peggimiruAvatar border
TS
peggimiru
[SFTH] AKHIR


-POV COWOK-

Mataku memindai segala yang ada di restoran ini, selagi menunggu makanan yang kupesan datang. Sama. Masih sama. Yah, semuanya masih sama sejak kali terakhir datang kemari. Dan ini adalah pasti yang paling genap, bahwa kini aku hanya datang seorang diri. Tanpamu.

Aku sedikit terkinjat saat pelayan meletakkan sup nasi dan teh manis tepat di hadapanku. Aku pun mengucap terima kasih dan pelayan itu membalas dengan senyum sebelum berlalu pergi. Punggung yang langsung menghadap ke arahku itu, mengingatkanku padamu di pertemuan terakhir kita. Kau berbalik dan melangkah pergi, tanpa sedikit pun menoleh menyaksikan kehancuranku, yang di pikiranmu mungkin adalah kemenanganku saat itu.

Sekarang, aku ingin menyumpahi kesalahan yang tak kusadari itu. Namun, beberapa detik kemudian pernyataan tadi akan kutarik, karena sumpah serapah itu akan aku alihkan pada benda persegi ini. Bagaimana tidak? Baru saja hendak menyendok sup nasi yang berminggu-minggu lamanya tak kusantap ini, tiba-tiba saja lagu dari bandrock asal Amerika Goo Goo Dolls berjudul "Iris" mengalun dari ponselku.

Aku meraih ponsel itu dengan sedikit rasa malas. Terlebih setelah melihat nama siapa yang tertera di layar. Mau tak mau aku harus mengangkat panggilan itu. Namun, tak lama kemudian raut wajahku berubah setelah mendengar penjelasan orang yang ada di seberang sana. Tanpa mendengar lebih lanjut penjelasan orang itu dan membiarkan suaranya masih menggantung, aku menutup panggilan dengan sedikit gemetar dan keluar restoran dengan tergesa-gesa. Meninggalkan sup nasi itu.

Akan tetapi, tidak dengan kenangan kita.


-POV CEWEK-

Aku kembali mendatangi tempat makan favorit kita. Tempat yang dulu hampir setiap minggu kita kunjungi untuk menyantap hidangan sederhana, di tengah kesibukan masing-masing. Ya, setelah berminggu-minggu lamanya sama sekali tak tersentuh akibat hubungan kita yang merenggang. Dan kau tahu? Semuanya masih sama. Hanya sekarang kita yang berbeda. Tak lagi bersama.

Seperti biasa, pelayan restoran selalu menyambut dengan senyum sumringah. Mempersilakan duduk di tempat yang tak bersosok. Aku hanya menemukan satu meja makan kosong yang sedang dibersihkan pelayan yang lain.

Akhirnya, aku memutuskan untuk ke sana, menarik kursi, duduk, dan memperhatikan betapa cekatannya pelayan itu membereskan makanan yang belum semenit ditinggal tuannya. Kenapa aku tahu? Tentu saja, karena saat berjarak 3 meter dari restoran ini, terdengar bunyi lonceng yang ada di atas pintu, pertanda ada pengunjung yang keluar atau masuk dari restoran, ketika aku sedang fokus merogoh sling bag-ku untuk mencari ponsel.

Tanpa sengaja, pandanganku jatuh pada kursi yang ada di hadapanku ini. Kursi yang sama sekali belum dibereskan pelayan. “Kenapa, rasanya seperti kamu yang baru saja duduk di kursi itu?” kataku dalam hati. Samar-samar sosokmu mulai terbentuk perlahan dari alam bawah sadarku, sedang berusaha makan meskipun tampak tak berselera, dan kau pun menghilang dalam sekejap mata.

Aku? Hanya bisa tersenyum getir mengetahui kita yang sekarang.

TAMAT
Diubah oleh peggimiru 28-08-2019 07:27
vaatova
husnamutia
gustiarny
gustiarny dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.8K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
peggimiruAvatar border
TS
peggimiru
#1
[SFTH] AKHIR


-POV COWOK-

Mataku memindai segala yang ada di restoran ini, selagi menunggu makanan yang kupesan datang. Sama. Masih sama. Yah, semuanya masih sama sejak kali terakhir datang kemari. Dan ini adalah pasti yang paling genap, bahwa kini aku hanya datang seorang diri. Tanpamu.

Aku sedikit terkinjat saat pelayan meletakkan sup nasi dan teh manis tepat di hadapanku. Aku pun mengucap terima kasih dan pelayan itu membalas dengan senyum sebelum berlalu pergi. Punggung yang langsung menghadap ke arahku itu, mengingatkanku padamu di pertemuan terakhir kita. Kau berbalik dan melangkah pergi, tanpa sedikit pun menoleh menyaksikan kehancuranku, yang di pikiranmu mungkin adalah kemenanganku saat itu.

Sekarang, aku ingin menyumpahi kesalahan yang tak kusadari itu. Namun, beberapa detik kemudian pernyataan tadi akan kutarik, karena sumpah serapah itu akan aku alihkan pada benda persegi ini. Bagaimana tidak? Baru saja hendak menyendok sup nasi yang berminggu-minggu lamanya tak kusantap ini, tiba-tiba saja lagu dari bandrock asal Amerika Goo Goo Dolls berjudul "Iris" mengalun dari ponselku.

Aku meraih ponsel itu dengan sedikit rasa malas. Terlebih setelah melihat nama siapa yang tertera di layar. Mau tak mau aku harus mengangkat panggilan itu. Namun, tak lama kemudian raut wajahku berubah setelah mendengar penjelasan orang yang ada di seberang sana. Tanpa mendengar lebih lanjut penjelasan orang itu dan membiarkan suaranya masih menggantung, aku menutup panggilan dengan sedikit gemetar dan keluar restoran dengan tergesa-gesa. Meninggalkan sup nasi itu.

Akan tetapi, tidak dengan kenangan kita.


-POV CEWEK-

Aku kembali mendatangi tempat makan favorit kita. Tempat yang dulu hampir setiap minggu kita kunjungi untuk menyantap hidangan sederhana, di tengah kesibukan masing-masing. Ya, setelah berminggu-minggu lamanya sama sekali tak tersentuh akibat hubungan kita yang merenggang. Dan kau tahu? Semuanya masih sama. Hanya sekarang kita yang berbeda. Tak lagi bersama.

Seperti biasa, pelayan restoran selalu menyambut dengan senyum sumringah. Mempersilakan duduk di tempat yang tak bersosok. Aku hanya menemukan satu meja makan kosong yang sedang dibersihkan pelayan yang lain.

Akhirnya, aku memutuskan untuk ke sana, menarik kursi, duduk, dan memperhatikan betapa cekatannya pelayan itu membereskan makanan yang belum semenit ditinggal tuannya. Kenapa aku tahu? Tentu saja, karena saat berjarak 3 meter dari restoran ini, terdengar bunyi lonceng yang ada di atas pintu, pertanda ada pengunjung yang keluar atau masuk dari restoran, ketika aku sedang fokus merogoh sling bag-ku untuk mencari ponsel.

Tanpa sengaja, pandanganku jatuh pada kursi yang ada di hadapanku ini. Kursi yang sama sekali belum dibereskan pelayan. “Kenapa, rasanya seperti kamu yang baru saja duduk di kursi itu?” kataku dalam hati. Samar-samar sosokmu mulai terbentuk perlahan dari alam bawah sadarku, sedang berusaha makan meskipun tampak tak berselera, dan kau pun menghilang dalam sekejap mata.

Aku? Hanya bisa tersenyum getir mengetahui kita yang sekarang.

TAMAT
Diubah oleh peggimiru 28-08-2019 07:27
0