Susah-susah gampang memang saat bepergian bersama anak-anak. Memang tidak semua anak memiliki sifat yang susah, banyak juga anak yang memiliki sifat penurut dan mengikuti arahan orang tua. Namun, jadi masalah semua orang yang ada di tempat tersebut, jika ada anak yang memiliki sifat susah diatur dan setiap kemauannya minta dituruti.
Salah satunya adalah kejadian yang terjadi di dalam pesawat American Airlines. Saat pesawat ini di pertengahan perjalanan dari pulau Hawaii Maui ke Los Angeles, ada bocah berumur 13 tahun yang menaiki pesawat tersebut dengan ibunya saja. Tidak tahu sebabnya apa, si bocah ini menendang-nendang jendela pesawat. Akibat kelakuan bocah itu, si ibu sampai tengkar dengan sang anak. Akibatnya ada tindakan fisik antara ibu dan sang anak. Karena sang ibu kuwalahan, seorang pramugara dan seorang penumpang datang membantu untuk menenangkan sang anak.
Eh, bukan dirayu atau diberi sesuatu, si anak ini dilakban dikursi pesawat agar si anak tidak betingkah lagi. Meskipun tindakan ini bisa dikatakan sebagai tindakan yang tidak profesional dalam menangani kondisi yang seperti itu, American Airlines mengatakan bahwa itu adalah tindakan untuk mengedepankan keselamatan seluruh penumpang dalam pesawat.[1]
Karena kekacauan tersebut, yang awalnya pesawat harus turun di Los Angeles, dialihkan turun di Honolulu. Dan akibat kekacauan tersebut, penumpang lain yang terganggu diatur ulang untuk dialihkan menggunakan jadwal penerbangan yang lainnya atau disiapkan hotel sebagai bentuk tanggungjawab maskapai kepada pelanggan.
Bocah 13 tahun yang menjadi penyebab kekacauan tersebut ditahan saat turun dari pesawat. Syukur tidak ada satupun yang terlukan dalam kekacauan yang terjadi di dalam pesawat ini.
Jika tantrum ini terjadi di rumah, tidak jadi masalah banyak orang dan menggangu banyak orang. Sangat jadi masalah ketika ini terjadi saat dalam kendaraan umum. Bukan hanya orang tua yang terganggu, penumpang lain juga akan merasa terganggu akibat kelakuan sang anak. Disaat beberapa orang ingin istirahat saat berada dalam perjalanan, tidak jadi istirahat karena kekacauan yang disebabkan oleh sang anak.
Salah satunya adalah kejadian yang terjadi di dalam pesawat American Airlines. Saat pesawat ini di pertengahan perjalanan dari pulau Hawaii Maui ke Los Angeles, ada bocah berumur 13 tahun yang menaiki pesawat tersebut dengan ibunya saja. Tidak tahu sebabnya apa, si bocah ini menendang-nendang jendela pesawat. Akibat kelakuan bocah itu, si ibu sampai tengkar dengan sang anak. Akibatnya ada tindakan fisik antara ibu dan sang anak. Karena sang ibu kuwalahan, seorang pramugara dan seorang penumpang datang membantu untuk menenangkan sang anak.
Eh, bukan dirayu atau diberi sesuatu, si anak ini dilakban dikursi pesawat agar si anak tidak betingkah lagi. Meskipun tindakan ini bisa dikatakan sebagai tindakan yang tidak profesional dalam menangani kondisi yang seperti itu, American Airlines mengatakan bahwa itu adalah tindakan untuk mengedepankan keselamatan seluruh penumpang dalam pesawat.[1]
Karena kekacauan tersebut, yang awalnya pesawat harus turun di Los Angeles, dialihkan turun di Honolulu. Dan akibat kekacauan tersebut, penumpang lain yang terganggu diatur ulang untuk dialihkan menggunakan jadwal penerbangan yang lainnya atau disiapkan hotel sebagai bentuk tanggungjawab maskapai kepada pelanggan.
Bocah 13 tahun yang menjadi penyebab kekacauan tersebut ditahan saat turun dari pesawat. Syukur tidak ada satupun yang terlukan dalam kekacauan yang terjadi di dalam pesawat ini.
Quote:
Jika tantrum ini terjadi di rumah, tidak jadi masalah banyak orang dan menggangu banyak orang. Sangat jadi masalah ketika ini terjadi saat dalam kendaraan umum. Bukan hanya orang tua yang terganggu, penumpang lain juga akan merasa terganggu akibat kelakuan sang anak. Disaat beberapa orang ingin istirahat saat berada dalam perjalanan, tidak jadi istirahat karena kekacauan yang disebabkan oleh sang anak.
Quote:
Jadi sudah tepat apa yang dilakukan oleh maskapai penerbangan untuk menurunkan anak di bandara yang terdekat. Meskipun cara mengatasi masalah di dalam pesawat tidak terlihat profesional. Namun itu lebih baik dari pada keselamatan penumpang terancam akibat kelakuan penumpang di dalam pesawat.
Quote:
Seger ? Tidak begitu konsepnya Memeng. Jendela dan pintu pesawat tidak bisa dibuka, seandainya perlu dibuka, ada kondisi tertentu yang membolehkan pintu dan jendela pesawat dibuka. Itupun yang membuka bukan penumpangnya, namun pihak yan sudah memahami apa saja yang perlu dilakukan ketika berada dalam kondisi darurat saat dalam penerbangan.
Akibat dari terbukanya jendela pesawat adalah semua barang yang berada di dalam kabin pesawat akan tersedot keluar karena perbedaan tekanan di dalam dan luar kabin pesawat. Kalau sudah tersedot keluar semua, oksigen dalam kabin akan berkurang, otomatis masker oksigen akan keluar untuk pasokan oksigen sementara. Saat dalam kondisi tersebut, jendela atau pintu harus segera ditutup.
Jika tidak bisa ditutup, pilot harus segera menurunkan pesawat agar tekanan udara menjadi stabil.[3]
Jadi, kurang lebihnya seperti itu penjelasan kenapa itu anak harus diturunkan dan perlu di berikan tindakan tegas saat berada dalam perjalanan di udara.
Akibat dari terbukanya jendela pesawat adalah semua barang yang berada di dalam kabin pesawat akan tersedot keluar karena perbedaan tekanan di dalam dan luar kabin pesawat. Kalau sudah tersedot keluar semua, oksigen dalam kabin akan berkurang, otomatis masker oksigen akan keluar untuk pasokan oksigen sementara. Saat dalam kondisi tersebut, jendela atau pintu harus segera ditutup.
Jika tidak bisa ditutup, pilot harus segera menurunkan pesawat agar tekanan udara menjadi stabil.[3]
Jadi, kurang lebihnya seperti itu penjelasan kenapa itu anak harus diturunkan dan perlu di berikan tindakan tegas saat berada dalam perjalanan di udara.
--
Terimakasih sudah mampir di thread sederhana ini.
As always, stay healthy and happy.
Sumber terlampir & beberapa opri.
Terimakasih sudah mampir di thread sederhana ini.
As always, stay healthy and happy.
Sumber terlampir & beberapa opri.
