Redditor.auditoAvatar border
TS
Redditor.audito
Kaskus Hancur!
Eh.., singkatan Kaskus itu emang Kasak-Kusuk bukan? 😀

Ok, mungkin anda – anda juga sudah dengar, ada “sedikit” kisruh di Kaskus. Banyak moderatornya yang mengundurkan diri. Banyak beredar isu soal asal muasalnya pengunduran diri ini. Silahkan googling sendiri yah.. 😛 DailySocial.net ada nulis soal ini juga. Nah sebagai informasi saja, para moderator di Kaskus ini (yang tugasnya mendelete postingan SPAM, penipuan, SARA, nge-ban orang dll itu) adalah sukarelawan, volunteer. Jadi mereka bukan pegawai Kaskus (walaupun mungkin ada pegawai Kaskus yang jadi moderator).

Mungkin anda – anda juga sudah pada tahu, Kaskus di penghujung tahun 2010 lalu menerima investasi dari GDP (sebuah anak perusahaan dari Grup Djarum), dan gosipnya nilai investasinya sangat besar. Di beberapa tempat bahkan ada yang menulis nilainya hingga ratusan milliar. Baik Ken (CEO Kaskus), Andrew Darwis (CTO & Founder Kaskus), maupun Martin Hartono (bosnya GDP, anak dari Budi Hartono *orang terkaya no 2 di Indonesia) tidak mau menyebutkan angka sebenarnya.

Oke, balik soal moderator tadi. Kenapa mereka mau jadi sukarelawan? Karena dulu Kaskus itu berasa banget komunitas. Orang – orang saling bantu demi menjaga komunitas itu tetap bersih. Lagipula di masa itu Kaskus masih belum bergelimang pemasukan seperti sekarang. Jadi mereka saling bahu – membahu agar komunitas ini bisa terus ada dan makin besar.

Hal ini agak sedikit berubah, ketika (kalau tidak salah) tahun 2009, Kaskus di-revamp. Orientasi Kaskus saat itu sudah mulai melek secara bisnis. Dan secara positioning Kaskus sudah menjadi “Social Media”, seperti halnya Facebook, Twitter, Plurk, dll. Tapi, saya juga tidak tahu apakah saat itu ada gonjang – ganjing di dalam Kaskus setelah revamp ini.

Lalu, setelah investasi dari GDP tadi masuk, makin jelas lagi lah kalau sekarang memang Kaskus itu sebuah unit bisnis serius. Jadi bukan “Sebuah platform komunitas online yang yaaa… kalau ada penghasilan bagus, kalau enggak ya kita bantu bareng – bareng” (sebuah image yang saya tangkap dari Kaskus jaman dulu).

Jadi gonjang – ganjing moderator resign itu ada hubungannya dengan ini? Tentunya ada. Persisnya? Enggak tahu juga.. Ha..ha..

Komunitas

Pernah dengar Reddit.com? Atau HackerNews (news.ycombinator.com) ? atau 4chan.org ? Kalau belum pernah dengar, silahkan kunjungi masing – masing situs itu, tapi nanti aja ya.., sekarang lanjutkan baca tulisan saya aja emoticon-Big Grin. Nah, ketiga situs itu adalah situs – situs yang nuansanya sama kaya Kaskus jaman dulu. Mereka bener – bener kuat komunitasnya. Lalu apakah mereka tidak jadi unit bisnis profesional? Untuk HackerNews saya rasa tidak, karena sebenarnya itu cuma layanan dari YCombinator saja. 4chan.org? Setahu saya tidak. Kalau Reddit iya, dia dibawah perusahaan Conde Nast.

Tapi walaupun Reddit itu bisnis yang profesional, bisa dilihat di webnya, kesan “looking for profit”-nya tidak begitu kerasa. Ya mungkin karena di US, bisnis online sudah lebih dewasa, jadi banyak pilihan lain untuk mendapatkan profit selain lewat iklan.

4chan.org ? Foundernya lebih tegas lagi, dia tidak mau mengutak – atik websitenya dengan tujuan mencari profit, dia justru membuat situs baru, semacam versi “for-business” nya 4chan. Dia sangat menjaga komunitasnya. (Silahkan cari video interviewnya di Techcrunch.com).

Digg.com

Sebelum Reddit makin terkenal seperti sekarang, mungkin ada yang pernah dengar Digg.com. Bedanya dengan Reddit, Digg itu tidak begitu berasa komunitasnya (menurut saya). Digg saat itu sangat populer, bahkan foundernya (Kevin Rose) pernah jadi cover BusinessWeek (yg artikelnya ditulis oleh… Sarah Lacy.. -_-” *saya agak gimana dengan tulisan2 wanita satu ini). Digg beberapa waktu lalu me-revamp webnya. Sekarang Digg lebih banyak menyediakan fasilitas untuk kalangan “corporate” agar bisa memasukkan konten mereka di Digg. Hasilnya.., para penggunanya marah.. Dan mereka eksodus pindah ke Reddit. Puncaknya.., dan ini paling gokil.., Kevin Rose nya keluar dari Digg..! Oh my.. saya harap Andrew Darwis jangan sampe keluar dari Kaskus yah..

Anyway, revamp (perubahan besar – besaran) yang dilakukan oleh Digg itu sebenarnya secara bisnis tujuannya baik. Tapi, dia melupakan satu hal, kalau bisnisnya jalan di atas komunitas, ada sisi emosional yang sulit diukur. Dan akhirnya Digg pun salah langkah, dan banyak orang bilang sudah terlambat untuk memperbaikinya.

Kaskus dan Komunitas

Balik lagi ke Kaskus. Sewaktu Kaskus sedikit bergeser menjadi lebih “mainstream”, saya agak – agak gimana gitu. Dulu, kalau seseorang punya akun Kaskus, dia bangga banget. Di pasang deh stikernya, logonya, di baju, di kaos, di mobil, di motor, dst.. Sekarang? Ya… sekarang masih sih.. 😛 Tapi, dengan perubahan Kaskus yang jadi lebih “mainstream”, lama – lama Kaskus sudah seperti Facebook karena saking jamaknya. Sekarang, siapa sih orang yang bangga masang link Facebook profilnya di stiker, di meja, di kaos, di mobil dst? Karena.., sudah jadi mainstream. Tidak ada ikatan emosional, atau kebanggan tersendiri dengan memiliki akun Facebook.

Kaskus jaman dulu itu, sama seperti anggota 4chan. Kalau dia make kaos dengan logo 4chan, dia bangga, apalagi kalau ada yang mengenalinya. Emang ada yg tahu 4chan?? Nah.. justru itu.. itulah letak spesialnya. 4chan itu eksklusif.., tidak banyak orang yang benar – benar tahu (dan pakai), sama seperti era Kaskus masih underground dulu. Kalau bertemu seseorang dengan atribut Kaskus juga, pasti ada ikatan emosional, perasaan sesama agan – agan. Sekarang sih.., kalau liat orang dengan atribut Kaskus, biasa aja, kecuali atribut group tertentu (misal : Geng Fruity Loop Kaskus).

Kesimpulan

Nah kalau berkaca dengan Reddit, 4chan, dan Digg tadi, saya rasa banyak yang bisa diambil dari pengalaman mereka. Intinya, kalau website kita berbasis komunitas, ada kedekatan emosional disana, dan ini cukup sensitif diterjemahkan ke dalam sebuah plan business. Sekali rusak, susah diperbaiki.

Apakah saya menyarankan agar Kaskus go non-profit saja? Ohh.. tidak.. tentu saja tidak. Kalau tetap jadi bisnis, tapi model bisnisnya apa? Ndak tahu saya.., kalau saya tahu, saya udah jadi Direktur Bisnis mereka.. Ha..ha..

Anyway, technically banyak banget PR yang harus dibereskan Kaskus. Dengan resource sebesar itu, seharusnya hal ini bisa cepat dibereskan. Yeah.., I know their inside story, but not to be mention here

ah bre ancur juga ni porumemoticon-Shakehand2
MafTrack
jabalnursaja
druid84
druid84 dan 23 lainnya memberi reputasi
18
4.2K
101
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
johny2wongAvatar border
johny2wong
#42
Sebagai member yg join 13 taun lalu, gw bisa kasih komentar.

Dulu awal2 join gw jd silent reader. Trus entah taun berapa itu, gw mulai coba komen di HT. Awalnya komen ala kadarnya aja. Buat nambah2 postingan. Lama2 gw tobat dan kasih komen agak panjangan dikit dan dipikir baik2 sebelumnya. Uniknya gw justru hampir gk pernah main ke kamar2 legend ky BB17+ atau FC. Bahkan sampai hari ini banyak banget kamar kaskus yg gw blum pernah buka sama sekali.

Jadi selama ini gw cuma aktif di HT lounge, trus di kamar PC game, trus pindah ke kamar fotografi., dan sekarang banyak memantau kamar musik tips dan trik.

Gw setuju jg dgn pendapat yg blg skrg kaskus isinya malah berita politik doank. Dan komennya berantem mulu. Pengen balik seperti dulu yg HT isinya bener2 informasi bagus. Trus soal tampilan juga makin penuh dan ruwet. Di sebelah kiri, trit2 politik. Di tengah2 entah trit apa aja. Yg pasti banyak gambarnya. Di atas ada kategori2. Di kanan ada apalg. Pusing dah liatnya. Jd gw skrg bukmark kamar yg gw sukai. Dan masuk lgsg ke sana, tanpa perlu liat2 halaman depan kaskus.

Sayang jg sih kl kaskus sampai gulung tiker.
onee643
ruliant.art
areszzjay
areszzjay dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup