megautAvatar border
TS
megaut
Ratni Ke(m)Bali
Gans..
Kalo elu baca anggap aja ini buku harian yang ga sengaja lu temuin di pinggir jalan atau di mana aja yang jelas elu ga tau siapa yang punya. Gue merasa perlu nulis cerita ini karena gue berharap satu orang di dalam cerita ini akan membacanya suatu saat nanti. So, mudah-mudahan thread ini ga didelete oleh yang berwenang dan suka ga sukanya kalian terhadap thread ini gue ga peduli karena gue tau sudah pasti ada satu orang yang sangat menyukai thread ini, yaitu gue.

Happy Reading

💖-------------------------💖


Ratni Ke(m)Bali


Quote:
Diubah oleh megaut 26-03-2020 14:12
biansyy
someshitness
NadarNadz
NadarNadz dan 23 lainnya memberi reputasi
24
17.1K
218
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
megautAvatar border
TS
megaut
#174
Bagian 30


Harapan seringkali tidak sesuai dengan kenyataan itu benar adanya, gue pengen hamil tapi ga hamil. Duh hamil donk hehe! Masih ada sisa 1 bulan lagi, semoga bisa!! Yang penting terus berusaha, ya kan...Hm...

12 Agustus hari ini, tiket pesawat menuju kota asal gue sudah di bookingkan Wicak.

"Rat, aku dapat tiket yang tanggal 9 September buat kamu."

"Iya yank, nanti tolong kamu ambilkan tiketnya ya sekalian kamu yang pegang dulu biar ga hilang. Hehe."

"Sip, beres! Ciyee yang mau pulang.. pasti kangen banget donk sama orang rumah."

"Iya yank aku kangen mereka, aku kangen kamu juga."

"Hah? Haha.. kita lho masih sebelahan gini rat, kamu udah kangen aja. Hehe.."

"Bener yank, aku kangen kamu. Belum jauh aja udah kangen begini apalagi nanti..."

"Sini Rat...peluk"


Nyaman...selalu terasa seperti itu berada dalam peluknya. Tak terasa ada bulir bulir air mata jatuh ke pipi. Wicak cuman diem ga ngomong apa tapi tangannya belai belai rambut gue. Kurang dari semenit tindakannya itu sukses membuat gue tertidur..zzz...

Entah kenapa gue gampang banget ngantuknya kalo sudah sama wicak, haha.. yang bikin seneng sekarang ini adalah saat terjaga gue masih dalam pelukan wicak..

"Dapet mimpi apa aja Rat?"

"Hehe.. ga mimpi aku yank, kamu tadi ga tidur?"

"Enggak, enak mandangin kamu haha.. lagipula masih siang ini."

"Oh eh ini masih siang ya, aku laper yank..."

"Trus??"

"Hm...ya ayo cari maem yank"

"Ok, mau makan apa kita?"

"Terserah yank, eh besok aku masak aja ya yank."

"Terserah Rat, haha ayo.. cuci muka dulu sana!"


Di siang menuju sore ini kami makan di sebuah warung soto di kawasan tenda biru teuku umar. Ada hal yang membuat gue merasa rada rada entahlah saat makan di sini, bukan masalah makanannya tapi ada sepasang bapak ibu duduk tepat di depan kami yang rupanya sangat mengenal Wicak.

"Eh wah.. ada nak Wicak, apa kabar?"Ibu itu menyapa Wicak sementara bapak di sebelahnya nyimak sambil senyum senyum..

"eh ada ibu sama bapak juga, hehe..kabar baik bu. Bapak dan ibu gimana kabarnya?"

"Baik juga, oya nak Wicak kok ga pernah main main ke rumah lagi? Mentang - mentang...."

"Ehem!!"
wicak menyela perkataan ibu itu dengan batuk yang sepertinya dia sengaja..

"Duh maaf bu tersedak saya, haha.. oya pak, buk kenalkan ini Ratni calonnya saya. Hehe.."

Gue, bapak dan ibu itu saling bertukar pandang, senyum seraya menganggukan kepala sebagai tanda perkenalan, haha. Tak lama kemudian ibu itu kembali melanjutkan obrolannya.

"Anjani sekarang kerja di daerah Sanur, katanya tahun depan mau lanjut kuliah disuruh sama perusahaannya."

"Oya, Indra apa kabar bu?"

"Ya masih seperti dulu, masih suka ribut sama Anjani, kakaknya."

"Haha kakak adik emang harus gitu buk, biar seru. Ya sudah saya duluan ya buk, pak.."

"Oh iya, hati hati ya nak. Maafin Jani."


Wicak cuman mengangguk tersenyum lalu mengajak gue pergi dari sana. Kebetulan juga memang maemnya sudah habis kok. Jadi ceritanya tadi kami fokus makan, gak sadar kalau ada mereka yang baru datang. Haha..

Kata wicak mereka itu adalah ortu dari mantannya dia dulu si Jani itu. Mereka putus karena Jani kepergok selingkuh, haha..

"Jani salah sih Rat tapi ya mau gimana lagi namanya masih masa muda masa pencarian, haha.. yang dulu aku sesali itu kenapa juga ayah ibunya nutupin padahal tau anaknya main hati. Haha.."

"Hah? Haduh.. jahatnya.. eh ciyeee yang lagi mengenang.. Yank, cantik mana aku sama Jani?"

"Cantik kamu lah Rat."

"Halah jawabmu sudah kuduga yank... Eh itu ibunya kek yang ngarepin kamu lho yank.."

"Halah, enggaklah Rat. Kalopun iya yang penting akunya enggak."

"Gini yank, aku kan mau pulang nih. Kalo nanti kita jauh trus Jani itu minta balikkan gimana yank?"

"Aku gak mau Rat, cuma kamu kok yang ku mau."

"Ish, iya kamu ngomonge gitu soale aku masih deket kamu yank."

"Haha gak lah. Jani itu masa lalu, dia itu ujian. Jadi ibaratnya gini Rat, saat satu tangan Tuhan kasi ujian ujian berat buat kita maka percayalah satu tangan Beliau yang lainnya sedang mempersiapkan sesuatu yang indah buat kita."

"Wuih dalem, tapi ga mudeng aku yank. Hehe.."

"Haha... Kamu sesuatu yang indah yang sudah dipersiapkan Tuhan itu Rat, buat aku.. semoga.."

"Ehm ehm, hehe.."


Bersatu hingga hanya maut yang mampu memisahkan, itulah harapanku bersamanya. Tapi sekali lagi, yang namanya harapan sering kali tidak sesuai dengan kenyataan..

"Harapan sering tidak sesuai dengan kenyataan bukan berarti tidak bisa menjadi kenyataan kan?"

Semoga aku bukan ujian yang di berikanNya untukmu yank.....
jiyanq
ariid
shireen01
shireen01 dan 2 lainnya memberi reputasi
3