ini Menlunya yg katanya bisa 59 bahasa?? ngomong di forum aja kayak baru belajar English kemaren sore. :ngakak
daya rusaknya turun temurun. Yg pejabat jadinya korupsi supaya bisa umroh berkali-kali. Yg miskin jual tanah & sawah. Yang kaya tetap Ngarab…
Biarlah… Setiap individu berhak untuk mendapatkan penghidupan yang lebih layak. Jaman dulu juga banyak ras dari utara yg berpindah ke selatan utk berdagang & mencari lahan pertanian yg lebih baik..
GreatCapture inilah manusia govlok korban pencitraan Moeljono badjingan. Ente masih terlena dengan pencitraan Moeljono, di depan media seolah-olah banyak bekerja. Buka mata ente, baca ulasan Tempo: “Nawadosa 10 tahun Jokowi”
Eekkhh… Cinta Platonis, eekhh.. seperti yang dicetuskan Plato, eeekkhh.. berkenaan dengan meningkatnya tingkat kedekatan dengan kebijaksanaan dan keindahan sejati, eeekkhh… dari ketertarikan duniawi pada tubuh individu hingga ketertarikan pada jiwa, dan akhirnya, penyatuan dengan kebenaran.
Sama aja tipikalnya kayak Abud. Dulu thn 2017 Abud-Uno kampanye “Jakarta Bersyariah”. Ternyata cuma gimmick buat narik suara kaum mabok agama. No hope for maneh…
Apapun yg Abud katakan di media, dielu-elukan sama supporternya yg rata2 nggak punya analisa. Di medsos semua kompak katanya bakal out dari kader PKS dan mau jadi anggota partai Abud. Let’s see. Paling seminggu ini cuma rame di medsos doank
satu partai?? ente mabok apa gimane nih. China bisa begitu krn rakyatnya dominan satu ras dan satu kepercayaan. nggak bisa disamakan dgn Indonesia