Fery.WAvatar border
TS
Fery.W
Dan Anies Pun Akhirnya Mengakui Tandatangani Penghargaan Colloseum


Polemik perkara Anies terkait penganugerahan Adi Karya Wisata tahun 2019 kepada Diskotek Colloseum Club 1001 Jakarta bergulir sangat kencang.

Gaya komunikasi Anies yang selalu menyalahkan pihak lain jika kesalahan terjadi membantu kecepatan polemik terutama di media sosial. Tagar #4niesCuciTangan pun sempat menjadi trending topik di platform Medsos Twitter.

Dalam masalah penghargaan ini yang ketiban pulung dapat limpahan kesalahan adalah Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Alberto Ali dan jajarannya.

Penghargaan Adi Karya Wisata diberikan Pemprov DKI kepada 31 pihak yang dianggap berjasa dalam mengembangkan pariwisata di wilayah DKI Jakarta salah satunya Colloseum, diberikan tanggal 6 Desember 2019.

Namun kemudian dicabut kembali oleh Anies tanggal 10 Desember 2019, konon katanya setelah ada rekomendasi dari BNNP per tanggal 7 September 2019. Jadi aneh juga sih, Kan penghargaan itu diberikan 3 bulan setelah rekomendasi itu keluar, jikalah benar alasan itu mengapa penghargaan itu harus diberikan, akh aya-aya wae.

Jelas sekali ada tata kelola yang salah dalam proses pengambilan keputusan di Pemprov DKI Jakarta ini. Penghargaan seperti itu tentu saja bisa terjadi atas dasar persetujuan dari pimpinan tertinggi, Gubernur Anies Baswedan, dalam hal ini.

Tapi tindakan Anies seolah dia tidak tahu bahwa hal itu pernah terjadi, padahal jelas sekali tertera tandatangan dirinya dalam sertifikat penghargaan tersebut.

Berbagai kilahan di produksi oleh anak buahnya bahkan ada asumsi bahwa tandatangan Anies dipalsukan, walaupun kemudian Anies sendiri mengakui bahwa tanda tangan itu memang atas sepengetahuannya walaupun itu tandatangan cetak, 

"Rektor kan tanda tangan cetak, kalau SIM kan cetak. Jadi bukan pemalsuan, cuma itu tanda tangan yang dilakukan secara banyak, untuk penghargaan," katanya di Gedung BNNP DKI Jakarta, Selasa (17/12/19) kemarin seperti yang saya kutip dari Merdeka.com.

Menimpakan kesalahan pada pihak lain bukan kali ini saja dilakukan Anies, semua kesalahan yang terjadi dalam pemerintahannya selalu milik pihak lain. Masih ingat masalah anggaran-anggaran aneh seperti Aibon yang sempat heboh beberapa waktu lalu, sistem e budgeting yang ia salahkan.

Kemacetan, polusi, Kali Sentiong yang berbau saat Asian Games 2018 lalu, hingga bocornya surat penutupan Alexis pun pihak lain yang ia salahkan. Sepertinya Anies tak pernah kehabisan amunisi untuk menimpakan kesalahan pada pihak lain.

Alih-alih menyelesaikan esensi permasalahan itu. malah sibuk mencari kambing berwarna hitam. Tak ada prajurit yang salah, kecuali komandannya. itu yang seharusnya diingat sebagai PEMIMPIN

Sumber.
https://www.merdeka.com/jakarta/anie...olosseum.html
Foto: Tribunnews.com
Diubah oleh kaskus.infoforum 18-12-2019 08:27
kokonaga
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 26 lainnya memberi reputasi
27
12.6K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
handratasAvatar border
handratas
#23
ngeles mulu, buka bimbel aja nies emoticon-Leh Uga

Teringat kata2 kadrun dulu, tp yg ini lebih ngenes emoticon-Leh Uga
Diubah oleh handratas 18-12-2019 04:54
Fery.W
Fery.W memberi reputasi
1
Tutup