KOMUNITAS
Home / FORUM / All / Entertainment / The Lounge /
Sertifikasi Ulama, Perlukah? Jangan Sampai Salah Guru
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/5f6d5f16c8208434111cdfc2/sertifikasi-ulama-perlukah-jangan-sampai-salah-guru

Sertifikasi Ulama, Perlukah? Jangan Sampai Salah Guru

Sertifikasi Ulama, Perlukah? Jangan Sampai Salah Guru
Mamah Dedeh (brilio.net)

Kemajuan teknologi membuat beragam perubahan di aspek kehidupan masyarakat, salah satu contoh sederhana adalah seperti penyiaran dakwah atau ceramah agama melalui media digital. Jika dulu kita ingin menghadiri sebuah ceramah agama kita harus datang ke lokasi acara, namun tidak dengan hari ini. Kita bisa menyaksikan ceramah agama yang ada di manapun dengan mudah tanpa harus keluar rumah. Kita pun bisa menonton ceramah itu kapan saja yang kita mau. Tak cuma itu, disisi lain kemajuan teknologi ini juga menjadi fenomena tersendiri yang memunculkan banyak orang-orang yang seolah ngerti agama padahal belajarnya dari Internet.
Atas hal ini banyak kita lihat munculnya orang-orang di media sosial khususnya yang tiba-tiba menjadi ulama karbitan. Ilmu agama tidak seberapa namun sudah hobi berfatwa diatas mimbar. Hal ini juga lah yang mungkin menjadi latar belakang bagi Kementrian Agama untuk melakukan sertifikasi ulama. Hal ini bisa dipakai sebagai alat ukur untuk menilai kedalaman ilmu agama yang dimiliki oleh mereka yang dilabeli pendakwah.

Sertifikasi Ulama, Perlukah? Jangan Sampai Salah Guru
Ust. Abdul Somad (Republika.co.id)

BACA JUGA: Pedangdut Seksi Ini Ditangkap Polisi Gegara Narkoba, Karena Sepi Job?
Mungkin kita masih ingat, jika beberapa waktu lalu seseorang yang terlanjur di juluki ustad dalam ceramahnya sempat menyebut Nabi Muhammad pernah sesat. Ia adalah ust Evie Effendy, akun youtube nya memiliki banyak Subcriber, ceramah nya ditonton banyak orang, namun sayang ia keliru menafsirkan sebuah ayat sehingga menganggap jika nabi Muhammad pernah sesat. Video nya yang viral pun sempat ditanggapi oleh banyak pendakwah lain. Ayat yang saat itu di salah tafsirkan oleh Ust Evie Effendy sebenarnya mengandung maksud jika Nabi Muhammad pernah tersesat jalan pulang saat pulang berdagang dari Syam.

Cuplikan Ceramah Ust. Evie Effendy dan Kutipan ceramah UAS.



Sumber: Youtube RSC Raffa

Sertifikasi Ulama, Perlukah? Jangan Sampai Salah Guru
Ust Evie Effendy (tribunnews.com)

Namun sayang, sertifikasi ualama yang di gagas kementerian agama itu juga menimbulkan pro kontra hingga penolakan. Salah satu yang menolak hal itu adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), MUI beranggapan jika hal itu bisa menimbulkan kegaduhan, kesalahpahaman dan dikhawatirkan menjadi munculnya intervensi dari pihak-pihak tertentu.


Pun dengan Muhammadiyah, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad memandang jika sertifikasi itu tidak perlu, karena ceramah merupakan perintah agama. Dan ia juga beranggapan jika sertifikasi Dai/ulama harusnya cocok untuk penceramah yang digaji oleh pemerintah. Penolakan juga dilakukan oleh PA 212 yang menganggap program sertifikasi ulama adalah kurang kerjaan.

Quote:

Negara-Negara Yang Melakukan Sertifikasi Ulama.
Rupanya Sertifikasi Ulama bukanlah hal baru, rupanya program ini pun sebenarnya sudah dilakukan di banyak negara-negara muslim yang ada di luar sana. Salah satunya Mesir, bahkan di Mesir sanksi Denda hingga Penjara menanti mereka yang tidak bersertifikat namun nekat berceramah, bahkan Imam-Imam Masjid di Mesir pun harus bersertifikat lho.

BACA JUGA: Nekat Gelar Balap Kelinci Saat Wabah Corona, Polisi Akhirnya Melakukan Hal Ini
Hal Serupa juga terjadi di negara tetangga Malaysia dan Brunei. Dimana proses sertifikasi dilakukan kepada para dai yang akan terjun berdakwah di tengah masyarakat. Hal serupa juga dilakukan oleh Arab Saudi melalui sebuah badan yang bernama Rabitah Alam Al Islami, dimana dalam lembaga itu para pendakwah akan di uji dulu kedalaman ilmu agamanya sebelum ia mendapat sertifikat.


SUMBER: CNN Indonesia, Dream.co.id, okezone.com, Republika.co.id

Kalau ane pribadi sih setuju gan dengan gagasan Sertifikasi Ulama ini. Jangan sampai ada orang yang baca Qurannya saja belum lancar, menulis Arab belum lihai, ilmu agama belum seberapa namun sudah wara-wiri berdakwah kemana-kemana dan mengkritisi amalaiyah golongan lain. Orang-orang semacam ini pada hakikatnya bukan sedang memperjuangkan agama namun justru sedang merusak agama.
Jika kita sakit, kita pasti mencari dokter. Dan seseorang yang mendapat gelar dokter itu pun pasti telah melalui sertifikasi atas keahliannya. Mulai dari ia sekolah, praktek, dan lain-lain. Dan apabila ada dokter yang tidak mempunyai ijin praktek maka siap-siap harus berurusan dengan hukum. Jika urusan dunia saja ketat seperti itu, mengapa urusan agama tidak?. Dan kalau sertifikasi ulama ini muncul maka ini akan mempermudah stasiun-stasiun TV untuk memilih Dai. Jika urusan dunia saja kita serahkan kepada ahlinya, urusan akhirat harusnya pun sama.


Quote:


profile-picture
profile-picture
profile-picture
tien212700 dan 32 lainnya memberi reputasi
Diubah oleh dionlanang
29
Menurut ane sih perlu ya, karena biar ngga ada oknum-oknum tertentu yang ngaku-ngaku sebagai seorang pemuka agama demi tujuan tertentu
profile-picture
profile-picture
wolfzmus dan benche87 memberi reputasi
profile picture
666fapfap
KASKUS Maniac
@Rinka17 emoticon-Cool uztad kan beda2 ada yg ceplas ceplos kaya uas nah di politik ahok tuh kang ceplas ceplos, emg ada ga yg kuat dedikasi tinggi kuliah s3 linier agama? duit dari mana
Memuat data ...
1 - 1 dari 1 balasan
×
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved
Ikuti KASKUS di