Aku telah menetap Masih di tempat aku menyambut sapa Bicara memang tak sekeras prakteknya Niatku tak harap banyak Namun rasa ini muncul lebih dari semestinya Bagaimana bila rasa kita tidak berada pada garis yang sama? Karena terkadang bagian dari hati sibuk mengada-ngada Menerka-nerka agar terlihat
sesederhana bait yg ku kait tak banyak harap meski sesaat sempurna tak milik siapapun jua tetaplah disini tetaplah begini dengan segala kurang yang tak lebih sosokmu tetap berarti
Untuk kali ini, kamu begitu sulit untuk ku rinci Keindahan, yang tak mampu tervisualisasikan Kesempurnaan, yang tak terdefinisikan Kamu, keterlaluan! Mungkin kopiku kurang gula Atau, gula kurang kopiku? Tak ada imaji untuk mempuisikan dirimu Dan lagi, keterlaluan!
Bolehkah sejenak aku bahas tentang dirimu? Kepada malam, yang kesunyiannya telah kau renggut Kepada rembulan, yang sebenarnya iri akan indahnya senyummu Kepada pagi, yang sejuknya telah kau tandingi Kepada siang, yang gerah panasnya telah kau segarkan Kepada matahari, yang teriknya telah kau teduhi