sukhoivsf22
TS
sukhoivsf22
Bupati Cianjur Ditangkap KPK, Rakyat Cianjur Gelar Berbagai Syukuran
Shofira Hanan Kamis, 13 Des
2018, 19:19


BEBERAPA perwakilan Presidium
Rakyat melakukan cukur bersama
atau gundul massal di Pesantren
At Taqwa, Cianjur, Rabu 12
Desember 2018 malam. Aksi
gundul massal menjadi bentuk
syukur pasca penangkapan
Bupati Cianjur yang terjerat kasus
korupsi dana pendidikan.*/
SHOFIRA HANAN/PR

KEGEMBIRAAN tak mampu
disembunyikan masyarakat
Cianjur, atas berita penangkapan
bupati mereka Irvan Rivano
Muchtar. Berbagai cara dilakukan
sebagai bentuk rasa syukur,
setelah berakhirnya kezaliman
yang dianggap dilakukan Bupati
Cianjur selama masa
kepemimpinannya.

Mulai dari penggratisan angkot,
ngeliwet bersama, hingga
mencukur habis rambut atau
gundul massal. Cara unik ini
menjadi luapan syukur atas
‘rezeki’ tak terduga di akhir 2018.
Bak tertiban durian runtuh,
terciduknya Irvan menjadi hadiah
besar yang diberikan oleh KPK. Di
media sosial instagram, rasa
syukur juga banyak diungkapkan
di akun @visitcianjur. Mayoritas
komen menyatakan kelegaan dan
suka cita, karena kepemimpinan
Irvan akhirnya harus disudahi.

“Nah, aksi gundul massal ini
adalah saah satu bentuk nazar
dan tasyakur kami. Setelah OTT
bupati dilakukan, inilah cara kami
mengekspresikan rasa syukur,”
ujar Koordinator Presidium
Rakyat, Asep Ashary, Kamis 13
Desember 2018.

Ia mengatakan, ekspresi seperti
itu bukan tanpa alasan. Sebagian
besar masyarakat Cianjur sudah
terlalu lelah dengan
kepemimpinan Irvan.

Asep yang juga aktif mengkritisi
pemerintahan Irvan menjelaskan,
sebenarnya sebelum terpilih dan
menjabat sebagai bupati,
masyarakat sudah mencium
gelagat tertentu. Tidak sedikit
orang yang merasa Irvan tidak
layak memimpin Cianjur.

Masyarakat mampu menilai,
seberapa bobroknya dinasti di
tengah keluarga Irvan yang tidak
lain adalah putra bupati terdahulu,
Tjetjep Muchtar Soleh. Bagi
masyarakat Cianjur, selama
kepemimpinan Tjetjep sudah
terlalu banyak kasus menyimpang
yang akhirnya menguap begitu
saja.

“Makanya, ketika putranya
meneruskan dinasti itu,
masyarakat sangat gerah.
Apalagi setelah dijalani,
kepemimpinan Irvan tidak benar-
benar menghasilkan suatu
pembangunan dengan dampak
signifikan,” ujar dia.

Banyak program Irvan
Rivano mengada-ada


Selama jadi Bupati Cianjur, Irvan
memang dinilai cukup
kontroversial dalam persoalan
pemerintahan. Terutama, dalam
aspek pembangunan daerah
yang tak jarang dinilai terlalu
mengada-ada.

Sebut saja, pembangunan
ratusan tugu yang menurut
banyak pihak tak begitu
mendesak atau dibutuhkan.

Kemudian, penanaman pohon
kelapa di tengah jalan, saat ini ide
tersebut tidak pernah disetujui
masyarakat karena urgensi dan
dampak yang tak terasa.

Irvan juga menghebohkan massa,
setelah memutuskan untuk
membangun pusat pemerintahan
di selatan Cianjur. Ia diketahui
lebih banyak menghabiskan
waktu di sana, membangun
proyek di Campaka dengan
harapan mampu meratakan
pelayanan.

Sayangnya, langkah tersebut
kembali dianggap ganjil karena
Irvan diduga melakukan
penyelewengan dalam
prosesnya. Terdapat indikasi
korupsi terjadi dalam proyek
pembangunan di Campaka.

“Bukan hal aneh lagi, baru tiga
tahun menjabat memang sudah
banyak anggaran yang tidak
menjadi prioritas. Dan
kepemimpinan Irvan, cenderung
korup,” ujar dia.

Oleh karena itu, Asep juga
menjadi salah satu pihak yang
berupaya membuka sederet
‘dosa’ bupati. Beberapa kali ia
melaporkan indikasi
penyelewengan ke KPK,
Bareskrim, hingga BNN pusat.

“Tapi memang banyak yang
menguap. Bupati itu bisa kebal
hukum,” katanya.

Menurut dia, tertangkapnya
bupati akan menjadi titik awal
perjuangan masyarakat. Seluruh
pihak tidak akan berhenti, karena
kasus Dana Alokasi Khusus (DAK)
itu hanyalah kasus kecil.

Asep menegaskan, kasus besar
Bupati Cianjur akan terbuka lebar.

Sebut saja kasus di Campaka
hingga alih fungsi lahan yang
sejatinya sudah menjadi krusial
sejak kepemimpinan sebelumnya.

“Akan kami kawal terus, kalau
perlu terjun langsung pun kami
siap. Cianjur harus kembali ke
Sugih Mukti, bukan Jago. Tapi
untuk saat ini, kami lebih banyak
mensyukuri dulu apa baru saja
terjadi,” ujar dia.

Rencananya aksi gundul massal
akan dilanjutkan Jumat 14
Desember 2018 besok untuk
massa yang lebih banyak dan
tidak dibatasi. Bersamaan
dengan ngaliwet, salawat
bersama, dan ceramah di Alun-
alun Cianjur.

Sementara itu, Pimpinan
Pesantren At-Taqwa sekaligus
koordinator acara ‘Ngaliwet 1.000
Kastrol’, Umar Burhanudin
mengatakan, di Jumat berkah
nanti seluruh elemen masyarakat
diharapkan hadir dan berkumpul
bersama.

“Ngaliwet ini jadi penyaluran
kegembiraan yang baik, karena
banyak euforia masyarakat yang
tidak bisa ditahan. Ada yang
sampai ingin menghancurkan
pohon kelapa, itu tidak baik
makanya diarahkan ke sini
(ngaliwet),” ucapnya.

Ia mengatakan, ponpes telah
menyiapkan setidaknya 2.000 liter
beras yang siap dimasak secara
sukarela oleh ibu-ibu partisipan.
Umar juga menyiapkan lauk pauk
yang siap disantap bersama nasi
liwet di alun-alun.

Diperkirakan, nasi liwet akan
cukup untuk disantap hingga 16
ribu orang. Oleh karena itu,
diharapkan masyarakat datang
untuk sama-sama menikmati
berkah tersebut.

Selain makan bersama, Umar
menjelaskan, acara yang digelar
itu juga akan diisi dengan
istigasah, salawat bersama, dan
ceramah dari sejumlah ustaz.***

0
3.4K
36
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
dwiatmaja
dwiatmaja
#2
Kemudian, penanaman pohon
kelapa di tengah jalan, saat ini ide
tersebut tidak pernah disetujui
masyarakat karena urgensi dan
dampak yang tak terasa.

beneran neh?
ada kaskuser cianjur kagak ?? emoticon-Wkwkwk
2
Tutup