Gana yang ketakutan karena mengira kalau Shifa adalah penculik, berlari ke ruang depan sambil teriak-teriak "Tolong-tolong-tolong." "Eh jangan lari, ini aku Shifa Ganaa," Ucap Shifa sambil ikut berlari mengejar Gana. Mereka berdua terus berlari muter-muterin ruang tengah rumah
Ketika aku menggangap diriku pecundang. Kau jadikan aku seorang pemenang. Terima kasih untuk setiap cinta dan rasa sayang. Mulai detik ini, untuk bahagiamu, aku tak akan pernah berhenti berjuang.
Bersamamu kutemukan kembali poros semesta yang sempat hilang ditelan lubang hitam masa lalu. Ketika dengan lembut kau sambut perhatianku. Selalu kau beri jawaban untuk setiap pertanyaan dan memberi pertanyaan untuk selalu aku jawab. Waktu terasa sebentar untuk kita saling bertukar kabar. Bersamamu
Seperti langit saat diangkat, seperti laut dari tetesan pertama, seperti badai saat hembusan pertama. Tuhan telah menciptakan segala sesuatu dimulai dari yang pertama. Begitupun saat aku jatuh cinta padamu, yang dimulai dari pandangan pertama. ... Aku tak pernah paham kenapa hati memilih untuk ja...
Pertemuan tanpa sengaja, membuat hatiku ingin mengenalmu, pemilik senyum manis yang mengambil separuh semestaku begitu saja. Jatuh cinta, mungkin itu namanya. Kau tahu? hatiku bergedup lebih dari semestinya ketika kita berpapasan di keramaian. Di tempat sebising itu yang kudengar hanya satu suara,
Selamat malam Pencuri. Yang lancang masuk ke dadaku. Merusak pintu hati, mencuri cinta dan segala perhatian. Kau: Kriminal terindah di dalam hidupku.
Entah berakhir sebagai sahabat, orang dekat, atau orang yang nantinya kau anggap jahat. Aku tidak perduli. Yang aku ingin saat ini adalah mengenalmu.
Gana yang ketakutan karena mengira kalau Shifa adalah penculik, berlari ke ruang depan sambil teriak-teriak "Tolong-tolong-tolong." "Eh jangan lari, ini aku Shifa Ganaa," Ucap Shifa sambil ikut berlari mengejar Gana. Mereka berdua terus berlari muter-muterin ruang tengah rumah
Gana dan Asep telah siap sedari tadi di depan rumah shifa menunggu keluarnya Andrew dari rumah shifa. Gana duduk di atas pohon mangga, sementara asep menunggu dari samping pagar rumah orang yang berhadapan dengan rumah shifa sambil bermain mobile legend . Sial bagi mereka berdua, sudah 2 jam Andr...
Gana,Shifa dan Asep berjalan menuju rumah shifa yang tidak jauh dari tempat mereka berdebat tidak tentu arah tadi. Di perjalanan asep sibuk mengeluarkan rayuannya kepada bilqis. Asep yang sudah kecewa dengan Gana yang ternyata Gen sekarang memutuskan untuk mendekati Bilqis. Gadis berkacamata besa...
Shifa sudah bisa berjalan dengan sedikit lebih baik. Bahkan, setidaknya dia sudah tidak perlu ditopang Bilqis lagi. Pagi itu shifa merapihkan kamarnya yang terlihat sedikit berantakan. Ketika sedang asik merapikan. Shifa membuka laci meja hias yang ada di kamarnya. Dia melihat sebuah Gelang. "
Gana masih memeluk erat tubuh Asep. Asep masih diam tanpa bicara dengan detak jantung yang berdetak lebih kencang dari biasanya. Dari jalan lintas timur sumatera mereka menuju jalan Ki Ranggo, tapi Asep baru sadar kalau dia tidak tahu rumah Gana, mungkin asep terlalu fokus dengan keselamatan tangki
Setelah meyakinkan dirinya. Gen memutuskan untuk berangkat ke palembang. Setelah berpamitan dengan Sepasang manula Indigo yang baik hati. Gen langsung menuju Palembang dengan cara menaiki Bus yang dia naiki di loket. Gen duduk dengan nyaman di kursi paling belakang sambil asik memandangin peman...
Anak Magang! Pipit termenung di dalam kelasnya, kedua tanganya menjadi alas untuk pipinya yang cemberut. Kemurungan Pipit dikarenakan merindukan kekasihnya ditambah merindukan Gadgetnya yang sudah tidak ada. Karena pipit belum mengganti handphonenya yang hilang, pipit hanya berkomunikasi malam hari
Gen yang masih bingung mengapa dia bisa menjadi arwah Gentayangan, terbangun di pinggir trotoar di dekat korem. Semua orang yang melewatinya menembus tubuhnya. Dia sudah ada disitu semalaman penuh. “Hantu bisa tidur juga” gumamnya sambil menaruh tangan kanannya di dagu seolah berpikir. “Hai...
Tukang Ledeng! Sesampainya di Kota Jambi waktu menunjukan pukul 23.12, terlalu malam untuk mengunjungi Pipit pada saat itu. Dengan berat hati cebong harus menunggu sampai esok hari untuk bisa bertemu kekasihnya yang sedang sakit. Malam itu dia memutuskan untuk menginap dirumah tantenya. Namun tak