Selama PR hilang , sabtu libur dan jam belajar tambahannya diisi pendidikan karakter atau agama ana setuju ( karena indonesia penuh dengan a small man who's acting arrogantly through borrowed authority )
Bukannya nanti dibuat setengah setengah , setengah hari pelajaran stengah harinya lagi pelajaran agama dan pendidikan karakter + sabtu diliburkan katanya kalau gak sesuai dengan yg dikatakannya nah yg bermasalah artinya pemerintahnya XD tambahan lagi indonesia kan full sama yg ginian "a smal...
Masih agak bingung yg salah pemerintah atau muridnya sih ?? , kalau menurut ana yg salah siswanya rata-rata pemalas semua mending kalau rajin