Dalam berbagai diskusi sepak bola, sering banget muncul perdebatan tentang siapa pemain terbaik di dunia. Padahal, sungguh gak mudah membandingkan kehebatan pesepak bola, apalagi berbeda era.

Contoh paling sering muncul adalah perbandingan siapa yang lebih baik: Pele atau Diego Maradona? Padahal, keduanya bermain di era yang berbeda, gaya bermain berbeda, sepatu dan bola yang disepak juga berbeda. Pele bermain profesional di era 1950-an hingga 1970-an. Maradona baru mulai bermain di era 1970-an hingga 1990-an.




Perbandingan terkini tentulah antara Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Nah, kalau ini lumayan seru diskusinya karena kedua pemain ini tergolong bermain di era yang sama walau Ronaldo lebih tua, 35 tahun berbanding 32 tahun. Tapi gak terlalu domplang seperti perbandingan Pele dan Maradona 'kan?




Oke, lupakan dulu perbandingan antara Messi dan Ronaldo. Tapi, kalau kepada Agan ditanyakan apakah setuju Lionel Messi itu seperti seniman sepak bola? Artinya, bakat yang dimilikinya sungguh bawaan dari lahir... dan spesial banget.

Coba baca komentar legenda sepak bola Inggris, Gary Lineker, di BBC, "You do not have to be a football fan to get pure joy from watching Messi." Siapa yang tidak menikmati aksi dan skill Messi?

Lineker juga membandingkan Messi dengan legenda basket Amerika Serikat, Michael Jordan. Tak perlu juga mencintai basket untuk menikmati permainan Jordan. Katanya, kedua tokoh itu adalah yang terbesar pernah memainkan olahraga ini.

 


Nah, sebagai penutup thread ane, ada perbandingan menarik dari Lineker. Katanya, sebelum Messi, adalah Diego Maradona yang nyaris sempurna sebagai pemain sepak bola. Kalau Pele? Nah, dia itu disebut lebih condong sebagai pencetak gol, dan dibandingkan dengan Cristiano Ronaldo.




Lineker bisa aja. Seandainya dia pernah membela Real Madrid dan bukan FC Barcelona (1986–1989), mungkinkah ceritanya berbeda? Kalau menurut Agan?