Secara kasat mata menjadi youtuber memang bisa menjadi kaya dengan banyaknya rejeki yang menghampiri. Namun ternyata menjadi youtuber bukanlah menjadi pilihan dalam dunia kreatif untuk karir yang lama, sudah pasti dengan banyaknya persaingan di ladang kreatif membuat para pembuat kontent pun berada dalam tekanan. Bahkan bila kontent yang dikeluarkan kurang mempengaruhi views tentu saja rasa malas membuat kontent baru akan menyerang para youtuber dan sejenisnya.





Dari percakapan tadi terkuak menjadi Youtuber tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun benarkah menjadi Jenderal di negeri ini seperti yang di impikan si anak bisa menjadi kaya melebihi para youtuber ?



Jawabannya mungkin iya karena bila dilihat dari mata telanjang, apa agan melihat pensiunan Jenderal mana di negeri ini yang hidupnya susah ? Tidak ada bukan !! semuanya hidup bergaya dan parlente, ada juga yang hidup sederhana tapi kekayaannya cukup untuk menghidupi keluarganya tujuh turunan.



Untuk menjadi seorang Jenderal tentu saja tidaklah mudah, namun bila agan ingin menggapai cita-cita tersebut dimulailah mengikuti pendidikan di Akademi Militer, inilah awal agan menuju karir menjadi Jenderal jalannya lebih mudah dibandingkan agan mengikuti pendidikan SECABA (Sekolah Calon Bintara) dan SECATAM (Sekolah Calon Tamtama).

Untuk pengetahuan pangkat TNI yang ada di Indonesia mempunyai sistem kepangkatan tentara yang dibagi menjadi lima bagian, kelima bagian tersebut memiliki ritme dan persyaratan khusus untuk naik ketingkat selanjutnya.


PERTAMA ADALAH TAMTAMA,
Pangkat yang tergolong kedalam Tamtama adalah sebagai berikut:

PRADA (Prajurit Dua)

PRATU (Prajurit Satu)

PRAKA (Prajurit Kepala)

KOPDA (Kopral Dua)

KOPTU (Kopral Satu)

KOPKA (Kopral Kepala)

KEDUA ADALAH BINTARA,
Pangkat yang tergolong kedalam Bintara adalah sebagai berikut:

SERDA (Sersan Dua)

SERTU (Sersan Satu)

SERKA (Sersan Kepala)

SERMA (Sersan Mayor)

PELDA (Pembantu Letnan Dua) : Masuk ke Bintara Tinggi

PELTU (Pembantu Letnan Satu) : Masuk ke Bintara Tinggi

KETIGA ADALAH PERWIRA PERTAMA,
Pangkat yang tergolong kedalam Perwira Pertama adalah sebagai berikut:

LETDA (Letnan Dua)

LETTU (Letnan Satu)

KAPTEN

KEEMPAT ADALAH PERWIRA MENENGAH,
Pangkat yang tergolong kedalam Perwira Menengah adalah sebagai berikut:

MAYOR

LETKOL (Letnan Kolonel)

KOLONEL

KELIMA ADALAH PERWIRA TINGGI,
Pangkat yang tergolong kedalam Perwira Tinggi adalah sebagai berikut:

BRIGJEND (Brigadir Jenderal)

MAYJEND (Mayor Jenderal)

LETJEND (Letnan Jenderal)

JENDERAL




Nah dari jenjang pangkat tadi bisa dilihat dengan jelas karir militer yang mudah untuk bisa berpangkat Jenderal di kemudian hari hanya dari Akademi militer. Karena ada jenjang pangkat selama 4 tahun, maka bisa kita lihat dari seseorang yang lulusan AKMIL, biasanya pada usia 22 tahun seorang lulusan Akmil mereka mendapatkan pangkat pertamanya adalah LETDA (Letnan Dua), bila di hitung secara continue maka pada usia 58 s/d 60 tahun mereka yang lulusan Akmil dengan prestasi minim dan tidak mencolok akan mendapatkan pangkat KOLONEL, sedangkan untuk mereka yang prestasi militernya baik dan cemerlang dapat menjadi Jenderal di usia 53 – 55 tahun itu berdasarkan hitungan matematika bila selama 4 tahun ada kenaikan pangkat.



Bisa dilihat dari jenjang pangkat maka sejelek-jeleknya karir militer bagi lulusan Akmil adalah pensiun dengan pangkat Kolonel, artinya bila karir seorang lulusan Akmil itu baik dan secara kepribadian tidak mempunyai masalah apalagi memiliki prestasi yang baik, maka para lulusan Akmil paling tidak bisa mendapatkan pangkat Mayjend (Mayor Jenderal) atau LetJend (Letnan Jenderal) di masa pensiunnya, bila berprestasi bisa saja menjadi Jendral bintang 4 hingga menjadi panglima TNI (Pusat Kepemimpinan TNI baik itu dari matra Darat, Laut, dan Udara).

Memang bila dilihat dari besaran gaji pokok seorang Jenderal tak mungkin bisa menjadi miliarder, hal ini berdasarkan rilis Website Sekretariat Kabinet pada tahun 2015.



Perwira Tinggi TNI/Polri dengan pangkat Brigjen/Laksamana Pertama/Marsekal Pertama dengan masa kerja 0 tahun) adalah Rp 3.132.700

Perwira Tinggi TNI dengan pangkat (Jenderal/Laksama/Marsekal dengan masa kerja 32 tahun) adalah Rp 5.646.100 .

Namun hal tersebut belum dengan tunjangan dan hal lainnya tentu saja gaji yang diterima juga tidak lebih dari 30 juta/bulan. Lalu kenapa Jenderal bisa jadi kaya ?

Jawabannya silahkan agan tebak sendiri yah

Monggo dijawab sambil seruupuuttt

Referensi

Disinidan Disini dan Disini