aduhaisayang
TS
aduhaisayang
Terlanjur Beli Rumah KPR seperti ini. Nyesel Banget!
Ceritanya begini, TS mengambil rumah dengan cara KPR. Lokasinya terbilang strategis: nol jalan raya, dekat dengan pasar induk, dan fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah serta area wisata.


Harganya cashnya sekitar 300 juta. Ukuran rumah tipe 36/90. DP nya senilai 50 juta dan bisa dicicil sebanyak 10 kali. Untuk angsuran KPR-nya 2,6 juta per bulan, selama 15 tahun.

Karena kesibukan kerja dan sering luar kota, TS tak sempat meninjau progress pembangunan secara rutin. Sempat ke lokasi pada saat pembangunan fondasi dan terakhir kemarin hari minggu (29 september 2019). TS sempatkan tinjau karena bulan depan direncanakan realisasi.

Di sanalah TS dan istri kecewa dengan kualitas bangunanannya. Dari tampilan depan rumah sudah kelihatan dibangun ala kadarnya, sekenanya saja. Banyak sisi yang tidak simestris bin nyeleweng gak karuan. Gan-Sis bisa lihat sendiri di fotonya ini.





Keramik retak-retak dan pecah. Saat diinjak bergoyang. Begitupun juga dengan dinding di beberapa sisi. Kaualitas beton dinding juga jelek, saat ditonjok-tonjok pelan terdengar suara yang menunjukkan kayak kopong. Mungkin sudah hancur tu dinding sekali pukulan kalau TS mau.


Yang menjengkelkan lagi, dinding dipaku seenaknya oleh tukang untuk keperluannya pribadi seperti bikin gantungan kipas angin, tali jemuran dan baju. Sampai gompel-gompel besar.




TS langsung menyatakan keberatan ke tukang yang pakai rumah itu, dia bilang gak tahu menahu karena disuruh nempati oleh mandor. "Ya sebenarnya gak apa-apa pak. Tapi tolong dijaga. Jangan dipaku-paku seenaknya. Kan bisa bikin jemuran pakai tiang kayu." Begitu kata TS.

TS kemudian melaporkan keluhan tersebut ke pihak developer. "Iya pak, nanti kami teruskan ke bagian pelaksana. Toh juga ada form complaint. Ada waktu 3 bulan untuk perbaikan setelah realisasi." Ucap petugas dari sambungan telpon.

Sekalipun ada semacam garansi selama 3 bulan, tapi jelas saja kami tetap kecewa melihat kualitas bangunan rumah jelek kayak gitu. 

Kebetulan ada beberapa rumah yang sudah ditunggu, TS bertanya ke tetangga. "Ya namanya juga perumahan pak. Kerja borongan. Sudah jadi rahasia umum. Kualitas rumah perumahan kayak gini jelek-jelek. Emang harus direnovasli lagi. Dinding belakang rumah kami juga retak parah. Lantai kamar ambles. Udah dikomplain tapi responnya kayak keong. Banyak alasan antri lah ,ini itu lah. Akhirnya kami renov sendiri karena kelamaan. Keburu roboh duluan rumah ini." Lebih kurang sepert itu tuturnya. Bikin TS tambah kecewa.

Dari pengalaman ini TS menarik kesimpulan mending bangun rumah sendiri saja pelan-pelan. Beli tanah kavlingan. Terus dibangun bertahap. Kita tahu dengan kualitas material yang dipasang. Ketimbang beli rumah secara KPR, udah nanggung hutang belasan tahun, kualitas rumah jelek pula. Ujung-ujungnya keluar duit lebih banyak untuk renovasi.

Semoga bermanfaat ya, dan bisa jadi pertimbangan buat gan-sis semua yang lagi berencana beli rumah.

Sumber: 100% Asli Pengalaman Pribadi TS 

4iinchstrangeklmantelbulu
mantelbulu dan 72 lainnya memberi reputasi
73
48.2K
305
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
gymnastiar666
gymnastiar666
#3
Lo aja tolol, harga rumah segitu ngarep bangunan sebagus apa?
Satu lagi, lu bilang beli rumah KPR=bangunan auto jelek? Lu tolol amat, KPR/gak gak ada urusannya sama kualitas bangunan, itu tergantung developernya rapih/gak ngebangun. Lagian kalo KPR rumah diatas 700jt gak bakalan sama kualitas bangunannya sama rumah 300jt.
Diubah oleh gymnastiar666 01-10-2019 08:14
kelikpriojod212lioneltakrep
lioneltakrep dan 100 lainnya memberi reputasi
-65
Tutup