Foto: Lahan Baku Sawah/Sumber
Salah satu faktor pendukung kebutuhan fokok masyarakat itu adalah beras. Kenapa hal itu yang menjadi salah satu faktor? Ya, tak bisa dielakkan lagi bahwa beras adalah salah satu makanan fokok yang sering dimakan oleh masyarakat Indonesia. Jadi, hal semacam itu menjadi salah satu yang terpenting untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.
Faktor semacam itu pun tak bisa didukung oleh salah satu faktor saja. Sebab, dalam menciptakan beras itu ada unsur-unsur yang harus dimilikinya, misalnya lahan untuk tanam, bibit, dan lainnya. Jadi, hal semacam itu pun tak bisa berdiri sendiri saja. Akan tetapi, harus mempunyai pendukung untuk menyokong terciptanya beras itu.
Mungkin, faktor yang sangat penting dalam hal semacam ini adalah Lahan Baku Sawah (LBS). Kenapa hal tersebut bisa sangat penting? Harus bisa diketahui dan diingat bahwa LBS tersedia sangat luas maka beras yang akan didapatkan pun akan banyak. Maka, hal tersebut menjadi salah satu faktor penting untuk bisa mencukupi permintaan pasar.
Foto: Sawah/Sumber
Harus diakui bahwa di zaman sekarang, sangat susah mendapatkan lahan yang luas. Sebab, zaman sekarang, pohon-pohon sudah berubah bentuk menjadi pohon beton. Nah, hal tersebut menjadikan suatu kesulitan bagi petani yang mau menanam padi ataupun sebaliknya. Tentu, hal tersebut harus menjadi salah satu warning agar bisa menjadi suatu pelajaran bahwa merusak alam itu akan berdampak negatif.
Memang, wilayah-wilayah di Indonesia pun masih ada Lahan Baku Sawah (LBS). Namun semua itu, apakah sudah mencukupinya? Nah, hal yang menyangkut pertanyaan semacam itu pun penulis ini tak bisa menjawabnya.
Kemudian, wilayah mana saja yang masih mempunyai Lahan Baku Sawah (LBS) terluas? Harus diketahui dulu bahwa hal seperti ini bisa menjadi positif bagi suatu wilayah di dalamnya. Sebab, dengan LBS-nya luas maka kebutuhan masyarakat pun akan tercukupi dan bisa mensejahterakan masyarakat yang ada di dalamnya.
Inilah wilayah-wilayah di Indonesia yang masih mempunyai Lahan Baku Sawah (LBS):
1. Jawa Timur, 1.214.909 hektare
2. Jawa Tengah, 1.049.661 hektare
3. Jawa Barat, 928.218 hektare
4. Sulawesi Selatan, 654.818 hektare
5. Sumatra Selatan, 470.602 hektare
6. Lampung, 361.669 hektare
7. Sumatra Utara, 308.668 hektare
8. Kalimantan Selatan, 291.145 hektare
9. Kalimantan Barat, 242.972 hektare
10. Nusa Tenggara Barat, 227.686 hektare
Nah, hal tersebut harus dijadikan sebuah keuntungan bagi suatu wilayah karena masih mempunyai Lahan Baku Sawah (LBS) yang terbilang luas. Oleh karena itu, suatu wilayah pun harus fight dalam menghadapi suatu kebutuhan masyarakat. Maka, sudah sepatutnya bahwa masyarakat pun harus bisa menjaga lingkungannya. Sebab, lingkungan yang baik pun akan menciptakan keindahan juga. Harus bisa dipahami bahwa suatu kebutuhan fokok ini sifatnya adalah mutlak. Ya, mutlak sering dicari dan dibutuhkan untuk mendukung kehidupan untuk makhluk hidup sehari-harinya.[]
Faktor semacam itu pun tak bisa didukung oleh salah satu faktor saja. Sebab, dalam menciptakan beras itu ada unsur-unsur yang harus dimilikinya, misalnya lahan untuk tanam, bibit, dan lainnya. Jadi, hal semacam itu pun tak bisa berdiri sendiri saja. Akan tetapi, harus mempunyai pendukung untuk menyokong terciptanya beras itu.
Mungkin, faktor yang sangat penting dalam hal semacam ini adalah Lahan Baku Sawah (LBS). Kenapa hal tersebut bisa sangat penting? Harus bisa diketahui dan diingat bahwa LBS tersedia sangat luas maka beras yang akan didapatkan pun akan banyak. Maka, hal tersebut menjadi salah satu faktor penting untuk bisa mencukupi permintaan pasar.
Quote:
Foto: Sawah/Sumber
Harus diakui bahwa di zaman sekarang, sangat susah mendapatkan lahan yang luas. Sebab, zaman sekarang, pohon-pohon sudah berubah bentuk menjadi pohon beton. Nah, hal tersebut menjadikan suatu kesulitan bagi petani yang mau menanam padi ataupun sebaliknya. Tentu, hal tersebut harus menjadi salah satu warning agar bisa menjadi suatu pelajaran bahwa merusak alam itu akan berdampak negatif.
Memang, wilayah-wilayah di Indonesia pun masih ada Lahan Baku Sawah (LBS). Namun semua itu, apakah sudah mencukupinya? Nah, hal yang menyangkut pertanyaan semacam itu pun penulis ini tak bisa menjawabnya.
Kemudian, wilayah mana saja yang masih mempunyai Lahan Baku Sawah (LBS) terluas? Harus diketahui dulu bahwa hal seperti ini bisa menjadi positif bagi suatu wilayah di dalamnya. Sebab, dengan LBS-nya luas maka kebutuhan masyarakat pun akan tercukupi dan bisa mensejahterakan masyarakat yang ada di dalamnya.
Inilah wilayah-wilayah di Indonesia yang masih mempunyai Lahan Baku Sawah (LBS):
Quote:
1. Jawa Timur, 1.214.909 hektare
2. Jawa Tengah, 1.049.661 hektare
3. Jawa Barat, 928.218 hektare
4. Sulawesi Selatan, 654.818 hektare
5. Sumatra Selatan, 470.602 hektare
6. Lampung, 361.669 hektare
7. Sumatra Utara, 308.668 hektare
8. Kalimantan Selatan, 291.145 hektare
9. Kalimantan Barat, 242.972 hektare
10. Nusa Tenggara Barat, 227.686 hektare
Nah, hal tersebut harus dijadikan sebuah keuntungan bagi suatu wilayah karena masih mempunyai Lahan Baku Sawah (LBS) yang terbilang luas. Oleh karena itu, suatu wilayah pun harus fight dalam menghadapi suatu kebutuhan masyarakat. Maka, sudah sepatutnya bahwa masyarakat pun harus bisa menjaga lingkungannya. Sebab, lingkungan yang baik pun akan menciptakan keindahan juga. Harus bisa dipahami bahwa suatu kebutuhan fokok ini sifatnya adalah mutlak. Ya, mutlak sering dicari dan dibutuhkan untuk mendukung kehidupan untuk makhluk hidup sehari-harinya.[]
Cangkir Kopi
