moviegangstaAvatar border
TS
moviegangsta
MRT Jakarta Sudah Diuji Coba, ke Depannya Aku Berharap....



Uji coba MRT Jakarta sudah dimulai sejak beberapa hari yang lalu tepatnya mulai 12 Maret 2019. Pasti ada satu atau dua teman Agan dan Sista yang sudah mencoba sarana transportasi terbaru yang ada di Jakarta ini lewat posting-an Instagram Story mereka, kan? Hehe. Memang, uji coba MRT Jakarta ini intinya nggak cuma menjajal transportasi yang sudah ditunggu-tunggu ini saja, tetapi juga buat kepentingan konten media sosial. Nggak apa-apa sih, selama nggak merusak fasilitas apapun dan menjaga keamanan dan keselamatan diri sendiri, nggak ada larangan kok untuk mendokumentasikan apapun selama proses uji coba ini. Sebagai orang yang menjadi saksi (dan korban) kemacetan karena pembangunan MRT Jakarta selama beberapa tahun terakhir, gue juga ikut ambil bagian untuk meramaikan stasiun MRT Jakarta dan merasakan naik kereta bawah tanah pertama di Ibukota Tercinta ini.

Gue berangkat dari kantor di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, dan mengawali perjalanan ini dengan naik TransJakarta. Gue naik dari Halte TransJakarta Departemen Kesehatan dan berniat untuk naik MRT dari Stasiun MRT Dukuh Atas yang ada di Jalan Sudirman. Tadinya mau langsung naik ojek online aja dari kantor supaya bisa lebih cepat sampai di stasiunnya. Tapi agak penasaran juga kalau nyambung-nyambung transportasi terintegrasi kayak gimana ya jadinya? Akhirnya gue mutusin naik TransJakarta aja. Walaupun ternyata ujung-ujungnya keringetan juga waktu jalan dari Halte TransJakarta Dukuh Atas ke Stasiun MRT Dukuh Atas. Memang masih walking distance, tapi matahari pagi Jakarta benar-benar mengintimidasi banget.



Playlist Spotify sudah siap, handphone Nokia 5.1 Plus dengan kameranya yang ternyata oke banget buat dipake foto siang-siang (dual camera 13MP, f/2.0) juga sudah siap di tangan (Android One tuh ternyata nyaman banget ya!), waktunya menjajal MRT Jakarta!

Sebelum masuk ke stasiun, di depan ada satpam yang ditugaskan buat mengecek isi tas para penguji coba. Untungnya tas gue nggak banyak isinya jadi nggak ribet juga kalau dicek-cek kayak gini. Memang sih kalau sudah open for public nggak akan kayak gini, diperiksa satu-satu. Ya kali bisa buang-buang waktu banget di depan pintu meriksain tas semua orang. Tapi karena uji coba jadi harus aman dan nyaman. Salah satu penguji coba yang ada di belakang gue sempat misuh-misuh ke satpamnya karena menurut dia pemeriksaan kayak gini tuh ribet banget. Dan karena kondisinya dia juga lagi bawa ransel gede banget sih. Bisa dimaklumi.



Setelah masuk ke dalam stasiun, feel-nya udah beda banget. Nggak kayak sedang berada di Stasiun KRL Manggarai atau Stasiun KRL Jakarta Kota misalnya. Karena ada di bawah tanah, suasananya jadi kayak stasiun-stasiun kereta bawah tanah di Korea atau di Singapura gitu. Masih kosong banget stasiunnya belum ada apa-apa. Vending machine-nya juga jumlahnya nggak banyak dan masih belum bisa digunakan (ya iyalah). Tapi fasilitas di dalam stasiun ini sudah memadai. Kayak misalnya ruang medis, toilet umum (plus toilet disabilitas), lift untuk disabilitas, sampai musala ada di setiap stasiun. Setelah berkeringat jalan dari Halte TransJakarta Dukuh, di dalam Stasiun MRT Dukuh Atas akhirnya keringatnya bisa menguap karena di sini adem banget.



Rute gue hari itu adalah Dukuh Atas - Lebak Bulus. Setelah mendarat di Lebak Bulus nanti baru balik lagi untuk turun di Stasiun MRT Bundaran HI. Excited banget nungguin keretanya datang dan masuk ke dalamnya. Waktu pintu kereta terbuka, ada perasaan deg-degan juga pertama kali melangkah ke dalam dan akhirnya bisa merasakan pengalaman naik MRT di negara sendiri. Sayangnya enggak sempat turun di masing-masing stasiun karena keterbatasan waktu (kan gue harus balik ke kantor juga). Tapi cukup menyenangkan memperhatikan jalan dari Stasiun Sisingamangaraja ke Stasiun Lebak Bulus karena MRT-nya lewat atas, nggak lagi underground. Di sini feel Jakarta udah beda banget. Rasanya kayak lagi naik BTS di Thailand waktu kereta melintasi gedung-gedung kantor, ruko, dan rumah-rumah yang terlihat dari atas di daerah Cipete dan Fatmawati. Kebayang banget nantinya mengunjungi kawasan ini akan jadi lebih gampang dan cepat naik kereta ini tanpa harus repot-repot mikirin macet. Perjalanan gue dari Stasiun MRT Dukuh Atas tadi menuju stasiun terakhir Lebak Bulus misalnya, cuma makan waktu 26 menit saja! Itu udah termasuk berhenti di setiap stasiun untuk naik/turun penumpang. Bahagia banget kalau nantinya MRT Jakarta sudah ada berbagai jalur dan sudah bisa menghubungkan ujung terjauh Jakarta Selatan dan ujung terjauh Jakarta Utara dalam waktu kurang dari atau paling nggak satu jam.



Seperti halnya gue yang excited mencoba MRT Jakarta hari ini, orang-orang juga terlihat sangat antusias. Banyak ibu-ibu membawa anak-anak mereka untuk mencoba fasilitas baru ini. Semoga sekalian dikasih pelajaran buat anak-anaknya ya Bu untuk menjaga dan tertib di fasilitas umum. Selain itu tadi gue juga ketemu sama satu keluarga besar (suami, istri, anak bayinya dua, baby sitter-nya satu, sama ayah dari entah suami atau istrinya) ikut buat mencoba MRT Jakarta. Semua orang merayakan pencapaian negara ini dan ibukota tercinta ini dalam usahanya mengentaskan kemacetan dan menciptakan sebuah sistem transportasi yang terintegrasi dan maju. Keren banget kalian! Keren banget MRT Jakarta!

Setelah selesai uji coba sekitar jam 11:30-an tadi, sambil jalan balik ke kantor, ada beberapa hal yang gue pikirkan sekaligus jadi harapan gue buat MRT Jakarta ke depannya...

Kita semua menjaga fasilitas ini



Bukan hal yang baru lagi kalau fasilitas umum tuh gampang banget rusaknya. Bukan karena banyak orang yang pake (ya namanya kan buat umum), tapi karena beberapa orang yang... gimana ya bilangnya duh... mau bilang nggak punya otak tapi kok nggak enak... tapi ya mental perusak gitu deh. Orang-orang yang nggak bertanggung jawab tuh tetap aja ada di antara orang-orang yang sudah berusaha untuk menjaga fasilitas yang dibuat dan disediakan oleh negara. Gue berharap MRT Jakarta akan tetap terjaga fasilitas-fasilitasnya. Akan tetap terasa baru seperti ketika uji coba ini.

Dengan adanya CCTV di banyak spot di dalam stasiun, gue berharap kalau ada yang melakukan pengrusakan atau tindakan-tindakan tidak berotak gitu langsung ditindak aja biar kapok. Gue sih yakin, mereka yang memang butuh MRT dan menggunakan MRT ini sebagai transportasi sehari-hari nantinya akan berusaha keras buat menjaganya. Semoga aja nggak ada orang-orang iseng yang bermental merusak itu masuk ke stasiun manapun kalau niatnya emang buat ngerusak. Kayak kemaren penutup saluran air di underpass Mampang Prapatan itu lho, sampai ada orang yang nyuri itu penutup saluran air gue bingung deh, buat apa sih? Tujuannya apa sih?

Bisa mengurangi kemacetan banget



Saat ini MRT Jakarta belum lewat kawasan tempat tinggal gue. Jadi gue belum bisa menggunakan fasilitas ini untuk commuting dari kosan ke kantor. Tapi semoga orang-orang yang kawasan tempat tinggalnya dilewati oleh MRT bisa memanfaatkan fasilitas ini semaksimal mungkin dan meninggalkan kendaraan pribadinya di rumah saja. Dengan begitu, MRT Jakarta berfungsi sebagaimana seharusnya. Mengurangi kemacetan yang sudah jadi momok mengerikan di Jakarta.

Buat mereka yang tinggal di kawasan Lebak Bulus, Cipete, Fatmawati dan Blok M dan bekerja di kawasan Sudirman/Thamrin sih harusnya sangat terfasilitasi ya dengan MRT Jakarta. Jalur itu juga adalah jalur ramai setiap harinya. Jadi semoga kemacetan di area ini bisa berkurang setelah MRT Jakarta dibuka untuk umum nanti. Aamiin banget!

Terintegrasi, terintegrasi, terintegrasi



Melihat transportasi di Korea Selatan (Seoul dan Busan), Singapura, dan Thailand (Bangkok) yang sudah begitu terintegrasi, tentu saja gue juga berharap nantinya MRT Jakarta bisa terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya seperti TransJakarta, KRL Commuter Line, LRT dan juga Kereta Bandara. Berasa banget lho kenikmatan bertransportasi umum ketika mengunjungi tiga negara yang gue sebutkan di atas. Apalagi Seoul yang transportasi umumnya udah bagus banget. Karena ini baru rute MRT Jakarta tahap 1, mungkin memang belum terasa banget. Lagipula kan gue juga baru nyoba naik dari satu halte TransJakarta ke satu stasiun aja. Nggak bisa nge-judge begitu saja. Yang agak mengganggu tadi sebenarnya cuma nyebrang dari Halte TransJakarta Dukuh Atas 2 ke Dukuh Atas 1 sih wkwkwkw tahu kan jembatan ini panjang sekali meski tidak sepanjang Semanggi - Bendungan Hilir tapi tetap saja melelahkan. Muahahahahahaha. Becanda.

Semoga nantinya semua transportasi umum di Jakarta bisa lebih mudah pindah-pindahnya. Lebih nyaman transitnya. Karena nggak cuma kita sebagai penduduk setempat yang merasakan kenikmatan ini kan. Tapi para wisatawan yang ingin tahu Jakarta tuh kayak apa juga. Kalau semua sudah terintegrasi, nggak akan ada lagi halangan untuk commuting dari pinggiran kota ke tengah kota. Nggak perlu ragu lagi buat tinggal di daerah yang agak jauh dari tempat kerja dan terjebak kemacetan. Kan sudah ada transportasi terintegrasi! Hehehe.

Semoga.

Akan ada stasiun depan Kota Kasablanka (hehe)



Stasiun MRT Blok M dekat banget sama Mall Blok M Square dan Mall Blok M Plaza. Dengar-dengar nanti juga akan dibangun jembatan yang bisa langsung masuk ke dua mall yang saling berseberangan ini. Udah berasa kayak di Thailand yang setiap stasiun BTS-nya pasti deh ada mall. Yang kayak gini jadi penting juga nih apalagi buat yang suka belanja atau nongkrong di lokasi-lokasi tersebut. Sejauh ini, stasiun MRT Jakarta yang dekat mall selain yang sudah disebutkan sebelumnya adalah Bundaran HI (Grand Indonesia & Plaza Indonesia; kalau mau usaha dikit ya Thamrin City dan Sarinah deh), Stasiun Senayan (Ratu Plaza dan fx), dan Lebak Bulus (Poins Square & Carrefour Lebak Bulus). Keluar stasiun, jalan dikit udah dapat mall atau pusat perbelanjaan. Kebahagiaan yang HQQ.

Semoga di pembangunan MRT Jakarta tahap selanjutnya, akan lebih banyak lagi stasiun-stasiun yang mendekatkan kita pada pusat perbelanjaan. Kalau gue pribadi berharap ada stasiun MRT Jakarta yang keluar-keluar langsung mall Kota Kasablanka sih. Hahahahahahah.

Semua jalur MRT seluruh Jakarta bisa segera dibangun (aamiin!)



Untuk sebuah sistem transportasi yang padu dan terintegrasi memang butuh waktu. Tapi gue berharap semoga semua jalur MRT Jakarta dari ujung terjauh Jakarta Utara sampai ujung terjauh Jakarta Selatan bisa cepat dibangun dan bisa cepat dinikmati oleh masyarakat juga. Semoga pemerintahan yang selanjutnya bisa menjadikan ini sebagai fokus dan nggak stuck pembangunannya. Jadi nggak harus nunggu jadi bapak-bapak dan sudah tua dulu untuk bisa menikmati Kota Jakarta yang sudah berkembang sistem transportasinya. Semoga deh.

Good luck buat MRT Jakarta! Selamat dan sukses!!!!
6
5.8K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
sharkhunterAvatar border
sharkhunter
#3
Ketika negara berkembang mulai berkembang, semua biar waktu yang menjawab.

Semoga ga ada anak anak alay yg nge-"rusak"-in itu MRT deh yaa
0
Tutup