de.payensAvatar border
TS
de.payens
Ya Tuhan, Oknum Marbot Berbuat Tidak Patut terhadap Anak-anak
Husain Ali



Ilustrasi. Foto: Pixabay.com

CIREBON – Pria berinisial N (51) telah membuat warga satu kompleks perumahan di Kecamatan Sumber geram. Oknum marbot masjid itu telah berbuat tidak patut terhadap lebih dari lima anak di kompleks tersebut.

Semua korbannya adalah anak laki-laki. Bahkan perbuatannya itu direkam di ponsel miliknya sendiri.

“N ini marbot yang kami datangkan sesuai rekomondasi dari salah satu pondok pesantren. Ia mengurus masjid. Kami beri honor, makan, dan kita fasilitasi hidupnya di sini. Banyak warga yang ngasih sesuatu kalau ada acara. Kami udah baik. Tapi dia malah berkhianat dengan menodai anak-anak kompleks sini,” kata AN ketua RW setempat.

Diketahui, N sudah 8 bulan menjadi marbot di masjid tersebut. Ia kadang menjadi imam di masjid tersebut.

Pada waktu luangnya, N juga mengajarkan anak-anak untuk mengaji. Pada momen itulah, pelaku mengenal korbannya.

Rupanya, pelaku ini mempunyai kelainan. Yaitu menyukai sesama jenis.

Pada momen tertentu, pelaku merayu para korbannya. Diajak ke kamarnya yang berlokasi di belakang masjid.

Berbagai macam cara pelaku mengakali korbannya. Ada yang diiming-imingi dengan makanan, uang, dan barang lainnya.

“Belum ada yang sampai disodomi. Keterangan anak-anak, hanya buat mainan saja. Ada juga cium dada dan bibir. Paling parah ada yang ditelanjangi dan mau disodomi. Tapi anak-anak menolak dan menepisnya,” timpal B, salah satu warga yang anaknya juga menjadi korban.

Menurut B, tindakan bejatnya dilakukan pada waktu tertentu. Bisa malam, dan bisa pula siang hari ketika sepi. Namun ia tidak tahu semenjak kapan perbuatan bejat N dilakukan.

Kelakuan bejat pelaku akhirnya terungkap. Bermula ketika salah satu korban yang ingin mengambil memori card handpone milik tersangka. Ketika pelaku lengah, korban langsung mengambilnya. Ia lalu mendatangi korban lainnya dan menunjukan video durasi 1 menit 23 detik.

Sontak, orang tua korban yang mengetahui video tersebut langsung geram.Mereka pun langsung mengadukan kejadian tersebut ke RW setempat.

“Dalam video itu hanya ciuman dan cium dada saja. Tapi miris. Pelakunya sempat tahu kalau memori cardnya diambil. Sehingga korban juga mendapat ancaman. Kalau nyebar pelaku akan bunuh diri,” tutur B.

Atas kejadian itu, RW dan masyarakat pun menggeruduk DKM masjid tersebut dan menjelaskan peristiwa tersebut. DKM pun merasa tersentak mendengar itu.

Karena khawatir kabur dan diamuk masyarakat, pelaku langsung diamankan. N langsung dibawa ke Mako Polresta Cirebon pada Sabtu (2/1) untuk diproses lebih lanjut.

“Kasusnya sudah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Cirebon. Untuk sementara korban yang sudah melaporkan ada 5 orang anak. Sekitar umur 9 sampai 16 tahun. Tidak menutup kemungkinan korbannya bertambah lagi,” kata B kepada Radar Cirebon, Rabu (6/1).

Kasus tersebut kini masih ditangani oleh Unit PPA Polresta Cirebon. Namun, dalam penyelidikan itu, penyidik menemui kendala lantaran pelaku tidak mempunyai KTP.

Tak hanya itu, polisi juga belum mengantongi bukti karena video tersebut tidak terlihat wajah pelakunya. Sehingga polisi kini berupaya dengan mendatangkan 10 orang anak sebagai saksi. (cep)

https://www.radarcirebon.com/2021/01...anak-anak/?amp

======

Quote:


******

Karena Orang rekomendasi Warga jadi mudah mempercayai & sangat baik dengan Pelaku, tp balasan nya malah menodai Anak2 setempat

emoticon-Mad (S)
xneakerz
killstarpopper
tien212700
tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
9
1.3K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
saoyuanAvatar border
saoyuan
#18
Pesantren kok sekarang gini ya? Jadi ragu masukin anak ke pesantren
0
Tutup