srinamiAvatar border
TS
srinami
Menatap Masa Depan dan Janji Jokowi


Sejak pertama kali Indonesia merdeka, negara ini telah menganut sistem pemerintahan presidensial, yang mana
sistem presidensial (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif.

Pemilu di Indonesia baru dilakukan secara langsung oleh rakyat sejak tahun 2004. Dengan masa jabatan selama lima tahun, seluruh harapan rakyat Indonesia ada di tangan presiden dan juga wakil presiden yang memimpin.

Indonesia merupakan sebuah negara kepulaun, dengan beribu pulau dan berjuta rakyatnya, yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.

Siapa pun yang menjadi pemimpin atau presiden di Indonesia, pasti akan menanggung masalah dan juga beban yang sama. Harus mampu mempersatukan seluruh bangsa Indonesia sesuai dengan Pancasila. Harus mampu mensejahterakan rakyat, tanpa terkecuali. Mengentaskan kemiskinan, menghapuskan buta angka dan buta aksara. Menjamin keamanan dan juga Hak Asasi Manusia dari segenap Bangsa Indonesia.

Di tahun 2019 yang sebagian orang menyebutnya sebagai tahun politik ini, pemilihan umum kembali dilaksanakan. Namun yang membuatnya sedikit berbeda, karena pemilihan presiden dan juga wakil presiden pada tanggal 17 April 2019, telah dilakukan secara bersamaan dengan pemilihan legislatif dan serentak di seluruh Indonesia.



Setelah melalui berbagai proses penghitungan suara dan juga semua proses hukum yang berlangsung, pemilu presiden di tahun ini telah berhasil dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan perolehan suara sebanyak 55,5% atas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan perolehan suara sebanyak 44,5%.

Seperti di awal tulisan saya ini, siapa pun yang memimpin Indonesia, pasti akan mengemban tugas utama yang sama, yaitu harus mampu memajukan dan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

Berbagai visi dan misi, serta janji-janji pun telah terucap dari sejak awal masa kampanye para capres dan cawapres, dimana visi, misi, dan berbagai janji tersebutlah yang menjadi bahan pertimbangan dari rakyat Indonesia, untuk menggunakan hak suaranya.

Harapan dari saya dan mungkin juga seluruh rakyat Indonesia, semoga semua visi, misi, dan juga janji tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Berberapa janji yang sering diucapkan oleh Bapak Joko Widodo di setiap kampanye antara lain :

1. Kartu Sakti



Kartu Sakti ini terdiri dari 3 kartu, yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan juga Kartu Pra-kerja.

- Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, diperuntukkan bagi siswa dan siswi yang berasal dari keluarga kurang mampu. Anak-anak mereka nantinya dapat mengenyam bangku sekolah secara geratis hingga ke tingkat perguruan tinggi, sehingga tidak ada lagi anak-anak yang harus putus sekolah karena alasan tidak memiliki biaya. Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan berkualitas pun niscaya dapat terwujud demi kemajuan Bangsa Indonesia.

- Kartu Sembako Murah, kartu ini apabila benar-benar terealisasi juga akan sangat banyak membantu, khususnya bagi masyarakat yang tergolong kurang mampu dan miskin. Daya beli masyarakat kurang mampu atas berbagai kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, gula garam dll, akan semakin meningkat. Sehingga secara otomatis, sumber nutrisi, vitamin dan juga protein untuk tumbuh kembang anak-anak mereka pun terpenuhi. Tak ada lagi masalah kesehatan seperti gizi buruk atau pun busung lapar.

- Kartu Pra-kerja, kartu ini diperuntukkan bagi mereka yang baru lulus bangku SMA, SMK, dan juga bangku kuliah, yang belum mendapatkan pekerjaan. Dimana dengan kartu ini para lulusan yang masih menganggur tersebut, akan mendapatkan pelatihan dan juga sejumlah insentif, guna memberikan keterampilan dan pengalaman kerja, serta memacu semangat mereka untuk lebih serius dalam memasuki dunia kerja dan menekuni suatu pekerjaan. Pemberian insentif ini pun memiliki batas waktu tertentu.

Berikut ini penjelasan dari Bapak Joko Widodo dalam masa kampanyenya tetang Kartu Sakti yang dikutip dari detiknews :

"Kartu ini kita dapatkan bukan dari ide-ide, tapi dari survei-survei dari penelitian, memang kehendak masyarakat itu 3 kartu ini. Jadi ini ilmiah, bukan mengada-ada," ujar Jokowi dalam acara Deklarasi Alumni Sriwijaya Bersatu di Palembang Sport and Convention Center, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3/2019)

Lantas, Bapak Joko Widodo pun memaparkan fungsi dan manfaat masing-masing kartu tersebut. 

"Pertama KIP Kuliah, ini akan memberikan jaminan anak-anak kita agar memiliki SDM yang premium, baik sekolah di dalam negeri, maupun sekolah di luar negeri," ujarnya.

Kedua adalah Kartu Pra-Kerja. Nantinya para lulusan SMK/SMA atau perguruan tinggi akan diberikan pelatihan hingga insentif jika belum mendapatan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.

"Akan diberikan insentif honor yang kita batasi nantinya, bisa 6 bulan atau 1 tahun sebelum mendapatkan pekerjaan. Setuju nggak? Siapa yang ingin dapat KIP Kuliah? Siapa yang pengin dapat Kartu Pra-Kerja?" jelas Jokowi.

Saat memamerkan Kartu Sembako Murah, para ibu-ibu teriak histeris. Pak Jokowi pun menjelaskan mengenai fungsi kartu ini.

"Yang terakhir namanya Kartu Sembako Murah. Ini biasanya yang senang ibu-ibu. Tapi yang kaya-kaya nggak boleh. Ini nantinya akan diberikan kepada ibu-ibu sehingga nantinya akan ada diskon tertentu yang nanti akan kita tentukan semurah-murahnya, baik untuk membeli gula, beras, dan lain-lain," tuturnya


2. Menurunkan Angka Kemiskinan di Indonesia.



Kemiskinan di Indonesia memang menjadi salah satu penyebab dari berbagai masalah sosial, dapat dilihat dari masih adanya warga Indonesia yang tinggal di bawah kolong jembatan, atau pun di pemukiman kumuh. Tidak hanya itu, tak jarang tindak kejahatan juga dapat timbul karena kemiskinan. Contoh nyata yang sering terjadi misalnya, untuk mendapatkan sesuap nasi, anak-anak jalanan yang tak memiliki rumah rela menanggung segala resiko yang mungkin terjadi, dengan menjadi jambret atau pun pencopet.

3. Akses Internet Cepat di Indonesia.



Melihat perkembangan teknologi dan informasi di era digital yang semakin maju ini, presiden dan juga wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin pernah menjanjikan, akan mempermudah akses internet di seluruh penjuru tanah air, sampai ke daerah-daerah perbatasan dan terpencil.

Apabila akses internet dapat menjangkau seluruh pelosok negeri, saya yakin, tak akan ada lagi kesenjangan antara penduduk kota dan penduduk desa. Proses administrasi dari daerah terpencil ke pemerintah pusat juga dapat berlangsung secara online dan cepat. Secara otomatis pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut menjadi cepat berkembang, mengingat banyak usaha yang bisa dilakukan seara online menggunakan akses internet. Misalnya, menjual hasil kerajinan tangan masyarakat melalui internet.

4. Memberikan Dana Desa Hingga Mencapai Angka 400 triliun rupiah.



Nominal angka yang terbilang tak sedikit ini apabila terealisasi, niscaya, akan sangat membantu mempercepat pembangunan dan juga pertubuhan ekonomi di tingkat pedesaan. Saya harap dana desa yang juga merupakan uang rakyat ini, dapat tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran. Harus ada pengawasan oleh pemerintah dan juga aparat yang berwenang dalam penggunaannya.

Sebentar lagi, tepatnya pada Minggu, 20 Oktober 2019. Proses pelantikan presiden dan juga wakil presiden terpilih akan dilangsungkan. Semoga, masa pemerintahan periode ke-2 dari Bapak Presiden Joko Widodo yang di dampingi oleh Ma'ruf Amin sebagai wakilnya hingga tahun 2024 mendatang, mampu membawa peubahan ke arah yang lebih baik lagi bagi Indonesia, mampu mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

Penulis : srinami

Sumber referensi : 1 , 2 , 3
Diubah oleh srinami 14-10-2019 09:05
sebelahblog
sebelahblog memberi reputasi
1
597
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
srinamiAvatar border
TS
srinami
#1
Menatap Masa Depan dan Janji Jokowi


Sejak pertama kali Indonesia merdeka, negara ini telah menganut sistem pemerintahan presidensial, yang mana
sistem presidensial (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif.

Pemilu di Indonesia baru dilakukan secara langsung oleh rakyat sejak tahun 2004. Dengan masa jabatan selama lima tahun, seluruh harapan rakyat Indonesia ada di tangan presiden dan juga wakil presiden yang memimpin.

Indonesia merupakan sebuah negara kepulaun, dengan beribu pulau dan berjuta rakyatnya, yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.

Siapa pun yang menjadi pemimpin atau presiden di Indonesia, pasti akan menanggung masalah dan juga beban yang sama. Harus mampu mempersatukan seluruh bangsa Indonesia sesuai dengan Pancasila. Harus mampu mensejahterakan rakyat, tanpa terkecuali. Mengentaskan kemiskinan, menghapuskan buta angka dan buta aksara. Menjamin keamanan dan juga Hak Asasi Manusia dari segenap Bangsa Indonesia.

Di tahun 2019 yang sebagian orang menyebutnya sebagai tahun politik ini, pemilihan umum kembali dilaksanakan. Namun yang membuatnya sedikit berbeda, karena pemilihan presiden dan juga wakil presiden pada tanggal 17 April 2019, telah dilakukan secara bersamaan dengan pemilihan legislatif dan serentak di seluruh Indonesia.



Setelah melalui berbagai proses penghitungan suara dan juga semua proses hukum yang berlangsung, pemilu presiden di tahun ini telah berhasil dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan perolehan suara sebanyak 55,5% atas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan perolehan suara sebanyak 44,5%.

Seperti di awal tulisan saya ini, siapa pun yang memimpin Indonesia, pasti akan mengemban tugas utama yang sama, yaitu harus mampu memajukan dan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

Berbagai visi dan misi, serta janji-janji pun telah terucap dari sejak awal masa kampanye para capres dan cawapres, dimana visi, misi, dan berbagai janji tersebutlah yang menjadi bahan pertimbangan dari rakyat Indonesia, untuk menggunakan hak suaranya.

Harapan dari saya dan mungkin juga seluruh rakyat Indonesia, semoga semua visi, misi, dan juga janji tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Berberapa janji yang sering diucapkan oleh Bapak Joko Widodo di setiap kampanye antara lain :

1. Kartu Sakti



Kartu Sakti ini terdiri dari 3 kartu, yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan juga Kartu Pra-kerja.

- Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, diperuntukkan bagi siswa dan siswi yang berasal dari keluarga kurang mampu. Anak-anak mereka nantinya dapat mengenyam bangku sekolah secara geratis hingga ke tingkat perguruan tinggi, sehingga tidak ada lagi anak-anak yang harus putus sekolah karena alasan tidak memiliki biaya. Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan berkualitas pun niscaya dapat terwujud demi kemajuan Bangsa Indonesia.

- Kartu Sembako Murah, kartu ini apabila benar-benar terealisasi juga akan sangat banyak membantu, khususnya bagi masyarakat yang tergolong kurang mampu dan miskin. Daya beli masyarakat kurang mampu atas berbagai kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, gula garam dll, akan semakin meningkat. Sehingga secara otomatis, sumber nutrisi, vitamin dan juga protein untuk tumbuh kembang anak-anak mereka pun terpenuhi. Tak ada lagi masalah kesehatan seperti gizi buruk atau pun busung lapar.

- Kartu Pra-kerja, kartu ini diperuntukkan bagi mereka yang baru lulus bangku SMA, SMK, dan juga bangku kuliah, yang belum mendapatkan pekerjaan. Dimana dengan kartu ini para lulusan yang masih menganggur tersebut, akan mendapatkan pelatihan dan juga sejumlah insentif, guna memberikan keterampilan dan pengalaman kerja, serta memacu semangat mereka untuk lebih serius dalam memasuki dunia kerja dan menekuni suatu pekerjaan. Pemberian insentif ini pun memiliki batas waktu tertentu.

Berikut ini penjelasan dari Bapak Joko Widodo dalam masa kampanyenya tetang Kartu Sakti yang dikutip dari detiknews :

"Kartu ini kita dapatkan bukan dari ide-ide, tapi dari survei-survei dari penelitian, memang kehendak masyarakat itu 3 kartu ini. Jadi ini ilmiah, bukan mengada-ada," ujar Jokowi dalam acara Deklarasi Alumni Sriwijaya Bersatu di Palembang Sport and Convention Center, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3/2019)

Lantas, Bapak Joko Widodo pun memaparkan fungsi dan manfaat masing-masing kartu tersebut. 

"Pertama KIP Kuliah, ini akan memberikan jaminan anak-anak kita agar memiliki SDM yang premium, baik sekolah di dalam negeri, maupun sekolah di luar negeri," ujarnya.

Kedua adalah Kartu Pra-Kerja. Nantinya para lulusan SMK/SMA atau perguruan tinggi akan diberikan pelatihan hingga insentif jika belum mendapatan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.

"Akan diberikan insentif honor yang kita batasi nantinya, bisa 6 bulan atau 1 tahun sebelum mendapatkan pekerjaan. Setuju nggak? Siapa yang ingin dapat KIP Kuliah? Siapa yang pengin dapat Kartu Pra-Kerja?" jelas Jokowi.

Saat memamerkan Kartu Sembako Murah, para ibu-ibu teriak histeris. Pak Jokowi pun menjelaskan mengenai fungsi kartu ini.

"Yang terakhir namanya Kartu Sembako Murah. Ini biasanya yang senang ibu-ibu. Tapi yang kaya-kaya nggak boleh. Ini nantinya akan diberikan kepada ibu-ibu sehingga nantinya akan ada diskon tertentu yang nanti akan kita tentukan semurah-murahnya, baik untuk membeli gula, beras, dan lain-lain," tuturnya


2. Menurunkan Angka Kemiskinan di Indonesia.



Kemiskinan di Indonesia memang menjadi salah satu penyebab dari berbagai masalah sosial, dapat dilihat dari masih adanya warga Indonesia yang tinggal di bawah kolong jembatan, atau pun di pemukiman kumuh. Tidak hanya itu, tak jarang tindak kejahatan juga dapat timbul karena kemiskinan. Contoh nyata yang sering terjadi misalnya, untuk mendapatkan sesuap nasi, anak-anak jalanan yang tak memiliki rumah rela menanggung segala resiko yang mungkin terjadi, dengan menjadi jambret atau pun pencopet.

3. Akses Internet Cepat di Indonesia.



Melihat perkembangan teknologi dan informasi di era digital yang semakin maju ini, presiden dan juga wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin pernah menjanjikan, akan mempermudah akses internet di seluruh penjuru tanah air, sampai ke daerah-daerah perbatasan dan terpencil.

Apabila akses internet dapat menjangkau seluruh pelosok negeri, saya yakin, tak akan ada lagi kesenjangan antara penduduk kota dan penduduk desa. Proses administrasi dari daerah terpencil ke pemerintah pusat juga dapat berlangsung secara online dan cepat. Secara otomatis pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut menjadi cepat berkembang, mengingat banyak usaha yang bisa dilakukan seara online menggunakan akses internet. Misalnya, menjual hasil kerajinan tangan masyarakat melalui internet.

4. Memberikan Dana Desa Hingga Mencapai Angka 400 triliun rupiah.



Nominal angka yang terbilang tak sedikit ini apabila terealisasi, niscaya, akan sangat membantu mempercepat pembangunan dan juga pertubuhan ekonomi di tingkat pedesaan. Saya harap dana desa yang juga merupakan uang rakyat ini, dapat tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran. Harus ada pengawasan oleh pemerintah dan juga aparat yang berwenang dalam penggunaannya.

Sebentar lagi, tepatnya pada Minggu, 20 Oktober 2019. Proses pelantikan presiden dan juga wakil presiden terpilih akan dilangsungkan. Semoga, masa pemerintahan periode ke-2 dari Bapak Presiden Joko Widodo yang di dampingi oleh Ma'ruf Amin sebagai wakilnya hingga tahun 2024 mendatang, mampu membawa peubahan ke arah yang lebih baik lagi bagi Indonesia, mampu mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

Penulis : srinami

Sumber referensi : 1 , 2 , 3
Diubah oleh srinami 14-10-2019 09:05
0