Djamboel79Avatar border
TS
Djamboel79
Belajar Dari Jurgen Norbert Klopp !!!
"... Jika anda ingin sukses di masa depan, anda harus bekerja keras dari sekarang. Ini semua punya proses dan perlu waktu... "

Liverpool hanya sanggup bermain imbang saat menjamu Burnley pada laga pekan ke-35. Skor 1-1 tersebut menjadikan Liverpool dipastikan gagal menyapu bersih semua laga di Anfield dalam satu musim dengan kemenangan.



Andai saja Jordan Henderson dkk berhasil mengalahkan Burnley lalu disusul kemenangan atas Chelsea pada laga terakhir di Anfield, maka Liverpool akan menjadi tim pertama di sebuah musim Premier League yang selalu menang jika bermain kandang.

Tak hanya itu, Liverpool akan mengakhiri kompetisi dengan 101 poin. Itu artinya The Reds mematahkan rekor 100 poin yang dicatat Manchester City saat juara pada musim 2017-2018.

Bagi para penggemar Liverpool terutama sejak era 1980-an, pasti tak pernah terbayang jika mereka harus menanti hingga tiga dekade untuk merasakan kembali kegembiraan menjadi kampiun Inggris.

Gelar terakhir sebelumnya bagi Liverpool di ajang Liga Inggris terjadi pada akhir musim 1989-1990. Gelar ke-18 tersebut sudah cukup lama sekali terjadi.

Setelahnya Liverpool tak pernah sanggup menjadi yang terbaik. Klub asal kota The Beatles ini hanya menjadi tim penantang bagi kekuatan baru wajah lama, Manchester United di masa Sir Alex Ferguson.

Di era Liga Primer, Liverpool bahkan sering kali di bawah Arsenal, dan belakangan Chelsea juga Manchester City yang menjadi kekuatan baru sebagai imbas kekuatan modal capital dari sang pemilik klub.

Jurgen Klopp menjadi senarai cerita dalam perjalanan Liverpool mewujudkan mimpi untuk kembali menjadi yang terbaik di Liga Inggris. Pria Jerman ini resmi menjadi nahkoda Liverpool sejak 8 Oktober 2015.

Pada musim 2015-2016 tersebut, Liverpool hanya finish di peringkat kedelapan disaat 'keajaiban' Liga Primer tertulis lewat sepak terjang Leicester City bersama Claudio Ranieri yang keluar sebagai pemenang di akhir musim tersebut.

Seperti saat menukangi Borrusia Dortmund, tak hanya sebagai manager sepakbola, Klopp juga menjelma bak seorang motivator sejati bagi para penghuni Anfield.

Pria kelahiran Stuttgart 53 tahun lalu ini juga mampu menularkan nilai positif, semangat juang dan sikap kerja keras kepada para pemain juga tim pelatih.



Di bawah filosofi seorang Klopp, Liverpool dibawanya semakin membaik setiap musimnya. Perpaduan dari strategi transfer pemain yang tepat, taktik yang jitu serta daya juang pemain dalam menyerang dan bertahan kala bertanding menjadi sebuah penjelasan yang terlihat.

Pada akhir musim 2016-2017 dan 2017-2018, walaupun belum lagi menjadi juara namun Liverpool selalu berada di empat besar pada klasemen akhir. Posisi yang menjamin mereka meraih tiket ke Liga Champions.

Musim lalu persaingan menjadi yang terbaik di tanah Inggris yang melibatkan Liverpool dan Manchester City bahkan baru tuntas saat wasit meniupkan peluit panjang di akhir laga pekan ke-38.

Satu poin menjadi jarak bagi Liverpool dengan trophy juara musim lalu.

Namun musim ini, Liverpool tak tertahan lagi.

Sejak menderita kekalahan dari Crystal Palace (1-2) pada pekan ke-34 musim 2016-2017, Liverpool sukses mempertahankan predikat tak pernah kalah lagi saat berlaga di Anfield, hingga tiga musim terakhir, termasuk musim ini.



Musim 2019-2020, Liverpool mengumpulkan 55 poin saat bermain di Anfield. Dengan tambahan 44 poin dari laga tandang, Liverpool mengumpulkan 99 poin di akhir musim. Kini, dua poin lebih tinggi dari musim lalu itu menjadi perolehan poin tertinggi dalam sejarah klub.

Pada musim kelimanya di Anfield, Klopp akhirnya sukses membawa kembali Si Merah menjadi juara di Inggris.



Bahkan kepastian Liverpool merebut gelar juara terjadi saat kompetisi masih menyisakan tujuh laga.

Liverpool mungkin tidak sempurna dalam hal meraih tiga poin di seluruh laga kandang musim ini.

Klopp bersama The Reds mungkin juga tidak sempurna karena tak sanggup menyamai atau melebihi koleksi 100 poin Pep Guardiola dan Manchester City (2017-2018).



Namun itu semua bukanlah menjadi penghalang bagi mereka berpesta. Kini, Liverpool menjadi Champions of England !!!

Jordan Henderson menjadi kapten Liverpool berikutnya yang mengangkat trophy juara setelah kapten Alan Hansen pada musim 1989-1990 silam.

Dari sepakbola saya (kembali) belajar bahwa kesuksesan bukan hasil proses instan tetapi menuntut kesabaran dan kerja keras.

Dari Liverpool, saya juga (kembali) diingatkan bahwa keberhasilan diperoleh lewat semangat pantang menyerah untuk terus bangkit dari kegagalan.

Lalu apa yang saya pelajari dari Klopp ?!?! Kalimat pembuka pada artikel ini adalah bagaimana kita belajar dari seorang Jurgen Klopp.



Kompetisi musim depan tentu akan lebih berat bagi Jurgen Klopp dan pasukannya. Mempertahankan gelar juara Liga Inggris, sembari merebut kembali gelar Liga Champions plus merenda mimpi bermain di Wembley untuk sebuah final FA Cup akan menjadi tantangannya.

Apapun itu, doa dan harapan Kopites telah terwujud musim ini. Sejenak berpesta sembari mengucapkan, "... Vielen Dank, Klopp !!... "


#RinganJari
#Liverpool
Diubah oleh Djamboel79 28-07-2020 14:18
suhartiafandi83
salutob
tien212700
tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.7K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
yuhu2000Avatar border
yuhu2000
#18
whhh memang salah satu pelatih yang sangat hebat nih jurgen klopp. semoga aja terus konsisten yaaaa. indonesia harus belajar banyak nih dari kisah jurgen klopp. semangat tim nasional indonesia
0
Tutup