Halo Agan Sista, memilki rumah tentu menjadi impian semua orang. Rumah adalah kebutuhan. Ane percaya setiap kita pasti memiliki impian untuk mempunyai rumah suatu hari nanti. Ada yang mungkin masih dalam proses menabung (DP KPR) atau bahkan sedang menabung untuk beli material karena sudah punya tanah kavling-an.

Bicara tentang (investasi) rumah, khususnya yang sedang galau mau menentukan mau beli rumah jadi (rumah orang atau developer atau KPR) atau mau bangun sendiri. Dalam kesempatan kali ini mari kita sama-sama berdiskusi untuk menentukan mana yang lebih baik, sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Tapi sebelum itu, mari kita runutkan beberapa hal umum yang penting sebagai bahan pertimbangan sebelum menentukan mau beli atau bangun rumah.





1. Kemampuan Finansial vs Urgensi Tempat Tinggal

Meski uang bukan segalanya, kita tahu bahwa (sekarang) segalanya butuh uang. Termasuk berencana membeli atau membangun rumah. Akan sangat baik sekali jika kita mengaudit diri sendiri dulu. Apa yang telah kita miliki sekarang dan bagaimana cara mencukupinya jika masih kurang?



Misalnya saja pada 2019 kita memiliki tabungan sebesar Rp 20 juta, sedangkan biaya yang diperlukan untuk membangun rumah setidaknya membutuhkan tanah, harga tanah 9 x 21 sekarang berkisar di Rp 350,000,000, sehingga membangun rumah tidak bisa kita jadikan opsi (dalam kasus ini), sedangkan jika kita memutuskan untuk menabung terlebih dahulu, ditakutkan harga properti semakin naik, nilai uang terkikis inflasi, sedangkan untuk sehari-hari kita mengeluarkan biaya kontrakan, yang notabene nyaris sama dengan biaya cicilan KPR/Bulan.

Dengan dana terbatas, akan lebih bijak jika membeli rumah jadi dengan cara KPR. KPR dan biaya kontrak hampir tidak berbeda di jaman now.

2. Mau Pilih Perumahan Cluster atau Apartment?

Memilih membeli rumah di perumahan cluster tentu menjadi pilihan tepat bagi orang-orang yang sudah berkeluarga, lokasi yang lebih luas, tetangga yang lebih 'kasat mata' dipercaya dapat membantu mengurangi stress ketimbang tinggal di apartment yang ketemu dengan tembok lagi, tembok lagi.

Namun, biaya transportasi, pondasi bangunan harus lebih dipertimbangkan ketika membeli perumahan cluster, karena tak jarang kasus rumah cluster biasanya memiliki pondasi yang kurang baik, dan lokasi yang jauh dari pusat kota. (Tergantung developer dan harga). Sedangkan apartment, biasanya lebih dekat pusat kota, dan bangunan cenderung lebih tahan (ngurus izin bangunan susah cuy), meski disaat terjadi gempa dan Agan berada di lantai atas, agan akan sangat rindu dengan tanah.



Setiap keputusan memiliki konsekuensi. Penentuan lokasi "mau tinggal di mana?" juga harus menjadi pertimbangan,
1. Biaya transportasi jika jarak antara kantor dan rumah jauh.
2. Harga rumah akan semakin mahal di daerah strategis.
3. Tinggal di Apartment dapat menyebabkan anak tumbuh menjadi pribadi yang individualis dan kurang sosial.

3. Pemahaman Tentang Bangunan dan Tukang Terpercaya

Jika Agan memilih untuk membangun rumah dari awal, tentu ada banyak hal yang mesti dipersiapkan dan dipahami. Biaya material, desain rumah,  upah harian tukang, dan kualitas bahan bangunan sangatlah diperlukan. Kecuali jika agan punya seseorang yang dapat dipercaya 100% meng-handle masalah pembangunan ini atau agan punya keahlian dibidang bangunan, sebaiknya pilih yang pasti dan aman saja daripada nanti tekor.