tak kerenlah mendiskriminasikan wanita nah mendiskriminasi-kan itu standarnya apa sih ? nah gimana aja kalau mereka yang jalani hal itu disana tidak merasa keberatan, bukanya itu adalah asas HAM juga ? :bingungs
yang terhormat kepada Ts, ini tulisan hendaknya diperuntukkan utk apa yah ? Apakah mau memotret kesenjangan sosial utk para laki-laki ini ... Atau ada maksud tertentu dibalik muatan berita yang disampaikan. Maaf-maaf saja ini seperti mencanangkan logika terbalik utk fenomena ini ...
Di komen, ane liat masih ada yang gak bisa bedain "gender" sama "jenis kelamin/sex." Padahal udah jelas ke2nya beda... Pertanyaan nya, lu pilih mana, agama atau budaya? Pertanyaan simpel ini yg akan menunjukkan gimana Indonesia nantinya. Maaf' utk asumsi anda, berbau kekeliruan
keberagaman lama2 ilang jadi keseragaman gan di tanah yg katanya bhineka tunggal ika ini.. :berduka Permisi, Karya Om' Pramodya bisa dijadikan asumsi yg baik, dia berkata dalam bukunya bumi manusia (tetralogi) tertulis, "kaum pelajar yang telah terpelajar sebaiknya berpikir secara adil meskip
Bissu bukan LGBT lho gan, meski dia calabai, tapi dah lama banget seh itu budaya Bugis, Bissu sudah jarang muncul pada acara adat Bugis Tulisan diats memang baik, menyampaikan pada khalayak ramai mengenai keanekaragaman Indonesia, tetapi ditelisik malah seakan ingin menjual nilai-nilai yang diadops
https://video-images.vice.com/articles/58b69a7b51fc2d61dc700c14/lede/1488362202761-Bissu.jpeg?crop=0.9986xw:0.9988xh;0xw,0xh&resize=525 Di perbukitan Sulawesi Selatan hidup sekumpulan Bissu: kaum trans bergender non-biner mengabdi sebagai imam besar populasi Bugis setempat. Bercengkerama dengan