Diserang Netizen soal Donasi 6 Laskar FPI, Gani Irvan : Banyak Orang Iri dan Dengki
JAKARTA - Penggiat sosial Gani Irvan menilai banyak orang iri dan dengki terhadap aksinya mengumpulkan donasi untuk 6 anggota laskar Front Pembela Islam (FPI). Segala sesuatu terkait donasi, Gani mengaku tidak ada yang dirahasiakan.
Gani mengatakan, saat ini pihaknya tidak bisa berbuat banyak terkait serangan netizen di akun Twitternya soal pertanggungjawaban penggunaan donasi enam anggota laskar FPI. Ia hanya bisa pasrah menunggu aktivasi rekening tabungannya yang diblokir sambil memberikan klarifikasi sementara.
Namun, kata Gani, banyak akun anonim yang terus menyerang pribadinya. Dia menilai, itu merupakan tindakan orang orang iri dan dengki yang tidak memiliki rasa kemanusiaan.
"Saya tidak pernah menutup celah, semua terbuka. Ketika saya mengunjungi keluarga korban, saya unggah. Kalau ada yang menyangsikan, ini persoalan esensial. Mereka itu iri dan dengki dan itu memang sifat manusia," kata Gani saat dihubungi, Jumat (15/1/2021)
Kendati demikian, lanjut Gani, dari ribuan akun anonim yang menyerang dirinya, masih kalah banyak dengan netizen yang mendukungnya. Lebih dari 42 ribu akun jelas dengan nama dan alamatnya mendukung perjuangan dirinya dalam pengumpulan donasi.
Baca Juga : Rekening Pengumpul Donasi 6 Laskar FPI yang Tewas Diblokir
"Saya tahu risiko mengambil jalan tengah ini. Keselamatan saya terancam. Tapi saya akan menempuh jalan pedang karena saya tidak melakukan apa apa, kecuali memberikan hasil donasi kepada keluarga korban," tegasnya.
Irvan Gani merupakan pencetus penerimaan donasi enam anggota laskar FPI. Sekiranya ada sekitar Rp 1,7 miliar yang terkumpul dari para netizen. Dia mengklaim dana tersebut sudah dikirimkan kepada keluarga korban penembakan.
Belakangan ini, rekening Gani diblokir PPATK dan menimbulkan banyak pertanyaan netizen terkait hasil donasi enam anggota laskar FPI. Berbagai cara dilakukan Gani untuk memberikan penjelasan, seperti menggugah kwitansi dan pelaporan penggunaan dana. Sayangnya, netizen menemukan sejumlah kejanggalan dalam kuitansi. Mulai dari penulisan jumlah bantuan hingga tanggal pengeluaran kuitansi yang berbeda dengan waktu penyaluran.
Aslinya jumlah sumbangan yang terkumpul tydac sebanyack itu. Tapi demi nama besar umat maka diberitakan seolah - olah terkumpul se-M lebih, atau bahkan hampyr duasetengeh-M. Sekalian unjuk ghighi ke publik. Ini loh bukti kepedulian antar sesama umat.
Cuman si doski sepertinya kurang perhitungan. Yang namanya sumbangan juga tydac luput dari laporan pertanggung jawaban. Alhasil kalang kabutlah dia. Sampai ngarang cerita begini begitu begana. Yang akhirnya malah membuat si doski dituduh melakukan tipikor tilep sumbangan umat.
Sekali lagi.... Mungkin
Jumlah sumbengen yang terkumpul aslinya tydac sebenyek yang dilaporken.
Anda akan meninggalkan Berita dan Politik. Apakah anda yakin?
Lapor Hansip
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.