“Aku?” Viola bingung. Ia lalu tertawa mendengar tuduhan Elok yang tak mendasar. “Kenapa kamu tiba-tiba serius begini sih Lok?” Viola tak bisa menahan tawa namun Elok dan Tias menatap Viola curiga. “Serius? Tentu kami harus serius Vi! Kau sendiri yang bilang bahwa semua orang yang dekat ...
“Kasian Kak Fajar, ia pasti merasa bersalah sekali,” Tias menerawang dari balik jendela kelas menuju sebuah taman kecil di pojok sekolah. Seorang pelajar tampak sedang terduduk lesu sambil sesekali mengusap wajahnya yang basah. Viola, teman sebangku Tias mengangguk setuju, ia bisa merasakan k...
Siang tiba, matahari mulai mengeringkan tanah yang basah dan ranting-ranting kayu. Putra mengambil ranting-ranting kering lalu mengumpulkannya di suatu tempat. Ia mulai menyusunnya agar mudah dijadikan api unggun. Di dalam tenda kedua sejoli yang sudah siap mati itu terus mengobrol. Tenaga mereka...
Kesunyian malam merambatkan desahan nikmat dua sejoli yang beradu birahi. Di dalam gelap, tangan mereka mulai menapaki tubuh lawan masing-masing. Kedinginan malam yang mereka rasakan berganti hangatnya birahi yang menggelora dalam dada. Diki meyelinapkan tangannya kedalam jaket tebal Novi. Novi m...
Ketiga orang tampak menggigil di dalam tenda di dasar jurang tepat di tengah-tengah hutan. Mereka sangat jauh dari jalur pendaki. Tak ada yang tahu ketiga orang itu berada disana. Baik itu orang tua, teman bahkan petugas jaga di kaki gunung ia mereka tanjaki. Hari kelima, dua jam yang lalu makana...
Kamar tidur itu cukup besar. Kasur yang mewah, perabotan yang cantik, dinding dengan cat beraneka ragam warna bahkan lantainya dihiasi dengan permadani yang lucu. Poppy membawa ketiga temannya masuk kedalam kamarnya, tidak ada yang spesial kecuali kini ada dua orang pemuda yang menginjakkan kakinya
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA. SILAHKAN CLOSE TAB BISA MERASA TULISAN INI TIDAK MEMBUAT ANDA NYAMAN TERIMA KASIH Selamat menungu cerita selanjutnya
"Bunda kenapa nangis?" tanya gadis kecil berusia lima tahun saat melihat ibunya terisak di dapur. Sang Ibu langsung mengusap air matanya lalu dengan cepat menggedong anak yang sangat ia sayang. "Ibu tidak apa-apa nak," Jawab Sang Ibunda Ramah. Namun gadis itu masih sedih melihat