[OPINI] Perbedaan remaja : masa kecilnya suka sinetron vs suka kartun

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
[OPINI] Perbedaan remaja : masa kecilnya suka sinetron vs suka kartun

diyanti978

20-04-2020 23:49

[OPINI] Perbedaan remaja : masa kecilnya suka sinetron vs suka kartun

sumber : google/aryxxoo.blogspot.com

Dari judulnya aja udah ketara kalo gw mau bahas apa sekarang. Ya, tentang perbedaan remaja yang masa kecilnya suka nonton sinetron dengan remaja yang masa kecilnya suka nonton animasi atau kartun.
Disini gw nggak akan menjelek-jelekkan sinetron. Dan juga nggak akan menjudge orang-orang yang suka nonton sinetron. Karena ya, sinetron itu bentuk acara hiburan. Dan setiap orang punya hiburannya masing-masing. Tapi, yang gw mau bahas adalah masa kecilnya seorang remaja itu atau kilas balik tontonan kesukaan dimasa kecil sehingga menjadikan si remaja saat ini.

Ini merupakan opini pribadi ya gan dan sis. Jadi gw harap tulisan ini nggak menjadi patokan serta nggak dijadikan sebagai bahan ngejudge orang-orang yang suka sinetron atau drama.

Jadi langsung aja...

Ngedrama dan realistis

Kita tau bahwa anak kecil itu mudah menangkap entah dari omongan atau apa yang dia lihat. Setiap hari selalu nonton sinetron dan drama yang sebenernya belum waktunya dia menonton itu. Sedangkan sinetron kebanyakan mengangkat kisah cinta-cintaan atau kisah fiksi yang dibesar-besarkan. Kisah mendrama ala sinetron tentu direkam dengan baik oleh si anak kecil hingga beranjak dewasa dan menjadikannya suka mendrama dalam kehidupannya begitu menginjak remaja. Sedangkan berbeda dengan si remaja yang dimasa kecilnya suka menonton kartun. Mereka lebih imajinatif dan realistis (menurut yang gw lihat). Tontonan kartun sendiri memiliki kisah yang lebih simple dibandingkan sinetron. Sehingga anak kecil mudah memahami kisah-kisah imajinatif sebuah kartun. Dan mereka mencerna sebuah kisah yang emang harusnya dicerna oleh anak seusia mereka, bukan memahami apa yang seharusnya belum mereka pahami.

Cinta menjadi patokan utama dan cinta nggak menjadi patokan utama

Kalo diliat-liat remaja jaman sekarang ya emang banyak yang bucin kebucinan. Tapi nggak menjadikan faktor utama kalo remaja yang begitu dulu pada masa kecilnya suka sinetron. Tapi berhubung ini adalah opini dan gw pernah memahami keteman-teman dekat. Jadi, ada seorang teman yang masa kecilnya suka banget banget nonton sinetron bahkan sampai menirukan adegan-adegan sinetron saat main dengan teman-temannya. Dan agan sista tau, ya di masa remajanya cinta menjadi patokan yang dia pegang. Istilah sekarangnya bucin. Namun berbeda dengan teman yang tumbuh normal dengan menonton kartun pada masa kecilnya. Mereka memahami pelan-pelan yang memang harus dia pahami. Pada masa remajanya dipenuhi banyak hal termasuk juga cinta, tapi sifatnya yang realistis nggak membuatnya menjadi orang yang sangat bucin.

Sebenernya banyak faktor yang menjadikan remaja seperti diatas. Jika diteliti lebih lanjut mungkin, sinetron dan kartun merupakan faktor kesekian yang menjadikan remaja seperti di list opini yang gw tulis.
Kenapa gw nulis sampai kepikiran buat membandingkan masa kecil remaja yang suka nonton sinetron dengan yang suka nonton kartun?
Karena ya temen gw yang masa kecilnya udah diracuni dengan tontonan yang belum layak untuk anak kecil itu sering bilang, "kenapa sih gw kayak gini amat, baperan, bucin banget, apa ya gara gara keseringan nonton sinetron, gw kenal cinta-cintaan pas SD juga dari sinetron."

Jadi guys yang gw pahamin dari ini semua adalah, sebenarnya tontonan menjadi salah satu faktor yang membentuk kepribadian kita (kalok nggak salah ini ada penelitannya).
Orang dewasa bisa memahami jalan cerita yang baik dan nggak baik, sedangkan anak-anak belum bisa memilih yang baik untuknya atau yang nggak baik. Anak-anak cenderung lebih suka menirukan apa yang dia lihat dan dengar.

Mungkin agan dan sista punya pendapat yang berbeda mengenai hal diatas. Bisa diskusi bareng kok emoticon-Jempol