singkat cerita kamipun berdua mulai memasuki ruangan kami masing masing, sebelumnya sepintas saya melihat sosok wanita kecil tapi manis sedang mencatok rambutnya di rest area para angel disini, dalam hatiku berujar
"apakah dia wanita yang akan menemaniku saat ini?".
Saya menunggu di ruangan beralaskan matras seraya membuka telepon pintar miliku hanya sekadar untuk menyetting waktu, tak lama berselang "haay aa, masuk sama aku ya ?" tegur seorang wanita yang terlihat
Muda, tinggi sekitar 150cm dengan tubuh proporsional berparas cantik tentunya, dengan tatto di bagian dada bertuliskan namanya, lalu dengan sedikit berbisik
aku mengiyakan pertanyaanya, "sini duduk dulu ga usah buru-buru" celotehku sambil melihat tatapanya yang penuh arti. Dengan balutan kaos putih ketat dan celana legging hitam
kamipun mengobrol hanya untuk sekedar berkenalan dengan singkat.

"aa maaf yah kalo pijatan aku masih ga kerasa, aku baru seminggu disini" ujarnya dengan malu, akupun menanggapi ceritanya dengan pandangan yang sedikit terganggu dengan apa yang tersaji dihadapnku saat itu.
dia bercerita masa lalunya yang sempat meramaikan khasanah dunia karaoke di kota kita tercinta ini, kurang lebih 10 menit berlalu saya pun mengajaknya untuk memperlihatkan apa saja yang telah dia pelajari
selama 1 mingggu kebelakang.

pijatan halus mulai dilakukan dari ujung kaki hingga punggung, "hmmm tidak ada yang special dari pijatanya" pikirku dalam hati, akan tetapi saya sangat terkesan dengen upaya dia untuk memberikan pijatan terbaik terlihat dari cucuran keringat
yang membasahi wajahnya. Tidak lama berselang sesi pijat selesai, dia dengan sedikit wajah malu menawarkan beberapa jenis therapi lengkap dengan rupiah yang harus dibayarkan nantinya, Singkat cerita sayapun terlibat pergumulan denganya, sungguh diluar dugaan
apa yang saya dapatkan saat itu.

apakah ini yang suhu disini sebut dengan hidden gems?

akankah menjadi any* jilid selanjutnya ?

let's see ..