Selamat Datang GANSIS!

sumber gambar Instagram/@vaelovexia

Lu semua tau gak kalo bahasa itu dinamis? Artinya bahasa selalu berkembang terus. Contohnya kayak Bahasa Indonesia, terus berkembang dan selalu nambah kosa kata baru tiap beberapa waktu. Kenapa kok dinamis? Ya karena bahasa tersebut digunakan setiap hari. Setiap berkomunikasi, wajarnya kita menggunakan Bahasa Indonesia biar sama-sama paham. Selain itu Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa ibu di negara ini, buat menyatukan kita yang punya bahasa daerah masing-masing saat saling berkomunikasi. Cuma enggak semua hal yang kita maksudkan ada dalam bentuk kosakata Bahasa Indonesia, kadang bahasa daerah atau bahasa asing yang bisa mewakili. Nah karena hal ini lah kosakata Bahasa Indonesia butuh pengembangan. Seperti penambahan istilah dan kosakata baru, biar nantinya Bahasa Indonesia jadi kaya kosakata.

Pengembangan yang dilakukan dalam Bahasa Indonesia sebenernya bergantung kepada kita semua, yaitu sebagai pengguna bahasa tersebut. KemudianBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang mengesahkannya. Setelah itu baru disosialisasikan kepada masyarakat melalui media yang ada saat ini. Terutama media sosial yang merupakan tempat berkumpulnya orang-orang modern. Keberadaan media sosial memang sangat berpengaruh banget dengan efektivitas Badan Bahasa dalam melakukan pembinaan. Kosakata baru ataupun kosakata lama tapi belum banyak yang tau dan mengalami penyesuaian makna, merupakan konten Badan Bahasa saat melakukan sosialisasi dan pembinaan di akun media sosialnya.


sumber gambar Instagram/@aurakasih

Pada Bulan April tahun 2020 kemarin, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melakukan pemutakhiran pada KBBI daring. Dalam versi terbarunya berdasarkan sumber yang gua tau, ada ribuan entri baru dan ratusan penyesuaian. Berikut detail gambar datanya.

Di antara banyaknya jumlah data di atas, beberapa kata udah disosialisasikan oleh Badan Bahasa. Sosialisasi ini berupa konten-konten dalam program Kata Kita Pekan Ini. Sesuai dengan situasi sekarang, kata-kata yang dipilih untuk dibahas sangat relevan. Hal ini karena kata-katanya sering muncul di media massa. Gua ambil contoh yang baru-baru aja ya.

Gua rasa penjelasan dalam gambar udah bisa dipahami. Jadi enggak perlu menambahkan penjelasan lagi.

Selain pengenalan kosakata dalam program Kata Kita Pekan Ini, Badan Bahasa juga punya konten Padanan Istilah. Singkatnya Padanan Istilah merupakan program yang dibuat untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar membiasakan menggunakan istilah dalam versi Bahasa Indonesia-nya. Sebelum tulisan ini, gua juga udah pernah bahas sebelumnya berjudulMari Sebut Beberapa Hal Ini Pake Bahasa Indonesia Aja. Nah ini lanjutannya, ada 4 padanan istilah baru yang perlu kalian tau.

1. Suspek

sumber gambar Facebook/badan.bahasa

Istilah "Suspek" mempunyai arti yang sama dengan "Terduga". Berdasarkan konteksnya, yaitu subjek yang dapat diduga. Subjek ini memiliki gejala yang diduga infeksi dari virus. Perlu dibuktikan melalui tes untuk memastikan.

2. Uji usap

sumber gambar Facebook/badan.bahasa

Selanjutnya ada "Uji usap", yaitu istilah dalam dunia kedokteran yang merupakan salah satu metode untuk membuktikan status infeksi virus. Maksudnya ini berkaitan dengan positif dan negatif. Dalam konteks Covid-19, metode tes ini memiliki keakuratan yang tinggi.

3. Uji cepat

sumber gambar Facebook/badan.bahasa

Kemudian ada "Uji cepat", yang merupakan metode lainnya untuk mengetes status infeksi virus dalam tubuh. Menurut informasi yang beredar, metode tes ini memiliki tingkat kekeliruan yang tinggi.

4. Swakarantina

sumber gambar Facebook/badan.bahasa

Terus ada istilah "Swakarantina" atau biasa kita sebut "Karantina mandiri". Sebuah kegiatan yang dilakukan untuk penyembuhan diri sekaligus pencegahan terserang virus. Biasanya cuma dilakukan dengan cara di rumah aja enggak keluyuran.

Buat lu yang bingung kenapa kok semuanya berhubungan sama Covid-19? Lebih tepatnya situasi pagebluk Covid-19. Ya jawabannya sederhana, karena sekarang kita sedang mengalami situasi tersebut. Tau sendiri kan isi media sekarang sebagian besar tentang hal tersebut. Makanya sosialisasi mengenai kosakata dan istilah yang bertema pagebluk ini penting. Biar kita semua paham saat mendapatkan informasi yang isinya terdapat kata dan istilah di atas. Soalnya cuma beberapa yang baru ada di KBBI daring aja, itu juga baru akhir April adanya. Terus Badan Bahasa mempublikasikan informasi soal pemutakhiran KBBI daring di media sosialnya, baru kemarin Selasa tanggal 5 Mei 2020. Gua sempat cek hari ini tanggal 6 Mei 2020, 4 padanan istilah tadi enggak muncul di KBBI daring. Kemungkinan sih belum dimasukkan untuk sementara ini.


sumber gambar Instagram/@maudyayunda

Yaudah segitu dulu aja. Sebagai penutup, mau pesan aja dalam tulisan ini gua bukan bahas soal ejaan. Jadi mohon maaf misalkan tulisan Bahasa Indonesia di sini enggak formal. Kalian boleh cek kata-kata yang gua gunakan ada atau enggak dalam KBBI. Kalo ada berarti gua menang, tapi kalo nggak ada kalian boleh komen dan koreksi. Terus saran buat kalian, jangan lupa mengikuti akun medsos Badan Bahasa. Biar enggak ketinggalan kabar soal Bahasa Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, seharusnya kita memperkaya kosakata bahasa kita semua yaitu Bahasa Indonesia.

SAMPAI JUMPA