GemaindAvatar border
TS
Gemaind
Suara Said Aqil Siradj Dianggap Tak Mewakili Umat Islam


Jakarta - Ketua Media Center Persatuan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menanggapi usulan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj agar Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) diubah menjadi RUU tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Novel Bamukmin menganggap pernyataan Said Aqil Siradj terkait dengan usulan RUU BPIP tidak bisa merepresentasikan suara umat Islam secara keseluruhan di Indonesia.

Kita semua tentu tahu posisi SAS (Said Aqil Siradj) yang di BPIP itu namun kerjanya nol, sampai-sampai RUU HIP bisa masuk ke Pemerintah dan DPR.

"Dan perlu diingat SAS (Said Aqil Siradj) bukan mewakili umat Islam," ujar Novel kepada Tagar, Sabtu, 4 Juli 2020.

Mantan Jubir Front Pembela Islam (FPI) itu mengaku sempat mendengar kabar bahwasannya ada konflik kepentingan di lingkup internal PBNU, hal mana menjadikan suara anggota ormas tersebut menjadi terpecah alias tidak sepintu.

"Bahkan yang saya sempat dengar bahkan di NU-nya sendiri SAS sudah lama tidak didengar oleh sebagian warga nahdliyin itu sendiri, baik secara struktural, maupun secara kultural," katanya.

Selain itu, Novel mengemukakan Said Aqil juga sempat menjabat sebagai Anggota Dewan Pengarah BPIP, pada saat Megawati Soekarnoputri masih menduduki posisi Ketua Dewan Pengarah BPIP.

"Kita semua tentu tahu posisi SAS yang di BPIP itu namun kerjanya nol, sampai-sampai RUU HIP bisa masuk ke pemerintah dan DPR. Atau memang BPIP bagian dari RUU HIP?" ucapnya.

Sebelumnya, Said Aqil Siradj meminta agar DPR mencabut dan merombak ulang seluruh substansi RUU HIP. Lantas ia mengusulkan agar RUU tersebut diubah menjadi RUU BPIP usai melalui proses perombakan.

"Sebaiknya RUU HIP ini dicabut. Judul juga diubah total supaya tidak multitafsir. Langsung saja jadi RUU BPIP," kata Said Aqil Siradj di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat, 3 Juli 2020.


Suara Said Aqil Siradj Dianggap Tak Mewakili Umat Islam

Gw dukung KH. Habib Novel Baswedan. SAS dan NU adalah penghalang terbesar dalam perjuangan Mujahid-Mujahidah dalam menegakkan Khilafah.

Para Mujahid-Mujahidah tidak akan takut sama sekali dengan segala ancaman apapun. Para Panglima Mujahid-Mujahidah sudah menyatakan Jihad Qital (Jihad Perang).

Mujahid-Mujahidah sudah siap dengan segala sesuatunya. Jangankan cuma NU, kader PDI-P dan para nasionalis lainnya. Para aparat TNI - Polri sekalipun akan dilawan dengan sangat keras dan tegas oleh Mujahid-Mujahidah.



  
extreme78
muhamad.hanif.2
Proloque
Proloque dan 2 lainnya memberi reputasi
1
2.1K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
abahengas69Avatar border
abahengas69
#1
Saya menunggu rezim zalim yang penuh kecurangan dan sarat akan ateisme (pki) ini tumbang....!!!!
tukangbeling7
dhanyjos
parmitu212
parmitu212 dan 3 lainnya memberi reputasi
-2
Tutup