aaa84aaa upssssss simpan amarah mu ya 😂😂😂 Sudah banyak ngomong blunder 😂 1. Dialog dengan menebar kemarahan tanpa hal jelas. 2. Tidak paham konteks permasalahan. 3. Mengklaim dirinya sukses. Tapi gak tau tolak ukur kesuksesan. 4. Fanatik buta. Heuheuheu.
aaa84aaa kontekstualnya belom kerja alias pengangguran. Gimana mau rajin kerja orang belom dapet kerja 😅😅 hadehhhh
daimond25 aaa84aaa sorry baru kenal Kaskus. Kalo orang gak tau, ajarin minimal kasih tau. Jangan dimarah"in. Emang gak sayang energinya ? Omongannya Jauh keluar dari premis 😂
aaa84aaa jangan generalisir Lo Ama orang lain. Problemnya beda, basenya beda. Oh iya satu lagi tolak ukur sukses apa ya ?
amatir91 analisa dari mana realitanya gak tereak". Mereka cuma gak dapet platform aja disosial media. Jangan mengeneralisir semuanya. Coba turunkan gengsinya sedikit untuk mendengar keluh kesah mereka. Rahasianya udh jadi keterangan umum. Sorry gue udh gak kemakan sama romantisme seperti itu.
aaa84aaa kerjaan banyak untuk orang yang punya relasi atau privilage lebih. Ayolah jangan liat Indonesia dari tv, atau internet aja.
amatir91 jelas nuntut, karena tugas negara pertama tama mencerdaskan kehidupan bangsa dan memelihara orang miskin. Jadi kalo ada anak yang tidak bisa diberikan hak haknya, berarti bukan salah orang tuanya. Sebab negara tidak bisa memelihara orang miskin sampai orang miskin itu tidak dapat memberik
Yang jadi persoalan bukan bukan pengangguran yang di gajinya. Tapi negara gagal memberikan lapangan pekerjaan
Bedanya politea, semacam politik yang lahir dari dinamika masyarakat Yunani kuno sedangkan demokrasi hasil dari kegiatan politik atau bernegara yang ingin hak hak masyarakatnya supaya terakomodir dengan baik maka dibentuklah sebuah negara. Dan negara yang baik adalah negara yang menggunakan sistem