Waktu itu, minggu yang telah lama kami nanti. Akhirnya tiba juga. Berencana untuk sekedar menghilangkan penat berdua disuatu obyek wisata. Pagi itu kami berangkat. Melewati jalan jalan yang cukup ramai manusia berlalu lalang dengan tunggangannya. Ada yang berkaki dua, empat, atau bahkan ada juga ...
Lagi, kenyataan yang harus kuterima, lagi lagi pahit. Getir hatiku berbaur kelu lidahku kala aku menyaksikan momen itu. Lagi, aku harus menerima kenyataan, kalau lagi lagi aku patah hati. Sakit. Perih. Telepon genggamku yang sedari tadi aku letakkanletakkan di atas meja di sudut terasku berdering...
Gundah hati membuatku semakin tidak bisa menikmati rasa tenang yang sesungguhnya. Merasa beban hatiku terlalu besar. Dilema paling rumit yang pernah kurasakan sampai saat ini. Entah pilihan mana yang aku harus pilih. Di sudut ruang remang ini, aku duduk menyendiri. Dan memang sejak tadi sendiri. T
Gundah hati membuatku semakin tidak bisa menikmati rasa tenang yang sesungguhnya. Merasa beban hatiku terlalu besar. Dilema paling rumit yang pernah kurasakan sampai saat ini. Entah pilihan mana yang aku harus pilih. Di sudut ruang remang ini, aku duduk menyendiri. Dan memang sejak tadi sendiri. T
Malam harinya mataku begitu sulit untuk terpejam. Bahkan untuk merasa mengantukpun sepertinya masih enggan. Aku melirik jam dinding yang tertempel pada dinding kamarku yang bercat hijau. Jarum pendek menunjuk angka dua, jarum panjang menunjuk angka sembilan, sedang jarum yang lebih panjang lagi, ...
Mimpi 'buruk' itu membangunkanku. Sebelum ayam jago tetanggaku berkokok, aku sudah lebih dulu terjaga. Menyingkap selimut tebal yang semalam menghangatkan tidurku. Meregangkang otot tubuhku sambil menguap lebar. Mengucek mataku yang masih terasa lengket kelopaknya. Turun dari ranjangku lalu melan...
Sianh yang cukup terik. Panasnya mampu membuatku hanya terduduk di teras rumahku sambol menikmati segarnya es jus jambu. Di sebelah rumahku ada sebuah tanah lapang. Tanah itu kosong, tanpa tanaman apapun, paling pol cuma rumput liar, itupun tidak banyak. Wajar saja sih, tanah lapang itu memang me...
Sudah terlalu lama aku tersesat dalam kehancuran hati yang selalu saja menggiringku menuju jurang keterpurukan yang tak berdasar. Kesia siaan yang harusnya aku sesali. Sebab, buat apa menangisi orang yang telah pergi jauh demi melaksanakan perintah mutlak bapaknya yang tak mungkin dibantah atau d...
Dream Catcher Sementara, biarkan aku dulu yang bercerita. Roni sedang menikmati pukulan keras dari kenyataan yang tengah menghantam batinnya. Saking sakitnya, sampai sampai ia hanya makan sekali sehari, mandi dua hari sekali, melamun lima menit sekali. Jadi ijinkanlah aku yang menggantikan Roni seb