Makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan untuk saling melengkapi satu sama lain, saling berbagi, memberi dan mengasihi.
Begitupun dengan manusia, makhluk yang diciptakan dengan akal dan fisik yang sempurna, dibekali perasaan untuk dapat perduli terhadap lingkungan hidup dan keseimbangan di dalam kehidupan.

Manusia ditakdirkan hidup di bumi memang sebagai penguasa atau penjaga bumi, kita semua berhak mengambil apa yang ada di bumi baik itu hasil bumi ataupun makhluk hidup seperti tumbuhan atau hewan yang hidup di atas bumi untuk mencukupi kebutuhan, dengan memperhatikan peraturan yang ada.

Namun nampaknya manusia yang diberikan kebebasan dan kesempurnaan akal lupa bahwa mereka hidup berdampingan dengan makhluk hidup yang lain. Merasa menguasai bumi dan mengambil apa yang ada di atasnya tanpa aturan, sehingga menimbulkan masalah-masalah yang saat ini terjadi.

Banyak hewan-hewan punah, hutan gundul, pendangkalan sungai, penebangan hutan secara liar dan masih banyak lagi kekufuran manusia dalam menikmati kekayaan yang ada di bumi.

Manusia saat ini enggan untuk berbagi, tak lagi mau memikirkan nasib orang lain atau makhluk hidup lain.
Kebanyakan dari kita sibuk mencukupi kebutuhan pribadi dibandingkan memperhatikan sekitar yang membutuhkan bantuan atau uluran tangan.

Mungkin tidak semua manusia kehilangan hati nuraninya, masih ada juga orang-orang yang mau memperhatikan lingkungan sekitar atau perduli terhadap kehidupan makhluk hidup yang lain.
Mereka dengan ikhlas membantu serta memberikan apa yang mereka miliki sebagai wujud empati terhadap lingkungan hidup mereka.

Seperti kisah viral seorang ibu-ibu yang sedang berbagi kebaikan dengan kucing liar di jalanan ini.

Bagi yang belum tahu mungkin akan merasa aneh saat melihat ibu ini berjalan kenapa selalu diikuti oleh kucing-kucing liar. Nampaknya kucing liar ini mengikuti sang ibu bukan tanpa alasan, mereka sudah hafal dengan sang ibu berhati mulia ini.
Kucing-kucing tersebut mengikuti sang ibu karena ibu berhati malaikat ini selalu memberikan mereka makan saat berangkat ke kantor atau pulang dari pasar.

Nampaknya para kucing tersebut merasa bahwa ibu ini adalah penolongnya, jadi meskipun mereka tergolong ke dalam jenis kucing liar mereka merasa nyaman dan jinak terhadap orang yang peduli terhadap mereka.

Coba lihat videonya di bawah ini!

Seperti itulah berbagi kebaikan, tidak perlu berawal dari yang besar. Mulailah dengan memperhatikan dan membantu mereka yang membutuhkan dengan kemampuan kita, saat kita mampu membantu dengan bantuan kecil, itu sudah lebih baik dari pada tidak membantu sama sekali. Dan jika kita mampu membantu dalam jumlah yang lebih besar, keseimbangan itu teramatlah lebih baik.

Jika melihat video di atas, kita juga tidak tahu seberapa besar kemampuan ibu itu dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun melihat keringanannya dalam memberikan sedikit rezekinya untuk kucing-kucing liar yang nasibnya tidak menentu itu tandanya Tuhan telah memberikan kecukupan atas hidup sang ibu ini. Entah itu kecukupan harta, ataupun kecukupan rasa syukur dalam menjalani kehidupan.

Saat ini kita hidup, bisa saja esok mati.
Tidak perlu kita mengurusi urusan orang yang sekiranya ada di ranah privasi dan tidak untuk dicampuri, karena itu bukan kebaikan melainkan ikut campur urusan orang.

Bantulah orang atau makhluk hidup yang sekiranya memang sangat membutuhkan, agar mereka tetap dapat melanjutkan kehidupannya.

Semoga kisah ibu berhati malaikat di atas bisa menjadi contoh bagi kita semua, untuk kembali perduli terhadap sesama.
Wujud bentuk syukur bukanlah dengan berkata atau berteriak "Aku bersyukur" melainkan dengan sebuah tindakan nyata membantu yang membutuhkan.

Ingat, membantu orang lain yang baik adalah saat tangan kanan memberi tangan kiri tidak mengetahui. Jangan sampai niat baik menjadi sebuah keburukan karena kita hanya ingin pamer dan mengharapkan pujian dari orang lain!

Oke, itulah tadi thread yang membahas tentang kebaikan. Semoga bermanfaat untuk kita semua
Terima kasih telah membaca, dan sampai jumpa di thread ane yang lain!