KOMUNITAS
Home / FORUM / All / News / Berita dan Politik /
Sekolah Tatap Muka Berbahaya, yang Kerja Saja Disuruh WFH Kok
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/60cd33b939bc5a51bd5c5dad/sekolah-tatap-muka-berbahaya-yang-kerja-saja-disuruh-wfh-kok

Sekolah Tatap Muka Berbahaya, yang Kerja Saja Disuruh WFH Kok

KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, menyebutkan, sekolah tatap muka berbahaya untuk dilakukan dalam situasi seperti saat ini. Menurut dia, kekhawatiran ini karena melonjaknya kasus Covid-19 di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Ya berbahaya, orang-orang yang kerja saja disuruh work from home (WFH) kok, ini anak-anak masak disuruh sekolah, kan enggak logis," ujar Pandu saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (18/6/2021) siang.

Menurut rencana Kemendikbud, seluruh sekolah di Indonesia diharapkan dapat menggelar pembelajaran tatap muka terbatas pada tahun ajaran baru 2021/2022 yang dimulai pada Juli 2021. Baca juga: 12.624 Kasus Baru Covid-19 pada 17 Juni.

Pandu menyarankan, sekolah tatap muka sebaiknya bukan hanya ditunda, melainkan jangan dulu dilaksanakan. "Secara psikologis itu enggak mungkin dilaksanakan, orang semuanya lagi gawat kok. Jadi ya (sekolah tatap muka) tidak bisa dilaksanakan," kata dia. Terima kasih telah membaca Kompas.com.

Pemerintah daerah (Pemda) juga diminta untuk tidak mengizinkan penyelenggaraan sekolah tatap muka, apalagi melihat perkembangan kasus Covid-19 yang tengah melonjak seperti saat ini. Alasannya, jika sekolah tatap muka tetap digelar, dikhawatirkan terjadi penularan di antara siswa sekolah maupun guru-guru yang mengajar. "Tetapi misal (Pemda) tetap mengizinkan, kalau sekolahnya enggak mau, ya enggak usah dilakukan," ujar Pandu.

"Risiko terberatnya ya kalau keluar rumah lalu berkerumun, apa yang terjadi? Akan terjadi penularan. Artinya jika tetap dilakukan, akan berbahaya untuk anak-anak, untuk keluarganya, guru-guru yang mengajar juga," kata dia.

Alarm Dihubungi secara terpisah, epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman, juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut dia, kembali melonjaknya kasus Covid-19, dapat dijadikan sebagai alarm peringatan agar menghentikan sejumlah aktivitas. "Meledaknya kasus dan meningkatnya angka hunian rumah sakit, itu adalah pertanda bahwa bukan hanya sekolah ya, tapi aktivitas sosial ekonomi harus berhenti," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021).

Strategi yang benar, kata Dicky, dengan memutuskan untuk menunda terlebih dulu pembelajaran tatap muka. Berikutnya, pemerintah harus melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengerem laju penularan virus corona. "PSBB ini yang harus dilakukan, itu yang benar, tetapi ketika hanya mengatakan bahwa sekolah ditutup tapi aktivitas lain dibuka, itu salah besar," kata dia. Baca juga: Aturan Sekolah Tatap Muka Dibuka Juli: Jumlah Murid, Jadwal, dan Durasi Pelajaran

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Sekolah Tatap Muka Berbahaya, yang Kerja Saja Disuruh WFH Kok"", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/202...kok-?page=all.
Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Semua ahli kesehatan dan pemerintah daerah udah menolak sekolah tatap muka. Kalau Nadiem terus memaksakan, berarti dia memang bebal dan enggak pantas jadi mendikbud.
profile-picture
profile-picture
profile-picture
nomorelies dan 2 lainnya memberi reputasi
yang sekolah online dan wfh banyak tertular kok
teman kantor gue banyak yang positif sekeluarga padahal dia wfh, anak sekolah daring, istri ibu rt
profile picture
@Kuratif
lah kalau rumah ortu gua jauh dari tempat kerjaan apa iya gua musti tinggal disitu? tua di jalan lah
emoticon-Cape d...

sorry, elu emang masih bocah kayaknya deh.
profile picture
TS Kuratif
kaskus holic
@daddydaddydoo tuh ngaku, lu diusir ortu dari rumah krn durhaka mukulin emak lu gara2 gak kasih jajan makanya skrg tinggal jauh2 kan? gw udah paham alasan lu hargain nyawa ortu lu gak sampe dua juta...malin kundang terkutuk lu emoticon-Ngakak
Memuat data ...
1 - 2 dari 2 balasan
×
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved
Ikuti KASKUS di