RibaoAvatar border
TS
Ribao
Sukarelawan Vaksin Covid-19 Oxford AstraZeneca Alami Gangguan Tulang Belakang


Bisnis.com, JAKARTA - Sukarelawan atau pasien yang disuntik vaksin uji coba Oxford 'menunjukkan gejala gangguan tulang belakang' yang langka.

Hal tersebut yang membuat AstraZeneca dan Oxford University memutuskan untuk setop sementara pelaksanaan uji klinis, sambil melakukan pemeriksaan.

Kepala Eksekutif AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan uji coba vaksin perusahaan dihentikan sementara karena seorang wanita mengalami gejala gangguan tulang belakang. Dia mengonfirmasi hal itu melalui telepon kepada investor.

Menurutnya, bahwa wanita tersebut menunjukkan gejala neurologis dari gangguan inflamasi tulang belakang myelitis transversal, demikian situs web kesehatan Stat melaporkan dikutip dari metro.

Mr Soriot mengatakan wanita yang berasal dari Inggris itu, disuntik dengan vaksin Covid-19 dan bukan plasebo. Dia menambahkan, wanita itu belum secara resmi didiagnosis dengan kondisi masalah tulang belakang, dan diharapkan keluar dari rumah sakit hari ini, katanya.

Kemitraan Oxford-AstraZeneca adalah salah satu uji coba vaksin yang paling diawasi di dunia setelah menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam pengujian fase 1 dan fase 2. Uji coba fase 3 telah melibatkan sekitar 30.000 peserta dari Inggris, AS, Brasil, dan Afrika Selatan.

Para ahli mengatakan sering kali ada jeda dalam uji coba vaksin dan reaksi merugikan di antara peserta dipantau secara ketat.

AstraZeneca mengatakan penyelidikan independen akan menentukan apakah kondisi wanita itu terkait dengan vaksinnya. Menurut NHS, myelitis transversal dapat menyebabkan orang kehilangan penglihatan dan mengalami nyeri hebat di lengan atau tungkai. Dikatakan serangan itu bisa sekali atau kambuh.

Dalam percakapannya dengan investor, Soriot juga mengatakan uji klinis ditangguhkan sekali sebelumnya pada bulan Juni setelah pasien mengalami gejala neurologis. Uji coba vaksin juga dihentikan pada bulan Juli.

Bos AstraZeneca mengatakan bahwa peserta kemudian didiagnosis menderita multiple sclerosis, yang tidak terkait dengan vaksin. Salah satu penelepon dilaporkan mengatakan AstraZenca ingin meyakinkan investor bahwa perusahaan menganggap serius hal tersebut.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, saat ini ada 180 program vaksin virus korona yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Dan hingga kini belum ada yang menyelesaikan uji klinis



sumber : 
https://lifestyle.bisnis.com/read/20...ulang-belakang


===========================================

moga vaksin yang akan dipakai di indonesia,
aman dari dampak buruk.

yg sedang diuji coba saat ini di indonesia, kabarnya cukup aman.
paling sakit disuntik dan demam beberapa hari.

Diubah oleh Ribao 10-09-2020 02:40
XXXID
Daniswara92
ujellyjello
ujellyjello dan 29 lainnya memberi reputasi
30
10.6K
140
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
khafidz99Avatar border
khafidz99
#1
awalnya vaksin oxford digadang2 sbg vaksin kandidat teratas
sementara vaksin chinese trus dihujat dan dicibir

sekarang malah berbalik
soljin7
a_t70n6
ninipara
ninipara dan 11 lainnya memberi reputasi
12
Tutup